Perbedaan Parenting Zaman Dulu dan Sekarang

profile picture Vanillee
Lifestyle - Parenting

Pola asuh anak, atau yang lebih dikenal dengan istilah parenting, selalu mengalami perkembangan seiring dengan perubahan zaman. Jika kita menengok ke masa lalu, kita akan menemukan banyak perbedaan dalam cara orang tua mendidik dan membesarkan anak dibandingkan dengan praktik yang umum dilakukan saat ini. Artikel ini akan mengulas bagaimana kemajuan cara berpikir dan teknologi telah mempengaruhi pendekatan orang tua dalam membesarkan anak-anak mereka dari generasi ke generasi.

Gadget VS No Gadget
Pada zaman dulu, anak-anak tidak mengenal gadget. Mereka lebih banyak bermain di luar rumah, melakukan kegiatan fisik, dan berinteraksi langsung dengan teman sebaya. Kini, penggunaan gadget menjadi hal yang umum. Anak-anak sering diberi gadget sebagai alat hiburan dan edukasi. Meskipun gadget bisa menjadi alat yang bermanfaat, orang tua sekarang perlu lebih berhati-hati dalam membatasi penggunaannya agar tidak mengganggu perkembangan sosial dan kesehatan anak.

Cara Komunikasi
Dulu, komunikasi antara orang tua dan anak bersifat satu arah. Anak harus patuh tanpa banyak bertanya atau membantah. Saat ini, orang tua lebih terbuka dengan komunikasi dua arah dan bersedia bernegosiasi dengan anak. Pola asuh yang lebih demokratis ini memungkinkan anak merasa dihargai dan lebih terlibat dalam pengambilan keputusan.

Kemandirian
Pengajaran kemandirian dulu sering dilakukan melalui perintah dan kadang kala hukuman fisik. Anak-anak diajarkan untuk mandiri dengan cara yang keras. Sekarang, kemandirian diajarkan melalui pendekatan yang lebih lembut dan edukatif, seperti melalui buku atau memberikan contoh langsung. Orang tua lebih fokus pada pengertian dan empati dalam mengajarkan nilai-nilai kemandirian.

Menentukan Masa Depan
Di masa lalu, mayoritas orang tua cenderung menentukan masa depan anak, termasuk sekolah dan pekerjaan. Anak-anak diharapkan mengikuti arahan tanpa banyak pilihan. Namun, orang tua zaman sekarang lebih membebaskan anak untuk memilih jalan hidup mereka sendiri, memberikan arahan dan dukungan tanpa memaksakan kehendak.

Akademis VS Non Akademis
Orang tua dahulu lebih mementingkan prestasi akademis. Kegiatan non-akademis dianggap kurang penting dan sering dilarang. Kini, banyak orang tua yang menyadari pentingnya kegiatan non-akademis dalam pengembangan diri anak. Mereka mendukung minat dan bakat anak di berbagai bidang, termasuk olahraga, seni, dan keterampilan lainnya, percaya bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari nilai akademis.

Mental Anak
Kesehatan mental anak dulu kurang mendapat perhatian. Orang tua lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik dan akademis. Sekarang, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental anak semakin meningkat. Orang tua lebih peka terhadap perasaan dan kondisi emosional anak, berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan psikologis mereka.

Hierarki VS Fleksibel
Pada zaman dulu, anak-anak diajarkan bahwa orang tua selalu benar dan tidak boleh dibantah. Ada hierarki yang ketat dalam keluarga. Kini, banyak orang tua yang mau menerima kritik dan pendapat dari anak. Pola asuh yang lebih fleksibel ini menciptakan hubungan yang lebih sehat dan saling menghargai antara orang tua dan anak.

Diskriminasi Gender VS Generalisasi
Orang tua dahulu sering menerapkan pola asuh patriarkal, di mana anak laki-laki dan perempuan memiliki peran yang berbeda. Anak laki-laki tidak diharapkan mengerjakan pekerjaan rumah, sementara anak perempuan lebih dibebani tugas domestik. Sekarang, orang tua lebih cenderung mengajarkan semua anak untuk bisa melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga, tanpa memandang gender. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga lebih tinggi, mulai dari bermain, mengajari, hingga memandikan anak.

Jumlah Anak
Dulu, memiliki banyak anak dianggap sebagai kebanggaan dan keamanan di masa depan. Namun, perhatian terhadap kualitas pengasuhan seringkali terabaikan. Saat ini, orang tua lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas. Mereka memilih untuk memiliki lebih sedikit anak tetapi memberikan perhatian dan pengasuhan penuh.

Gizi Anak
Pada masa lalu, asalkan anak makan dan tumbuh, orang tua merasa sudah cukup. Gizi dan kesehatan tidak terlalu diperhatikan secara detail. Sekarang, orang tua lebih peduli terhadap asupan gizi anak. Mereka lebih sadar akan masalah seperti stunting dan pentingnya keseimbangan antara tinggi badan dan berat badan.

Perubahan dalam pola asuh ini merupakan hasil dari kemajuan cara berpikir dan teknologi. Meski bukan berarti parenting zaman dulu buruk, manusia terus belajar dan berusaha menjadi lebih baik. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat mengadopsi pendekatan terbaik dari kedua zaman untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak kita.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Vanillee

This statement referred from