Penjelasan Lengkap Tentang Teleportasi dalam Kacamata Sains dan Islam
Teleportasi sering menjadi topik menarik dalam fiksi ilmiah, namun ada juga penelitian ilmiah yang serius mengenai konsep ini. Meskipun teleportasi fisik seperti dalam film belum terbukti secara ilmiah, para peneliti telah membuat kemajuan signifikan dalam memahami dan mengembangkan teleportasi kuantum. Di sisi lain, dalam pandangan Islam, fenomena ini dapat ditemukan dalam beberapa kisah. Artikel ini akan menjabarkan konsep teleportasi, penelitian ilmiah terkait, pandangan Islam tentang fenomena ini, dan karakter fiksi yang menggunakan teleportasi untuk mempermudah pemahaman konsep tersebut.
Apa yang Dimaksud dengan Teleportasi?
Teleportasi dalam konteks ilmiah adalah proses memindahkan keadaan kuantum suatu objek dari satu tempat ke tempat lain tanpa memindahkan materi fisiknya. Ini melibatkan transfer informasi kuantum yang memungkinkan replika dari keadaan kuantum asli dibuat di lokasi tujuan sementara keadaan asli dihancurkan. Teleportasi kuantum melibatkan tiga langkah utama: entanglement, pengukuran Bell, dan pengiriman informasi klasik.
Penelitian Ilmiah tentang Teleportasi
Charles H. Bennett dan William K. Wootters

Pada tahun 1993, Charles H. Bennett, William K. Wootters, dan rekan-rekannya mempublikasikan makalah berjudul "Teleporting an Unknown Quantum State via Dual Classical and Einstein-Podolsky-Rosen Channels". Mereka menjelaskan konsep teleportasi kuantum, sebuah proses yang memungkinkan informasi kuantum dipindahkan dari satu partikel ke partikel lain tanpa memindahkan materi fisik. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah keadaan kuantum dapat dipindahkan dengan menggunakan sepasang partikel yang terjerat (entangled) dan saluran klasik untuk mengirimkan informasi. Ini menandai langkah penting dalam pengembangan komunikasi kuantum dan informatika kuantum.
Anton Zeilinger

Pada tahun 1997, Anton Zeilinger dan timnya di Universitas Innsbruck, Austria, berhasil melakukan demonstrasi eksperimental pertama dari teleportasi kuantum. Mereka berhasil mentransfer keadaan kuantum dari satu foton ke foton lain melalui proses teleportasi kuantum yang diusulkan oleh Bennett dan rekannya. Eksperimen ini menunjukkan bahwa teleportasi kuantum dapat direalisasikan dalam praktik, memberikan bukti eksperimental untuk konsep yang sebelumnya hanya bersifat teoretis. Eksperimen ini menggunakan pasangan foton yang terjerat dan pengukuran Bell untuk mentransfer informasi kuantum.
Pandangan Islam Tentang Teleportasi
Dalam Islam, konsep teleportasi tidak secara langsung dibahas dalam Al-Quran atau Hadis, tetapi ada beberapa kisah yang bisa diinterpretasikan memiliki elemen teleportasi.
Isra Miraj
Isra Miraj adalah peristiwa penting dalam Islam yang terjadi pada tahun ke-10 kenabian Nabi Muhammad SAW. Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjid al-Haram di Mekah ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem (Isra) dan kemudian naik ke langit ketujuh untuk bertemu dengan Allah SWT (Miraj).
Proses Isra Miraj
- Isra: Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa dengan menggunakan Buraq, makhluk yang digambarkan memiliki kecepatan luar biasa, lebih cepat dari cahaya.
- Miraj: Dari Masjid al-Aqsa, Nabi Muhammad SAW naik ke langit ketujuh melalui beberapa lapisan langit. Setiap lapisan langit ditemui dengan berbagai nabi dan malaikat, hingga akhirnya mencapai Sidratul Muntaha, tempat paling tinggi di langit ketujuh, di mana beliau bertemu dengan Allah SWT.
Asumsi Jarak dan Kecepatan
Dalam tradisi Islam, jarak dan kecepatan yang ditempuh dalam Isra Miraj tidak dijelaskan secara rinci dalam istilah ilmiah modern. Namun, asumsi yang dapat dibuat berdasarkan konsep modern adalah:
- Jarak: Tidak ada ukuran pasti mengenai jarak dari bumi ke langit ketujuh dalam literatur Islam. Jika kita menganggap langit ketujuh sebagai batasan terjauh alam semesta yang dapat dicapai, kita mungkin membayangkan jarak yang sangat besar, bahkan melebihi jarak yang kita pahami dalam kosmologi modern.
- Kecepatan: Mengingat perjalanan ini terjadi dalam satu malam dan mencakup perjalanan bolak-balik antara bumi dan langit ketujuh, kecepatan yang digunakan Buraq harus jauh melampaui kecepatan cahaya yang dikenal dalam fisika modern (299,792 km/s).
Teleportasi Nabi Sulaiman
Dalam kisah Nabi Sulaiman (Salomo), terdapat elemen yang dapat diinterpretasikan sebagai teleportasi. Dalam Al-Quran, Surah An-Naml ayat 38-40, diceritakan bahwa Nabi Sulaiman meminta kepada para jin dan manusia siapa yang bisa membawa singgasana Ratu Balqis ke hadapannya sebelum mereka datang kepadanya dengan menyerahkan diri.
Seorang ifrit dari kalangan jin menawarkan diri untuk membawa singgasana itu sebelum Nabi Sulaiman bangkit dari tempat duduknya. Namun, seorang yang memiliki ilmu dari Kitab berkata bahwa ia dapat membawa singgasana itu dalam sekejap mata. Ketika Nabi Sulaiman melihat singgasana itu sudah berada di hadapannya, dia bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya.
Karakter Fiksi yang Menggunakan Teleportasi
Untuk mempermudah pemahaman konsep teleportasi, mari kita lihat beberapa karakter fiksi yang menggunakan teleportasi:
Dr. Strange (Marvel Cinematic Universe)

