Mengenal Pernikahan Dalam Agama Hindu
Hindu dinyatakan sebagai agama yang tertua daripada agama lainnya yang diakui di Indonesia. Tidak hanya ajaran hidupnya, Hindu juga memiliki kebudayaan sendiri dalam melaksanakan upacara pernikahan para umat-umatnya. Menariknya, pernikahan dalam Hindu sangat dekat dengan seni. Terlepas dari menariknya adat istiadat umat Hindu, seperti apa Hindu mengajarkan dan memandang pernikahan?
Pernikahan menurut agama Hindu

Selain menyatukan dua keluarga dalam ikatan spiritual, berikut beberapa pandangan pernikahan bagi umat Hindu:
- Pernikahan sebagai yadnya, atau bentuk ibadah, dan merupakan bentuk upakara manusa yadnya tertinggi.
- Bentuk dharma, karena dengan berkeluarga dianggap membayar “hutang” pada orang tua atau leluhur.
- “Hendaknya laki-laki dan perempuan yang terikat dalam ikatan perkawinan, mengusahakan dengan tidak jemu-jemunya supaya mereka tidak bercerai dan jangan hendaknya melanggar kesetiaan antara satu dengan yang lain." Kutipan dari Kitab Hindu ini menyiratkan, sebisa mungkin pasangan Hindu tidak bercerai, dan terus berusaha mempertahankan rumah tangga mereka.
- Dalam Manawa Dharmasastra III. 60, menyatakan "Samtusto bharyaya bharta bharta tathaiva ca, Yasminnewa kule nityam kalyanam tatra wai dhruwam.", yang artinya
"Pada keluarga dimana suami berbahagia dengan istrinya dan demikian pula sang istri terhadap suaminya, kebahagiaan pasti kekal.”
Jadi, pernikahan atau perkawinan juga dianggap ebagai salah satu jalan untuk mencapai kebahagiaan dan kerhamonisan hidup, melalui keluarga, sehingga dapat mencapai kebahagiaan yang kekal.
Bentuk pernikahan Hindu

Dalam kitab Manawa Dharmasastra III.21 ada 8 bentuk perkawinan dalam Hindu, yaitu:
1. Brama Wiwaha
Merupakan bentuk pernikahan, dimana seorang wanita diberikan kepada seorang pria yang sudah ahli dalam pengetahuan Veda, dan kedua calon mempelai merupakan orang berbudi pekerti luhur, serta terpelajar. Pernikahan ini akan diatur dan merupakan undangan dari pihak keluarga wanita.
2.Daiwa Wiwaha
Pernikahan dimana orang tua memberikan anak gadisnya kepada pria yang telah berjasa (non material) kepadanya.
3. Arsa Wiwaha
Pernikahan diaman orang tua memberikan anak gadisnya kepada pria yang telah berjasa dalam hal material. Biasanya pernikahan ini akan terdapat proses penukaran hewan ternak, sesuai dengan yang ada di kitab suci dan kesepakatan kedua pihak.
4. Prajapatya Wiwaha
Pernikahan yang telah mendapat restu dari kedua orang tua calon mempelai.
5. Asuri Wiwaha
Bentuk pernikahan ketika mempelai pria memberikan mahar kepada mempelai wanita sesuai dengan permintaan atau kesepakatan sebelum terjadinya pernikahan.
6. Gandharva Wiwaha
Pernikahan yang terjadi atas kesepakatan kedua belah pihak saja, mempelai pria dan mempelai wanita tanpa ada paksaan, dan tanpa adanya campur tangan kedua orang tua mereka. Namun pada bentuk pernikahan ini, biasanya kedua orang tua mereka sudah mengetahuinya.
7. Raksasa Wiwaha
Pernikahan bentuk ini dianggap tidak sah dan dilarang, karena pernikahan terjadi oleh seorang pria yang memaksa wanita dengan kekerasan.
8. Paisaca Wiwaha
Sifat dari bentuk pernikahan ini juga tidak sah dan dilarang. Bentuk pernikahan paisaca wiwaha ini terjadi karena pihak pria yang telah dengan sengaja memperkosa wanita saat dalam keadaan tidur, atau tidak sadarkan diri.
Upacara pernikahan Hindu
Upacara pernikahan Hindu melibatkan serangkaian ritus dan rituel yang kaya. Tujuannya adalah untuk mengikat pasangan suami istri tersebut dalam kesatuan dharma, artha, kama dan moksha. Berikut ini beberapa proses dalam pernikahan umat Hindu:
1. Jaimala
Proses pertukaran kalung bunga, sebagai bentuk penerimaan satu sama lain.
2. Kanyadaan
Merupakan proses orang tua mempelai wanita mempersembahkan anak gadisnya kepada mempelai pria, diiringi dengan doa dan harapan untuk kehidupan suami istri mereka kelak.
3. Panigrahana
Mempelai pria akan menggenggam tangan mempelai pria, proses ini sebagai simbol perjanjian, bahwa mereka akan saling menemani suami atau istri dalam suka maupun duka.
4. Saptapadi
Inti acara dari upacara pernikahan Hindu. Kedua mempelai akan berjalan mengelilingi api suci, atau yang dikenal dengan istilah Agni sebanyak tujuh kali. Adapun jumlah tujuh kali keliling tersebut mewakili makanan, kekuatan, kemakmuran, kebahagiaan, keturunan, musim, dan persahabatan.
5. Mangalsutra
Mempelai pria akan mengalungkan, yaitu Mangalsutra, pada leher mempelai wanita. Mangalsutra dianggap sebagai simbol pernikahan, dan dipercaya dapat melindungi pasangannya dari energi negatif.
6. Sindoor
Mempelai pria mengaplikasikan sindoor, bubuk merah pada bagian belakang rambut mempelai wanita. Dengan adanya tanda tersebut, merupakan tanda bahwa wanita itu telah bersuami.
7. Ashirvad
Merupakan akhir upacara, dimana kedua mempelai akan menerima berkah dari para dewa dan leluhur, juga para undangan yang hadir. Mereka akan di doakan agar bisa menjadi keluarga yang bahagia, dan harmonis.