Sejarah dan Tradisi Menyambut Imlek ala Etnis Tionghoa

profile picture chingirl97
Sejarah - Internasional

Imlek, atau yang dikenal sebagai Tahun Baru Cina, merupakan salah satu perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan ini penuh dengan tradisi yang sarat makna, sejarah panjang, dan ritual yang bertujuan untuk menyambut keberuntungan. Mari kita bersama-sama memahami lebih dalam tentang sejarah, persiapan, dan ritual Imlek yang menarik.

Sejarah Imlek

Imlek memiliki sejarah yang panjang dan berakar dari budaya agraris masyarakat Tiongkok kuno. Pada awalnya, perayaan ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen dan doa untuk keberuntungan di tahun mendatang. Dalam kalender Tionghoa, Imlek menandai dimulainya musim semi yang jatuh pada bulan pertama kalender lunar.

Konon, ada sebuah legenda menarik tentang asal-usul Imlek. Dahulu, ada seekor makhluk mitologi bernama Nian, yang setiap tahun keluar untuk mengganggu manusia dan hewan ternak. Untuk mengusir Nian, masyarakat menghias rumah mereka dengan warna merah, menyalakan petasan, dan membuat suara berisik. Tradisi inilah yang kemudian menjadi bagian penting dari perayaan Imlek hingga kini.

Sejarah Imlek di Indonesia

Di Indonesia, perayaan Imlek juga memiliki sejarah yang tidak terlepas dari perjalanan budaya dan politik bangsa. Pada masa kolonial Belanda, perayaan ini sudah menjadi tradisi masyarakat Tionghoa di Nusantara. Namun, pada masa Orde Baru, perayaan Imlek sempat dilarang untuk dirayakan secara terbuka.

Setelah reformasi tahun 1998, tepatnya pada tahun 2000, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mencabut larangan tersebut. Sejak saat itu, perayaan Imlek kembali dirayakan secara meriah oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Bahkan, Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai tahun 2003 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Persiapan Menyambut Imlek

Menyambut Imlek adalah momen yang penuh dengan kegiatan persiapan. Segala sesuatu dilakukan dengan tujuan untuk membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran di tahun yang baru. Beberapa tradisi persiapan yang sering dilakukan meliputi:

Membersihkan Rumah
Membersihkan rumah sebelum Imlek memiliki makna membersihkan diri dari kesialan dan energi buruk di tahun sebelumnya. Namun, penting untuk diingat bahwa kegiatan ini hanya dilakukan sebelum Imlek. Membersihkan rumah saat hari Imlek dianggap dapat "menyapu" keberuntungan.

Dekorasi Serba Merah
Warna merah adalah simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari roh jahat. Rumah-rumah biasanya dihias dengan lampion merah, kertas bertuliskan karakter "Fu" (福, yang berarti keberuntungan), serta ornamen-ornamen lainnya.

Membeli Pakaian Baru
Memakai pakaian baru, khususnya yang berwarna merah, melambangkan awal yang segar dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Menyiapkan Angpao
Angpao, amplop merah berisi uang, adalah tradisi khas Imlek yang diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah. Pemberian angpao melambangkan berbagi keberuntungan.

Ritual pada Hari Imlek

Pada hari Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya melakukan serangkaian ritual yang memiliki makna simbolis. Berikut beberapa di antaranya:

Bersembahyang kepada Leluhur
Menghormati leluhur adalah bagian penting dalam perayaan Imlek. Masyarakat Tionghoa biasanya memanjatkan doa dan membakar hio (dupa) untuk mengenang dan menghormati leluhur mereka.

Jamuan Keluarga
Imlek adalah momen untuk berkumpul dengan keluarga besar. Jamuan makan bersama adalah tradisi utama yang dilakukan pada malam sebelum Imlek. Menu khas seperti ikan (simbol keberuntungan), mie panjang umur, dan kue keranjang (nian gao) selalu menjadi bagian dari hidangan.

Petasan dan Kembang Api
Suara petasan dan kembang api menjadi simbol untuk mengusir roh jahat dan menyambut tahun baru dengan semangat yang penuh kegembiraan.

Mengunjungi Kerabat
Tradisi bai nian atau mengunjungi kerabat pada hari Imlek dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan. Pada kesempatan ini, angpao biasanya dibagikan kepada anak-anak.

Tradisi Khusus di Indonesia

Perayaan Imlek di Indonesia memiliki keunikan tersendiri karena dipengaruhi oleh keberagaman budaya lokal. Salah satunya adalah tradisi peribadatan di klenteng yang menggabungkan budaya Tionghoa dan lokal. Di beberapa daerah, seperti Singkawang, Kalimantan Barat, masyarakat bahkan merayakan Cap Go Meh dengan pawai barongsai dan naga yang spektakuler.

Selain itu, makanan khas Indonesia seperti lontong Cap Go Meh sering menjadi bagian dari perayaan, sebagai bentuk akulturasi budaya.

Imlek bukan sekadar perayaan tahun baru, tetapi juga menjadi momen untuk merefleksikan diri, mempererat hubungan keluarga, dan menghargai tradisi. Dengan sejarah panjang yang kaya akan nilai budaya, Imlek tetap relevan sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan hingga kini.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By chingirl97

This statement referred from