Perselingkuhan itu harus dimaafkan atau tidak? Apa saja tipe perselingkuhan? Bagaimana sikap yang harus kita ambil jika pasangan kita selingkuh?
Kenapa secara psikologis pria/wanita bisa memaafkan pasangannya meskipun sudah diselingkuhi? Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan seseorang berselingkuh? Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan untuk memaafkan perselingkuhan? Sebelum melanjutkan pembahasan, simak definisi selingkuh menurut para ahli yuk!
Vaghan (dalam Sarwono dkk, 2009) menyebutkan bahwa perselingkuhan adalah keterlibatan seksual dengan orang lain yang bukan merupakan pasangan primernya. Menurut Poerwodarminto (2002), perselingkuhan dapat diartikan sebagai perbuatan tidak berterus terang, tidak jujur, menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, curang, serong.
Rutherford (1999) mendefinisikan perselingkuhan sebagai ketidaksetiaan terhadap pasangan yang sudah terikat dalam perkawinan.
Asya (2000) mendefinisikan perselingkuhan sebagai perbuatan seorang suami (istri) dalam bentuk menjalin hubungan dengan seseorang di luar ikatan perkawinan yang kalau diketahui pasangan sah akan dinyatakan sebagai perbuatan menyakiti, mengkhianati, melanggar kesepakatan, di luar komitmen.
Rasulullah SAW pun melarang keras seseorang untuk mengganggu keharmonisan rumah tanga orang lain. Tertuang dalam sabdanya:
“Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya" (HR Abu Dawud).
Faktor-faktor sebab terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga :
1.Kurangnya kepuasan seksual dalam pernikahan, dan hasrat untuk hubungan seksual tambahan
Maksudnya adalah nafsu seksual seringnya berumur pendek, dan gairah bisa merosot turun cukup cepat saat gairah perlahan mati atau masalah emosional kembali muncul ke permukaan. Hal ini juga dapat memudar jika kedua pasangan dalam hubungan perselingkuhan tidak menemukan banyak kesamaan lain di luar seks.
2. Kurangnya kepuasan emosional dalam pernikahan
Mencari keintiman emosional bisa sama menariknya dengan mencari keintiman fisik sebagai alasan untuk memiliki perselingkuhan. Sebagian besar orang yang berselingkuh atas alasan ini melaporkan mereka merasa kurang terpenuhi kebutuhan emosionalnya dari pasangan menikah mereka. Jenis perselingkuhan ini biasanya tidak melibatkan seks dan cenderung memilih untuk tetap dalam hubungan platonis.
3. Hasrat untuk mendapatkan rasa penghargaan dari orang lain
Saling menghargai adalah faktor kunci dalam aspek emosional dalam suatu hubungan romantis. Kedua orang ini bisa saja bertumbuh semakin terpisah secara emosional dn gagal untuk mengakui kebutuhan yang mereka miliki dalam hubungan tersebut. Dalam penelitian Susan Berkowitz pada pria yang berhenti berhubungan seks dengan pasangannnya, 44% mengatakan mereka merasa marah, dikritik, dan tidak penting dalam pernikahan mereka. M.Gary Neuman menemukan bahwa 48% pria melaporkan ketidakpuasan emosional sebagai alasan utama untuk berselingkuh. Mereka merasa tidak dihargai dan berharap bahwa pasangan mereka bisa mengakui ketika mereka bekerja keras untuk mempertahankan pernikahan tersebut.
4. Tidak lagi cinta dengan pasangannya dan menemukan cinta yang baru.
Keintiman emosional dan fisik tampaknya menjadi faktor utama yang mengarah pada perselingkuhan.
5. Minimnya Kekuatan Iman dan islam
Minimnya kekuatan iman dan islam pada diri seseorang dapat memicu orang tersebut melakukan apapun demi hawa nafsu dan keinginannya, walaupun sudah disadari hal tersebut adalah hal yang merusak dan perilaku kezaliman. Disaat kekuatan iman dan islamnya menurun tentu perselingkuhan bisa saja terjadi dengan berbagai godaan dan bisikan setan pada manusia.
Nah, bagaimana sikap yang harus kita ambil jika mengetahui pasangan kita berselingkuh?
Tetap tenang dan kumpulkan informasi
Tidak peduli seberapa marah pada pasangan pada awalnya, sangat penting mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang apa yang terjadi antara pasangan dan pihak ketiga.
Tegaslah. Jangan terbawa suasana sampai kamu gak bisa berpikir jernih.
