Diancam? Ayo Keluar Dari Hubungan Toxic

profile picture madamelie
Lifestyle - Other

Memiliki hubungan asmara yang baik dan sehat tentunya bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Secara tidak langsung, hal ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup. Sayangnya, kondisi ini cenderung sulit untuk diciptakan. Tak jarang banyak pasangan justru terlibat dalam hubungan toxic. Hubungan ini bisa membuat orang yang terlibat terasa sengsara karena beban fisik dan emosional yang diterima. Pasalnya, toxic relationship identik dengan kekerasan fisik, perselingkuhan yang berulang, perilaku seksual yang tidak pantas, serta hal-hal lain yang merugikan salah satu pihak. Tak hanya itu, korban juga cenderung sulit untuk terlepas dari hubungan ini karena merasa tidak berharga, tidak berdaya, bahkan mendapatkan ancaman.

Toxic Relationship

Apa itu toxic relationship? Toxic relationship adalah hubungan tidak sehat yang ditandai dengan perilaku pasangan yang toxic baik secara emosional maupun fisik. Hubungan toxic jauh berbeda dengan relasi asmara yang sehat. Jalinan asmara yang sehat adalah adanya rasa aman dan melibatkan keinginan bersama untuk kebahagiaan satu sama lain. Dalam hubungan asmara yang sehat kita tentu merasa aman dan nyaman, hal ini tentu berbanding 180 derajat dengan hubungan toksik, hubungan ini bukanlah tempat yang aman dan nyaman. 

Arti toxic relationship adalah rasa tidak aman, tidak nyaman, mementingkan diri sendiri, mendominasi dan bahkan suka mengontrol pasangan. Jika Anda terus berada di hubungan yang toxic tentu mental Anda yang akan dipertaruhkan. 

Istilah toxic relationship diperkenalkan pada tahun 1995 oleh seorang ahli komunikasi dan psikologi, Dr Lillian Glass dalam bukunya yang berjudul Toxic People, di mana beliau mendefinisikan toxic relationship adalah hubungan yang tidak saling mendukung, terjadi persaingan, tidak ada rasa hormat, dan kurangnya komunikasi antara pasangan. 

Setiap hubungan tentu mengalami pasang surut, namun hubungan toxic seringkali tidak menyenangkan dan menguras energi bahkan sering merasa tidak bahagia meskipun telah menghabiskan waktu bersama. 

Ciri-Ciri Pasanganmu Toxic

Saat menjalin hubungan, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri pasangan toxic agar kita dapat membuat keputusan yang tepat untuk kebahagiaan dan kesehatan kita sendiri. Pasangan toxic dapat memberikan dampak negatif yang sangat besar pada kesejahteraan emosional dan mental kita. Oleh karena itu, menjadi penting bagi kita untuk memahami detail dari ciri-ciri pasangan toxic agar kita dapat menghindari hubungan yang tidak sehat ini.

Pertama-tama, ciri-ciri pasangan toxic dapat dilihat dari sikap dominan dan kontrol yang berlebihan. Pasangan toxic cenderung ingin mengendalikan setiap aspek kehidupan kita, mulai dari keputusan kecil hingga besar. Mereka tidak menghargai pendapat kita dan tidak memberikan ruang bagi kita untuk berkembang sebagai individu. Lebih dari itu, pasangan toxic seringkali memanipulasi kita dengan menggunakan emosi dan dorongan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Pasangan toxic sering menggunakan manipulasi untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Mereka bisa menggunakan ancaman, kesalahpahaman, atau bahkan pujian berlebihan sebagai cara untuk mempengaruhi perilaku Anda. Selain itu, pasangan yang toxic sering cemburu secara berlebihan dan posesif terhadap Anda. Mereka mungkin tidak nyaman ketika Anda berinteraksi dengan orang lain, bahkan teman atau keluarga dekat Anda. 

