MENGAPA BUMI HARUS BULAT?

profile picture delita_ginting

Bumi Datar VS Bumi Bulat

Flat earth adalah yang jika diterjemahkan langsung kedalam bahasa Indonesia yaitu Bumi Datar. Diambil dari wikipedia yaitu bumi dalam model datar yang merupakan konsepsi kuno sebagai bentuk bumi yang bidang atau cakram yang masih belum dapat dibuktikan secara ilmiah.

Namun  hal itu menjadikan banyak kontrasepsi karena kita mendengar juga bahwa bumi itu adalah bulat. Ini sangat bertentangan dengan pemahaman satu sama lain antar kita manusia, makhluk yang tinggal diplanet yang sama yaitu bumi. Tempat yang masih dibahas dalam bentuk apa yang kita diami saat ini. Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Carlos Diaz Ruiz mengatakan bahwa  diseluruh dunia masih bertentangan dengan semua bentuk ilmiah, sebagian populasi masih percaya bahwa bentuk bumi yang bulat adalah teori yang belum terbukti atau tipuan yang rumit. Jejak pendapat oleh ‘YouGov America’ tahun 2018 dan FDU tahun 2022 menemukan bahwa sebanyak 11 % orang Amerika percaya bahwa bumi mungkin datar.

Saya berasal dari sebuah desa yang terbelakang, sering mendengar argumen masyarakat bahwa “dunia ini datar”. Adapula yang mengatakan bahwa “bumi ini terbentang yang ditopang oleh sebuah makhluk besar supaya tidak jatuh. Jika makhluk itu bergerak sedikit saja, itulah mengapa terjadinya gempa”. Banyak mitos dan kontrasepsi dari mereka yang tidak memahami alam semesta yang hanya menyimpulkan berdasarkan logika yang terlintas semata. 

Menurut Jeffrey Burton Russel mengatakan bahwa kesalahan bumi datar paling banyak berkembang antara 1870-1920. Ia mengklaim “dengan beberapa pengecualian yang luarbiasa, tidak ada orang yang terpelajar dalam sejarah peradapan berasal dari abad 3 SM dan seterusnya yang percaya bahwa bumi itu datar”. Itulah mengapa pemerintah, sekolah, media, ilmuan menolak ‘flat erath’. Dalam artian mempelajari dan percaya bahwa bumi itu bulat sebagaimana disekolah kita sering diajarkan melihat peta bumi berbentuk bola yang kita sebut sebagai GLOBE. Dimana globe adalah bola dunia berukuran kecil yang menggambarkan bentuk bumi yang sebenarnya yang dimana fungsinya mempergerakan rotasi bumi mengelilingi matahari.

Menurut Sthepen Jay Gould, ilmuan paleontology, sejarawan sains Amerika mengatakan “tidak pernah ada periode kegelapan jika bumi itu datar”. Bahkan di Sekolah Menengah Atas dahulu, seorang guru geografi saya membawa sebuah telur rebus sebagai contoh untuk menunjukan bahwa susunan bumi itu seperti telur rebus itu yang memiliki kerak bumi (cangkang), lapisan bumi (putih telur) dan inti (sebagai kuning telur) yang dimana semakin keinti semakin panas. 

Seandainya bumi itu datar dimana seharusnya letak inti bumi?. Bumi berlapis tanah sebagai daratan dan air sebagai lautan, lalu jika bumi itu datar, maka air akan tumpah kearah mana dan tanah akan berjatuhan atau melayang layang seperti debu. maka seharusnya bumi semakin lama akan habis apabila itu terjadi.

Bumi bulat seperti bola dinyatakan oleh beberapa ahli seperti Pytagoras (6 SM), Plato (4 SM), Aristoteles murid dari plato dan Eratosthenes yaitu seorang polymath Yunani yang berhasil menghitung keliling bumi dan kemiringan sumbu bumi dengan proyeksi global pertama dunia dengan kesejajaran dan merdian (pengetahuan yang tersedia saat itu). 

Menurut saya Flat Earth adalah mitos dan juga kesalahpahaman sejarah. Karena Itulah mengapa ilmu menuntut pemahaman, Negara menuntut masyarakat terpelajar dan Dunia membutuhkan pembuktian.

8 Agree 2 opinions
0 Disagree 0 opinions
8
0
profile picture

Written By delita_ginting

This statement referred from