Polemik Sampah di Indonesia Yang Tak Kunjung Terselesaikan. Dapatkah Negeri Kita Mengatasinya?
Melihat permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga terselesaikan, bagaimana pendapat kalian? Apakah permasalahan ini cukup serius? Apakah permasalahan ini dapat terselesaikan bahkan dalam kurung waktu 10 tahun mendatang?
Apabila melihat potensi yang dimiliki Indonesia saat ini, saya sangat-sangat yakin bahwa negeri kita bisa menanganinya. Namun apabila melihat progres yang dijalankan, saya rasa kurang yakin akan hal itu.
Nah teman-teman karena itu saya akan menjabarkan bagaimana kondisi permasalahan sampah Indonesia.
Di Indonesia,masalah sampah sangat mengkhawatirkan. Menurut survey yang dipublikasikan di www.sciencemag.org pada Februari 2015, Indonesia merupakan penyumbang sampah laut terbesar kedua setelah China, diikuti oleh Filipina, Vietnam dan Sri Lanka. Menurut Studi Greeneration, sebuah LSM yang telah melacak masalah sampah selama 10 tahun, satu orang Indonesia memproduksi rata-rata 700 kantong plastik per tahun (Buletin Cipta Karya, 4 Februari 2016).
Menurut Statistic Persampahan Indonesia (2008), dari total penduduk Indonesia sebanyak 232,8 juta jiwa, dihasilkan 38,5 juta ton sampah setiap tahunnya dan jumlah penduduk yang dapat terlayani sebanyak 130,4 juta jiwa. Jumlah actual sampah yang terangkut adalah 21,72 ton pertahun, dan jumlah sampah terangkut adalah 16,78 juta ton. Untuk pulau Jawa sendiri, dengan populasi sebesar 137,2 juta orang, menghasilkan total sampah sebesar 137,2 juta orang, menghasilkan total sampah sebesar 21,2 juta ton/tahun, sedangkan populasi yang dapat dilayani sebesar 80,8 juta. Pengangkutan sampah actual sebesar 12,49 ton per tahun, dan sampah yang tidak terangkut sebesar 8,71 juta ton pertahun.
Melihat permasalahan sampah di atas, menurut kalian apa penyebab utama munculnya permasalahan diatas?
Menurut saya sendiri salah satu penyebab utamanya adalah karena strategi pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan belum dilaksanakan secara terpadu. Saat ini saja, apabila kita lihat sampah biasanya dikumpulkan hanya di fasilitas penyimpanan sementara, diangkut dengan truk, dan ditumpuk di tempat pembuangan akhir yaitu TPA. Namun begitu dibalik penanganan yang belum terpadu/ terintegrasi, permasalahan-permasalahan di atas juga disebabkan karena masyarakatnya sendiri. Banyak dari kita yang kurang peduli dengan lingkungan, kita sendiri termasuk saya masih sering menggunakan barang-barang sekali pakai yang terbuat dari plastik yang dimana susah didaur ulang ini.
Lalu bagaimanakah strategi yang harus digunakan dalam menangani pengelolaan sampah ini?
Menurut saya pribadi tidak ada salahnya apabila kita menerapkan sistem pengelolaan sampah yang sudah dilakukan oleh negara-negara lainnya. Kita ambil saja negara tetangga kita Singapura. Singapura telah sukses menjadi negara yang bisa menaklukkan sampah hingga mereka dijuluki sebagai negara yang bersih dan hijau, ya sesuai dengan semboyan negaranya Singapore Clean and Green!
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup Singapura, Singapura merupakan negara dengan luas daratan setara dengan DKI Jakarta atau sekitar 650 km2 dan jumlah penduduk lebih dari 4,6 juta, serta mengeluarkan sekitar 7.600 ton sampah perhari.
Pemerintah Singapura telah menerapkan teknologi incineration yang dapat mengubah sampah menjadi energy listrik (waste to energy) dan sanitary landfill untuk mengelola sampah dalam jumlah besar.
Seperti yang dilansir oleh Nas Daily di Singapore tidak ada sampah karena setiap harinya sampah diangkut dan dikumpulkan, lalu sampah ini diproses dengan cara dibakar yang kemudian hasil dari pembakaran sampah ini digunakan sebagai energy listrik negaranya. Toxic/asap pembakaran di filterisasi sehingga udara disana tidak tercemar, Dan sisa dari pembakaran sampahnya ini digunakan sebagai bahan untuk membuat sebuah pulau (conservation), yang dimana dalam prosesnya tidak menyebabkan tercemarnya laut dan alam.
Satu negara lainnya yang dapat menjadi contoh dalam proses pengelolaan sampahnya ialah negara Jepang. Sudah tidak asing lagi bagi kita bahwa memang negara jepang sudah dikenal sebagai negara yang bersih. Di Jepang sendiri proses pengelolaan sampah dilakukan dengan cara pembangunan tempat peramuan sampah menjadi energy listrik di setiap daerahnya. Yang dimana saat ini sebanyak 102 tempat perabuan yang secara keseluruhan dapat menghasilkan daya listrik 323 ribu kilowatt. Jumlah ini cukup untuk melayani 940 ribu pelanggan skala rumah tangga.
Selain itu Jepang juga antusias mendaur ulang sampah. Perkumpulan Ibu rumah tangga dibentuk sejak delapan tahun lalu untuk melaksanakan kegiatan pengumpulan sampah. Mereka mengumpulkan karton bekas kemasan susu yang lalu diolah lagi menjadi kertas tisu untuk toilet.
Bahkan kelompok ini sekarang sudah dapat mengumpulkan 6.000 ton paket susu dan memproduksi 30 juta gulungan tisu setiap tahun. Selain 4.444 tisu, penggunaan kertas daur ulang terus meningkat di Jepang. Mungkin ini ada hubungannya dengan sikap pencegahan deforestasi hutan tropis yang sering mereka gambarkan. Menurut Pusat Promosi, Pemanfaatan Kertas Daur Ulang ini tahun lalu mencapai 51,4% dari konsumsi kertas nasional.
Nah teman-teman apabila melihat proses pengelolaan sampah yang dilakukan dua negara di atas, dapatkah negara kita mencontoh apa yang sudah dilakukan ke-dua negara tersebut? saya rasa tidak ada salahnya apabila kita mencontoh hal positif dari suatu negara, bukan bermaksud untuk menjiplak ataupun bagaimana, akan tetapi bukankah hal yang baik itu harus kita contoh?
Memang apabila kita menilik semua hal yang dilakukan ke-dua negara diatas, semua tidak dapat dilaksanakan atau diterapkan dengan mudah di negara kita, tentunya hal tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar dan support dari seluruh masyarakat Indonesia khususnya dari pihak pemerintah.
Nah teman-teman dari pemaparan diatas, bagaimana pendapat kalian? Menurut kalian apakah tidak apa apabila pihak pemerintahan kita mencontoh cara-cara yang telah dilakukan ke-dua negara diatas?
Saya rasa negri kita tercinta ini bisa menangani semua permasalahan ini, saya yakin indonesia bisa jadi negara maju suatu saat nanti. Kita bisa mulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, ayo bersama-sama kita mulai peduli dengan lingkungan kita!
Semoga dari pemaparan diatas, kita semua dapat mengambil sisi positif nya ya teman-teman. Yuk beri tanggapan kalian di kolom komentar 😉. Semoga bermanfaat 😄