Mengenal Bulan Suro, Bulan Keramat Bagi Masyarakat Jawa

profile picture InWoo
Lifestyle - Other

Bulan Suro adalah bulan yang memiliki makna khusus bagi masyarakat Jawa sebagai awal dari tahun Saka dan simbol transisi dari masa lama ke masa baru.

Apa itu Bulan Suro?
Bulan Suro adalah salah satu bulan dalam penanggalan Jawa yang memiliki makna khusus bagi masyarakat Jawa. Bulan ini menjadi awal dari tahun Saka dalam penanggalan Jawa. Suro berasal dari kata “Su” yang berarti sesuatu yang kuno atau lama dan “Ro” yang berarti sesuatu yang baru atau segar. Oleh karena itu, Bulan Suro dianggap sebagai momen transisi dari hal-hal lama ke yang baru, dari masa lalu ke masa depan.

Asal Mula Bulan Suro
Asal mula Bulan Suro berkaitan erat dengan sejarah dan budaya Jawa. Dalam mitologi Jawa, Bulan Suro berasal dari kisah Kidung Sunda yang menceritakan tentang pertarungan antara Batara Guru dan Dewi Durga melawan Batara Kala, dewa kegelapan. Pertarungan ini dimenangkan oleh Batara Guru dan Dewi Durga, yang kemudian memberikan kekuatan baru kepada alam semesta. Sebagai penghargaan atas kemenangan ini, Bulan Suro dianggap sebagai bulan yang keramat dan penuh berkah.

Mengapa Bulan Suro Identik dengan Keramat?
Bulan Suro dianggap keramat oleh masyarakat Jawa karena berbagai alasan.

Pertama, Bulan Suro adalah awal dari tahun Saka, yang merupakan awal dari siklus baru dalam penanggalan Jawa. Ini menandakan permulaan yang baru dan kesempatan untuk memulai segala sesuatu dengan niat yang baik.

Kedua, Bulan Suro dianggap sebagai bulan yang penuh dengan energi spiritual dan magis. Banyak orang percaya bahwa melakukan berbagai ritual dan tirakat di bulan ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendatangkan berkah. Bulan ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk bermeditasi, berdoa, dan memohon kepada Tuhan atau roh leluhur untuk perlindungan dan keberkahan.

Ketiga, Bulan Suro juga dianggap sebagai bulan yang membawa kesuburan dan keberuntungan. Masyarakat Jawa sering kali melakukan upacara adat untuk memohon kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah. Selain itu, Bulan Suro juga dianggap sebagai bulan yang baik untuk memulai usaha atau proyek baru, karena diyakini akan mendatangkan keberhasilan dan keberuntungan.

Tradisi Laku Tirakat di Bulan Suro
Salah satu tradisi yang paling populer dilakukan oleh masyarakat Jawa di Bulan Suro adalah laku tirakat. Laku tirakat adalah serangkaian ritual spiritual yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendapatkan berkah dari Tuhan atau roh leluhur.

Ritual ini biasanya melibatkan puasa, meditasi, berdoa, dan berbagai kegiatan spiritual lainnya. Orang yang melakukan laku tirakat biasanya menjauhkan diri dari kesibukan dunia dan memfokuskan diri pada pencarian makna hidup dan hubungan dengan Tuhan.

Selama Bulan Suro, banyak tempat-tempat suci seperti candi, pura, dan tempat ziarah lainnya di Jawa menjadi tujuan para pelaku tirakat. Mereka berdatangan ke tempat-tempat ini untuk melakukan puasa, berdoa, dan mengikuti serangkaian upacara adat yang ditujukan untuk mendapatkan berkah dan perlindungan.

Selain laku tirakat, masyarakat Jawa juga sering kali mengadakan berbagai acara adat seperti tahlilan, selamatan, dan ritual lainnya untuk memperingati Bulan Suro dan memohon berkah kepada Tuhan atau roh leluhur.

Mengenal Bulan Suro dan tradisi laku tirakat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dapat memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang kekayaan budaya dan spiritual yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Selain itu, kita juga dapat belajar tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By InWoo

This statement referred from