TEORI ANALISIS PERBANDINGAN BUMI BULAT VS BUMI DATAR

profile picture ENDYLOW

Adanya kedua teori ini adalah merupakan sebuah konflik yang sudah lama terjadi diantara para ilmuwan yang menyebabkan saling berperang pikiran dan argumen satu sama lain. Masing-masing sudut pandang yang mana tidak mau mengalah satu sama lain dan juga mempunyai dasar serta bukti yang kuat membuat semakin memanasnya perdebatan mengenai teori tersebut, dan bahkan ada yang sampai mengaitkannya dengan bukti yang ada pada kitab suci. Perbandingan mengenai kedua teori ini menurut saya adalah pembahasan yang cukup menarik untuk dibahas, maka dari itu saya harap para pembaca bisa menyikapinya dengan bijaksana.

Teori Bumi Bulat

Salah satu ilmuan yang mempercayai bahwa bumi bulat adalah Plato, ia percaya bahwa Bumi itu bulat. Namun, dia tidak bisa membuktikannya. Muridnya yang bernama Aristoteles (384-322 SM) mulai memberikan bukti bahwa Bumi berbentuk bulat sekitar tahun 330 SM. Salah satu bukti yang meyakinkan adalah dengan menunjukkan bentuk bayangan bumi yang terlihat saat gerhana bulan. Pada awal Abad Pertengahan, pengetahuan bahwa Bumi itu bulat sudah umum menyebar di seluruh Eropa (Akbar & Mustaqim, 2020: 44). Teori Bumi Bulat juga pernah dibuktikan oleh seorang ilmuwan bernama Eratosthenes. Dia adalah seorang matematikawan, ahli geografi, dan astronom dari periode Hellenistik. Dia adalah orang pertama yang memikirkan sistem koordinat, dan orang pertama yang diketahui menghitung keliling Bumi. 

Metode Erastoteles dalam mengukur jari-jari bumi dan keliling bumi dengan menggunakan logika matematis dapat menunjukkan bahwa bumi itu bulat sebagai realitas fisik. Realitas bumi yang bulat menyerupai bola dapat digambarkan dengan menggunakan logika matematis, sehingga Erastothenes dapat memperkiraan keliling bumi sekitar 46.000 km. Beberapa orang telah mengajukan bukti bahwa bentuk Bumi itu bulat. Bukti terbaru adalah bentuk Bumi yang terlihat dari satelit buatan dan kapal luar angkasa pada abad ke-20. Menurut Hedayat, Bumi itu bulat, dan permukaannya melengkung. Hal ini terlihat dari bagaimana matahari terbenam. Awan dan gunung yang tinggi di atas kita masih terlihat cerah, artinya masih mendapat sinar matahari. Ini hanya mungkin jika permukaan bumi melengkung (Ardianto & Firman, 2017: 69).

Teori Bumi Datar

Berdasarkan sistem Rowbotham, bumi adalah piringan datar dan stasioner yang berpusat di Kutub Utara dan dikelilingi oleh dinding es Antartika. Matahari dan bulan berjarak sekitar 4.800 kilometer (3.000 mil) dan kosmos berjarak 5.000 kilometer (3.100 mil) atas bumi. Kaum flat earth (FE) percaya bahwa bentuk bumi datar adalah kenyataan, dan mereka menggunakan klaim tentang bumi datar untuk membuktikannya. Meskipun klaim-klaim yang dikemukakan FE cukup kuat digunakan untuk menggambarkan realitas, namun masih belum jelas apakah klaim-klaim tersebut dapat digunakan sebagai kerangka untuk memahami realitas secara lebih utuh. Berikut alah satu klaim yang dibuat oleh FE untuk mendukung teorinya

Klaim pertama adalah bahwa bumi tidak memiliki kelengkungan, tetapi datar. Klaim ini didasarkan pada artikel, "The Bedford Experiment" oleh Samuel Robotham. Artikel ini memberikan bukti bahwa sungai tersebut mampu meningkatkan hasil panen pada tahun 1838. Bedford adalah sebuah sungai di Norfolk, Inggris. Eksperimen ini untuk melihat apakah bentuk bumi seperti bola. Namun, Samuel Robowtham mencoba menggunakan teleskop yang dipasang setinggi 8 inci untuk melihat kapal tersebut. Kemudian, kapal tersebut telah melewati Sungai Bedford dengan jarak lebih dari 6 mil (9,7 km), namun Samuel Robowtham masih dapat melihatnya dengan jelas melalui teleskopnya. Namun, ia mencoba melihat kapal dengan ketinggian 5 kaki itu menggunakan teleskop yang ia pasang setinggi 8 inci. Dia dapat melihat kapal dengan sangat jelas dengan teleskopnya ketika dia melewatinya sejauh 6 mil.

Menurut saya pribadi terkait dari perselisihan tersebut mengenai apakah bumi bulat atau datar adalah suatu bentuk kekayaan ilmu pengetahuan. Yang mana dengan adanya perbedaan membuat semakin luasnya ilmu pengetahuan semakin berkembang. Dalam menyokapi perbedaan tersebut seharusnya kita bijaksana dalam menyikapi dengan tidak terlalu fanatik terhadap salah satu teori, sehingga terciptalah keharmonisan dalam sains.

2 Agree 1 opinion
0 Disagree 0 opinions
2
0
profile picture

Written By ENDYLOW

This statement referred from