Cara Keluar Dari Toxic Relationship

Bagi kamu yang sedang mengalami toxic relationship atau hubungan tidak sehat, tentu tak mudah untuk memutuskan hubungan tersebut. Seseorang yang sudah masuk dalam keadaan toxic relationship, biasanya tidak bisa berkutik dan sulit untuk melepaskannya karena butuh waktu untuk keluar dari toxic relationship.
Hal itu dibenarkan oleh Psikolog Klinis Dewasa Alfath Hanifah Megawati M.Psi., ia mengatakan jika toxic relationship bukanlah relasi yang mudah untuk diakhiri. Pasalnya, dalam relasi ini kedua pasangan (yang menyakiti dan yang tersakiti) terjebak dalam ilusi relasi yang membuat mereka saling mempertahankan hubungan.
Bagi pihak yang menyakiti, tidak jarang mereka mencintai pasangannya namun terjebak pada pola mencintai yang salah. Sedangkan bagi pihak yang tersakiti, mereka terus berharap bahwa pasangan akan berubah dan memaklumi perilaku karena alasan baik yang diutarakan, atau ketakutan bahwa tidak ada yang dapat mencintai diri kita sebaik dirinya.

 

Mengakui Bahwa Kamu Berada Dalam Toxic Relationship

Cara keluar dari hubungan toxic adalah mengakui permasalahan yang ada. Disarankan untuk tidak menyangkal perasaan dan kenyataan. 

Menurut Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, menyadari kalau kamu menjadi korban dari hubungan toxic bisa memotivasi untuk keluar dari hubungan ini. Kamu bisa mengevaluasi dan merefleksikan apakah selama menjalani hubungan banyak bahagia atau justru tersiksa. 

Meminta Pertolongan Pada Kerabat atau Lembaga Hukum Bila Perlu

Jangan pernah ragu dan malu untuk menemui tenaga profesional. Ketika kamu membutuhkan dukungan psikologis atau konselin untuk bisa keluar dari hubungan toxic, maka ada baiknya untuk menemui psikolog.

Bila toxic relationship membuat kamu mengalami gejala depresi yang cukup parah, kecemasan, dan panic attack yang sampai mengganggu produktivitas dalam kehidupan, maka ada baiknya untuk menemui psikiater. 

Selain itu, bisa juga meminta bantuan hukum. Apalagi jika hubungan yang kamu jalani sampai mengalami kekerasan dan mengancam nyawa.

Mencintai Dirimu Sendiri

Meski sudah berusaha yang terbaik dalam menjalankan hubungan, namun terkadang hal ini tidak dihargai oleh pasangan. Akan tetapi, percayalah bahwa kamu tetap berharga meski telah direndahkan atau dikendalikan oleh pasangan. “Cara keluar dari toxic relationship adalah dengan memiliki pandangan positif kepada diri sendiri bahwa kita berhak untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan,” tutur Psikolog Iswan. Menjadi bagian dari hubungan toxic akan sangat merugikan bagi kesehatan mental dan fisik. Mungkin perlu beberapa saat sebelum kamu siap kembali menjalin hubungan. Untuk itu, jangan terburu-buru membuka hati untuk yang baru. Ada baiknya kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri terlebih dahulu. Dikutip dari Psychology Today, kamu bisa mencoba melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti meditasi, membuat jurnal, atau membaca buku

Melakukan Banyak Aktivitas Positif

Jangan lupa untuk menetapkan tujuan yang akan kamu lakukan. Kamu bisa melanjutkan pendidikan, ikut pelatihan, dan cari pekerjaan baru untuk menambah penghasilan. Bisa mandiri dari segi finansial merupakan salah satu cara untuk keluar dari toxic relationship yang paling utama.

Memperbanyak Relasi

Saat berada dalam hubungan yang toxic, mungkin ruang lingkup kita menjadi sangat terbatas, karena pasangan mungkin akan sangat membatasi ruang lingkup kita, dan hanya akan terbatas antara dia saja, keluarlah dan Kembali beredar di pergaulan, hubungi teman-teman lama yang sudah lama tidak kita temui atau bergabunglah dengan komunitas baru yang membuka kesempatan lebar bagi kita untuk mengenal orang-orang baru dalam lingkungan yang sehat.

Membatasi atau Memblokir Toxic People

Cara mengakhiri hubungan toxic yang paling ampuh adalah dengan membentuk batasan kepada pasangan. Pasalnya, seseorang yang toxic sangat manipulatif dan dapat memengaruhi emosi orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan. 

Saat membuat keputusan untuk meninggalkan pasangan, hentikan segala bentuk komunikasi dengannya, kecuali jika kamu memiliki anak dan perlu menjadi orang tua bersama. Dalam hal ini, pastikan komunikasi hanya sebatas untuk pengurusan anak

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By madamelie

This statement referred from