Menghindari Malapetaka Dengan Upacara Ruwatan, Arti Hingga Tata Cara

profile picture InWoo
Lifestyle - Other

Indonesia, dengan kekayaan budaya dan tradisinya, memiliki berbagai upacara adat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah upacara ruwatan.

Upacara ini sering dilakukan untuk membersihkan diri dari segala bentuk kesialan atau malapetaka. Lalu, apa sebenarnya ruwatan? Bagaimana sejarahnya, sajen yang digunakan, serta tata cara pelaksanaannya? Simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Ruwatan?

Ruwatan adalah sebuah upacara tradisional Jawa yang bertujuan untuk membersihkan diri dari segala bentuk kesialan atau malapetaka. Dalam tradisi Jawa, kesialan atau malapetaka bisa dianggap sebagai hasil dari dosa atau karma yang harus dibersihkan. Melalui ruwatan, seseorang berupaya untuk memulai hidup baru dengan energi positif.

Sejarah Munculnya Ruwatan

Asal-usul ruwatan dapat ditelusuri dari kepercayaan Hindu-Buddha yang ada di Indonesia sejak zaman kerajaan kuno. Dalam ajaran Hindu-Buddha, siklus kelahiran dan kematian dianggap sebagai proses karma. Ruwatan menjadi salah satu cara untuk membersihkan karma negatif dan memulai siklus baru yang lebih baik.

Selain itu, ruwatan juga memiliki pengaruh dari kepercayaan animisme dan dinamisme yang merupakan bagian dari kebudayaan pribumi Indonesia. Upacara ini mencerminkan keharmonisan antara kepercayaan Hindu-Buddha dengan tradisi lokal, menciptakan sebuah ritual yang kaya makna dan simbolisme.

Sajen Ruwatan

Dalam pelaksanaan ruwatan, terdapat berbagai sajen atau persembahan yang disiapkan. Sajen ini melambangkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai bentuk permohonan untuk mendapatkan keberkahan dan perlindungan. Beberapa sajen yang umumnya disajikan dalam upacara ruwatan antara lain:

Beras: Melambangkan kesuburan dan kelimpahan.
Buah-buahan: Simbol dari keberuntungan dan keberkahan.
Ayam: Sebagai bentuk persembahan untuk Tuhan dan sebagai simbol keberanian.
Rokok: Melambangkan keinginan untuk terhubung dengan roh leluhur.

Tata Cara Ruwatan

Pelaksanaan ruwatan biasanya dipimpin oleh seorang pemangku adat atau dukun. Berikut adalah tata cara umum dalam pelaksanaan upacara ruwatan:

Persiapan: Menentukan tanggal, lokasi, dan sajen yang akan disajikan.
Doa Pembukaan: Memulai upacara dengan doa pembukaan untuk memohon keselamatan dan keberkahan.
Pembersihan: Melakukan ritual pembersihan diri dengan air suci atau bunga.
Persembahan: Menyajikan sajen kepada Tuhan dan roh leluhur dengan doa syukur.
Upacara Utama: Melakukan serangkaian mantra dan doa untuk membersihkan diri dari malapetaka.
Doa Penutup: Mengakhiri upacara dengan doa penutup sebagai ungkapan rasa syukur dan permohonan agar mendapatkan keberkahan.

Ruwatan merupakan salah satu upacara tradisional yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan kepercayaan spiritual yang mendalam. Melalui upacara ini, masyarakat Indonesia berupaya untuk menjaga harmoni dengan alam semesta, roh leluhur, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan memahami arti, sejarah, sajen, dan tata cara ruwatan, kita dapat lebih menghargai dan memahami kekayaan budaya dan tradisi yang ada di Indonesia. Upacara ruwatan bukan hanya sekedar ritual, namun juga sebuah bentuk ungkapan rasa syukur, penghormatan, dan kepercayaan kepada kekuatan yang lebih tinggi untuk menjaga keselamatan dan keberkahan dalam hidup.
 

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By InWoo

This statement referred from