Dr. Stephen Strange, seorang penyihir yang menggunakan sihir untuk membuka portal dan berpindah tempat dengan cepat. Dengan bantuan Cincin Sling dan pengetahuan mendalam tentang seni mistik, Dr. Strange dapat membuat portal yang memungkinkan perjalanan instan ke lokasi yang diinginkan. Teleportasi ini sering digambarkan dengan efek visual memukau dalam film-film MCU, seperti "Doctor Strange" dan "Avengers: Endgame".
Loki (Marvel Cinematic Universe)

Loki, dewa penipuan dan saudara angkat Thor, memiliki kemampuan untuk berpindah tempat menggunakan sihir. Dia sering menggunakan teleportasi untuk melarikan diri dari situasi berbahaya atau untuk memanipulasi orang lain. Loki tampil dalam berbagai film MCU, termasuk "Thor", "The Avengers", dan "Loki" series di Disney+.
Nightcrawler (X-Men)

Nightcrawler, alias Kurt Wagner, memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara instan melalui teleportasi. Ketika dia teleportasi, dia meninggalkan jejak asap berwarna biru dan bau belerang. Kemampuannya ini sangat berguna dalam pertempuran, memungkinkan dia untuk mengejutkan musuh dan menghindari serangan. Nightcrawler muncul dalam film "X-Men" dan "X2: X-Men United".
Goku (Dragon Ball Z)

Goku menggunakan teknik teleportasi yang dikenal sebagai "Instant Transmission" (Shunkan Idō). Dengan menempatkan dua jari di dahinya dan memfokuskan pikirannya pada ki seseorang, Goku dapat berpindah ke lokasi orang tersebut dalam sekejap. Teknik ini sangat berguna dalam pertempuran dan untuk menyelamatkan dirinya dan orang lain dari bahaya.
Minato Namikaze (Naruto)

Minato Namikaze, atau Hokage Keempat, dikenal sebagai "The Yellow Flash" berkat teknik teleportasinya, Hiraishin no Jutsu (Flying Thunder God Technique). Teknik ini memungkinkan Minato untuk berpindah tempat secara instan ke lokasi yang telah ditandai dengan segel khusus. Kemampuan ini membuatnya hampir tak terkalahkan dalam pertempuran karena kecepatannya yang luar biasa.
Teleportasi dalam konteks ilmiah memberikan kita gambaran tentang kemampuan yang melampaui batasan fisik dan ilmiah yang kita ketahui. Penelitian oleh Charles H. Bennett, William K. Wootters, dan Anton Zeilinger telah membuka jalan bagi banyak perkembangan dalam bidang komunikasi kuantum dan teknologi informasi kuantum. Sementara itu, pandangan Islam mengajarkan bahwa fenomena luar biasa ini, jika memang ada, terjadi atas izin dan kehendak Allah. Teleportasi tetap menjadi konsep yang memukau dalam sains dan agama, menantang kita untuk bermimpi dan berpikir di luar batasan dunia nyata. Karakter-karakter fiksi memberikan ilustrasi menarik tentang bagaimana teleportasi dapat diterapkan dalam dunia cerita, menambah dimensi yang menarik dan mendalam pada konsep tersebut.