Bagaimanapun sulitnya keadaanmu sekarang, tetaplah tegas. Kendalikan dirimu agar bisa berpikir tenang. Jadi, kamu bisa mengambil keputusan dengan benar. Kalau hanya mengandalkan emosi sesaat, hanya rasa sesal yang kamu dapat.
Mencoba introspeksi diri.
Seseorang yang berselingkuh pasti memiliki alasan. Dan sah-sah saja kalau kamu ingin introspeksi diri. Introspeksi diri bukan berarti kamu mutlak disalahkan ya. Setidaknya, lakukan itu untuk mengenal diri sendiri lebih dalam.
Tipe Perselingkuhan
Berdasarkan kadar keterlibatan emosional peselingkuh menurut Subotnik & Harris (dalam Ginanjar, 2009) perselingkuhan dapat dibedakan menjadi empat tipe yaitu:
1) Serial affair
Tipe perselingkuhan ini paling sedikit melibatkan keintiman emosional tetapi terjadi berkali-kali. Hubungan yang terbentuk dapat berupa perselingkuhan semalam atau sejumlah affair yang berlangsung cukup lama. Serial affair biasanya tidak melibatkan emosi karena hubungan yang terjalin biasanya hanya untuk memperolah kenikmatan atau pertualangan sesaat. Inti perselingkuhan ini adalah mendapatkan seks dan gairah. Pelaku serial affair cenderung sulit berhenti. Ada sensasi perselingkuhan yang membuatnya ketagihan dan tak lagi dirasakannya dalam pernikahan yang sarat rutinitas dan tanggung jawab.
2) Fling
Fling ditandai dengan minimnya keterlibatan emosional peselingkuh. Perselingkuhan yang terjadi dapat berupa perselingkuhan satu malam atau beberapa bulan, tetapi hanya terjadi satu kali saja dan sesudahnya berakhir begitu saja. Biasanya perselingkuhan seperti ini berlangsung dalam suatu kondisi tertentu seperti ketika mengadakan seminar, workshop, atau tugas luar kota, wartawan yang meliput olimpiade selama satu bulan, atau peserta pelatiha di negara lain. Dibanding dengan tipe perselingkuhan lain, fling termasuk yang paling tidak serius dampaknya.
3) Romantic love affair
Perselingkuhan tipe ini melibatkan hubungan emosional yang mendalam. Pihak yang berselingkuh sering merasa jatuh cinta lagi dan menemukan hubungan yang lebih memuaskan dengan selingkuhannya, secara fisik dan juga emosional. Hubungan yang terjalin menjadi sangat penting dan berdampak terhadap kehidupan rumah tangga. Sering peselingkuh berfikir untuk bercerai dan menikahi kekasihnya, namun apabila perceraian tidak memungkinkan, perselingkuhan itu biasanya akan berlangsung secara sembunyi-sembunyi.
4) Long term affair
Long term affair merupakan hubungan perselingkuhan jangka panjang yang menyangkut keterlibatan emosional mendalam. Hubungan dapat berlangsung bertahun-tahun bahkan sepanjang kehidupan perkawinan.
Nah, menurut teman-teman, tipe perselingkuhan seperti apa yang dapat dimaafkan dan tidak dapat di maafkan? berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memaafkan perselingkuhan :
1.Kondisi hubungan : kondisi kecewa atau sakit hati yang masih bisa tertutupi dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya asalkan pasangan tidak lagi berselingkuh, itu bisa di maafkan.
2.Apakah pasangan benar-benar menyesal? terkadang permintaan maaf saja belum tentu menjadi jaminan seseorang tidak berselingkuh lagi.
3.Siapkah kita percaya kembali? memang membutuhkan waktu, namun coba beri kesempatan dia untuk membangun hubungan yang lebih baik lagi.
Benarkah seseorang yang berselingkuh bisa sampai pada ranah hukum? simak penjelasannya!
Kasus Perselingkuhan Perzinahan dalam Kitab Undang – undang Hukum Pidana (KUHP) diatur dalam pasal 284 KUHP, yang berbunyi : Dihukum penjara selama-lamanya 9 (sembilan) bulan, laki-laki yang beristeri berbuat zina sedang diketahuinya bahwa pasal 27 KUHPerdata berlaku padanya, dan perempuan yang bersuami berbuat zina.
Aturan Pasangan Selingkuh Bisa Dipidana
Pada dasarnya, hukum perkawinan di Indonesia sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengatur bahwa: “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Jadi, bagaimana jika pasanganmu selingkuh? dimaafkan atau tidak?
Yuk, selalu menghidupkan suasana harmonis dalam berumah tangga dan perkuat iman agar terhindar dari godaan. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat ya! :)