Mengenal Stunting dan Daftar Makanan Pencegah Stunting

profile picture SahabatSehatAnak
Kesehatan - Other

Stunting saat ini sedang menjadi polemik bagi bangsa Indonesia. Data terakhir menyebutkan, pada tahun 2023 tingkat prevalensi stunting mencapai 21,5% dan saat ini negara sedang berjuang untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% untuk akhir tahun 2024. Sebenarnya apa itu stunting? Seberapa bahaya sampai-sampai Negara mengambil langkah tegas untuk menurunkan stunting? Apa saja makanan yang membantu mengurangi resiko stunting?

Apa itu stunting?

Stunting adalah bentuk gangguan pertumbuhan pada anak yang ditunjukan dengan berat badan dan tinggi badan yang cenderung kecil, atau tidak sesuai kurva pertumbuhan WHO yang dapat membawa dampak bagi kesehatan anak.

Secara umum, biasanya fisik anak stunting akan terlihat lebih kecil daripada anak-anak seusianya. Namun untuk lebih meyakinkan, bisa dicek pada kurva pertumbuhan yang telah disusun oleh WHO. Sesuaikan kurva dengan usia anak, karena pertumbuhan anak 0-2 tahun tentu berbeda dengan anak 2-5 tahun.

Bahaya stunting

Stunting bukan hanya masalah perawakan yang cenderung kecil, namun bisa membawa dampak yang serius, yaitu:

  1. Penampilan fisik yang tidak ideal, sehingga bisa menimbulkan kesulitan di masa mendatang, hingga munculnya perasaan minder.
  2. Mempengaruhi kinerja metabolisme tubuh.
  3. Kecerdasan dibawah rata-rata atau tidak akan maksimal.
  4. Mudah sakit karena rendahnya imunitas tubuh.
  5. Memiliki resiko terkena penyakit degeneratif yang lebih tinggi.
  6. Saat dewasa kapasitas kerja tidak optimal.
  7. Memiliki resiko diabetes, karena stunting menganggu sistem hormonal insulin dan glukagon.

Daftar makanan pencegah stunting

Makanan memiliki pengaruh besar untuk mencegah stunting. Inilah daftar bahan makanan alami yang bisa membantu mengoptimalkan perkembangan anak, sehingga terhindar dari stunting:

1. Hati ayam

Dalam 100 gram hati ayam, terdapat 27,4 protein di dalamnya, sehingga hati ayam sangat cocok sebagai bahan mpasi atau makanan utama bagi anak-anak.  Selain itu, kandungan zat besinya yang tinggi juga mampu mencegah atau menyembuhkan anemia. 

2. Daging ayam

Bahan makanan yang mudah di dapatkan ini memiliki kandungan zat besi yang baik untuk menjaga imunitas anak. Dalam 100 gram daging ayam terdapat 18 protein. Mudah diolah dan dapat disajikan dalam berbagai macam jenis makanan, membuat daging ayam bisa menjadi salah satu favorit anak-anak. Bahkan kulit ayam bisa menjadi sumber lemak yang baik untuk pertumbuhan anak.

3. Telur

Telur merupakan sumber bahan pangan yang murah, sehingga menjadi favorit para ibu-ibu. Selain murah, rupanya banyak anak yang semula GTM menjadi mudah membuka mulutnya jika diberi menu olahan telur. Penelitian menyatakan, menambahkan minimal 1 butir telur dalam menu anak, sudah cukup untuk mencegah stunting. Telur juga memiliki mineral kolin yang baik untuk perkembahan otak.

4. Kacang-kacangan

Segala jenis kacang bisa disajikan dalam bentuk camilan yang sehat dan bergizi pada anak, mulai dari kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan jenis kacang lainnya. Dalam 100 gram kacan-kacangan proteinnya bisa mencapai 8 hingga 10. 

5. Ikan

Sempat ramai diperbincangkan kemarin, ikan salmon vs ikan kembung mana yang lebih baik. Tentu saja ikan kembung pemenangnya, kandungan protein dan omega 3nya lebih tinggi dan dari segi harga juga lebih terjangkau. Namun bukan berarti ikan lain tidak bergizi, segala jenis ikan baik untuk pertumbuhan anak. Hanya saja tahta protein tertinggi ada di ikan kembung.

6. Tempe dan tahu

Pasangan kedelai ini merupakan sumber protein nabati yang baik dan rendah lemak. Selain itu, terdapat kandungan zat besi, kalsium dan magnesium yang  mengoptimalkan pertumbuhan anak. Dalam 100 gram tempe, terkandung 14 gram protein, dan dalam 100 gram tahu terkandung 10,9 gram protein. Tempe juga membantu melengkapi kebutuhan zat besi si kecil.

7. Sayuran hijau

Sayur mayur tidak boleh dilupakan untuk di konsumsi si kecil. Kebutuhan serat pada anak harus dipenuhi. Kementrian kesehatan menyarankan pemberian sayur bayam, brokoli, kangkung dan kacang panjang sebagai upaya menguragi resiko stunting.

Bagaimana jika terlanjur stunting?

Jangan denial dengan mengatakan “yang penting anaknya sehat dan aktif” atau alasan lain seperti, “orang tuanya kecil, wajar anaknya kecil”. Tetap tenang dan segera bawa anak ke DSA terdekat untuk mendapatkan penanganan. Berikan vitamin yang sesuai dengan kebutuhan anak, seperti D3, zinc, atau zat besi. Kemudian tetap usahakan setiap hari diberi makanan tinggi protein.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By SahabatSehatAnak

This statement referred from