5 Bukti Wanita Sudah Mulai Berpikir Menggunakan Logika Daripada Perasaan, Waspada!

profile picture Evitanujaya
Lifestyle - Other

Pernyataan bahwa pria berpikir menggunakan logika, dan wanita menggunakan perasaan memang telah terbukti secara ilmiah. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil sampling tiap gender ketika menyelesaikan suatu masalah.

Namun seiring berjalannya waktu, wanita mulai belajar untuk lebih menggunakan logika daripada perasaan. Adapun perubahan ini dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan permasalahan hidup yang telah dihadapi. 

Berikut 5 bukti buah pemikiran wanita yang mulai mengutamakan logika:

1. Logika Dalam Pernikahan

Saat ini sudah banyak wanita yang memiliki standar pasangan hidup. Jika sebelumnya mereka masih berpikir bahwa “jangan banyak milih, nanti gak nikah-nikah” menjadi “gak apa milih-milih, karena ini untuk seumur hidup, daripada gagal atau tidak bahagia dalam pernikahan”.

Wanita sudah mulai berpikir jauh ke depan untuk mendapatkan kehidupan yang tertata dan tenang. Mereka tidak lagi berpikir asal menikah saja sudah cukup, atau pernikahan yang  “telat” adalah hal memalukan.

2. Logika Memiliki Anak

Jika dahulu wanita cenderung memiliki sejumlah anak dengan alasan takut anak pertama kesepian, takut ditinggal anak pertama, suka anak kecil, dan se simpel banyak anak banyak rejeki, kini wanita mulai menggunakan logikanya, yaitu tidak masalah jumlah anak sedikit tapi kebutuhan gizi terpenuhi, bisa mendapatkan pendidikan terbaik, dan bisa memberikan kasih sayang yang maksimal.

3. Logika Memecahkan Masalah

Tidak dapat dipungkiri, wanita masih seringkali meluapkan emosi ketika sedang dihadapkan dengan masalah. Emosi adalah hal yang lumrah pada manusia. Namun saat ini wanita tidak hanya meratapi nasib, namun sudah mulai menggunakan logikanya untuk menyelesaikan masalah. Contoh, mengalami KDRT dan perselingkuhan mereka akan memilih cerai, mengalami pelecehan seksual verbal dan non verbal mereka bisa lawan dengan caranya, ketika direndahkan hanya karena jenis kelamin, mereka bisa buktikan bahwa wanita juga mampu, dan lain sebagainya.

4. Logika Pendidikan

“Wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena ujung-ujungnya masuk dapur, lagian nanti tidak ada pria yang mau jadi suamimu”.  Pernyataan ini tentu tidak asing di telinga para wanita. Ketika logika wanita bermain, mereka akan terus sekolah setinggi-tingginya dengan alasan, walaupun nantinya jadi IRT setidaknya anak-anak mereka akan mendapatkan guru terbaik dirumah, pun masalah pendamping hidup, mereka percaya hanya pria insecure yang mengatakan hal tersebut, dan hanya pria sederajat yang akan mendapatkan mereka.

5. Argumentasi yang Kuat

Wanita tidak lagi hanya diam dan menangis saat sedang menghadapi situasi yang sulit. Mereka mampu mengeluarkan argumentasinya dan mempertahankan pendapatnya. Argumentasinya cenderung dilandasi alasan-alasan yang kuat hingga tidak bisa lagi diremehkan.

Itulah 5 bukti bahwa wanita saat ini lebih berpikir menggunakan logika daripada perasaan. Hal tersebutlah yang juga memicu timbulnya gerakan anti patriaki saat ini. Mereka sudah mulai berpikir mana yang dirugikan dan mana yang harus diperjuangkan demi kebahagiannya kelak.

 

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Evitanujaya

This statement referred from