Bentuk Bumi dan Berbagai Teori Tentangnya
Terdapat beragam teori tentang bentuk bumi, yang paling populer adalah bentuk bumi datar dan bulat. Dua teori ini kerap diperdebatkan antara kalangan media sosial, ada yang percaya bumi itu bulat dan ada bahkan banyak yang percaya bumi ini datar. Atau bahkan ada yang nyeleneh sperti beberapa teman saya yang percaya bumi ini adalah setitik debu yang hinggap pada bunga yang dibawa kesana kemari oleh seekor gajah, sungguh mereka terlalu banyak menonton film. Sebenarnya bagaimana bentuk dari bumi yang kita tinggali ini?
Saat saya masih kecil saya kerap bertanya-tanya apa jika saya bisa berjalan lurus tanpa ada halangan saya akan menemui ujung bumi lalu melewatinya dan pergi keluar angkasa? Pertanyaan itu selalu bergejolak dipikiran saya hingga saat saya menginjak bangku sekolah guru saya berkata tidak ada ujung dari bumi karena bumi ini bulat dan saya mempercayainya. Lalu saat saya menginjak dewasa saya dipertemukan oleh berbagai perdebatan tentang bumi bulat atau datar. Tentu saya versi dewasa akan mendukung teori bumi bulat dan menertawakan saya versi kecil yang menganggap bumi itu datar.
Tampaknya walau terkesan sesuatu yang sederhana dan orang-orang yang memperdebatkannya terkesan lucu namun, teori bumi bulat atau datar ini dapat menjadi suatu hal yang serius.
Bahkan seorang astronom terkenal yang mendapat julukan 'Bapak Astronomi Observasional' Galileo Galilei dijebloskan ke tahanan rumah selama sepanjang sisa umurnya karena keyakinannya pada teori heliosentris. Ya! Galileo Galilei yang sama yang kerap tercantum namanya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kita dijerumuskan ke penjara pada sisa hidupnya karena mendukung salah satu teori yang menyatakan bumi bulat! Tak perlu ditekankan lagi itu adalah kenyataanya.
Sementara bumi datar atau flat earth juga memiliki banyak pendukung, bahkan memiliki organisasinya sendiri yaitu Flat Earth Society yang dipelopori oleh Samuel Shenton pada 1956 dan kemudian dipimpin oleh Charles K. Johnson.
Sebenarnya jika kita mengulik pandangan para tokoh ahli dan terori-teori yang telah ada mereka semua menyatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Sementara teori bumi datar terasa diada ada atau hanya berlandaskan keyakinan yang tak terbukti kebenarannya.
Aristoteles adalah salah satu tokoh yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa bumi bulat pada 330 SM. Salah satu teori pendukung bumi bulat adalah teori Heliosentris yang mengemukakan bahwa matahari adalah pusat alam semesta, dan bumi mengelilingi matahari dalam peredarannya. Teori ini dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus. Bumi mengelilingi matahari karena adanya gaya graviasi dari matahari, yang disebabkan oleh massa matahari yang sangat besar, Hal ini tidak mungkin terjadi bila bumi datar.
Erasthotenes juga mengemukakan bahwa bumi bulat, bahkan beliau menemukan cara menghitung keliling bumi dengan melalui perbedan panjang dua bayangan yang sama pada waktu yang sama di dua tempat berbeda. Perbedaan panjang bayangan di kedua tempat tersebut menunjukan bahwa bumi bulat. Karena jika bumi datar, maka bayangan di kedua tempat tersebut seharusnya sama.
Bahkan seorang astronot asal Uni Emirat Arab yang baru saja kembali ke bumi pada tanggal 8 Oktober 2019 lalu setelah 8 hari berada di stasiun luar angkasa memberikan pernyataan bahwa bumi itu bulat. Lalu kembalai pada masa penjajahan silam, para penjajah menemukan kepulauan Indonesia dengan rute mengelilingi bumi.
Disamping itu semua teori bumi datar lahir dari gagasan masyarakat kuno yang penasaran tentang alam semesta namun memiliki keterbatasan dalam teknologi mareka menganggap bumi adalah pusat alam semesta.
Hingga saat ini masih banyak perdebatan tentang bumi bulat atau datar meski banyak fakta ilmiah yang menunjukan bumi bulat, namun masih banyak yang mendukung bumi datar. Saya percaya bumi itu bulat, dan mengesampingkan fakta yang ada mari kita percaya apa yang kita percayai.