Solidaritas tak Terbatas K-popers dari Perspektif non K-popers
PENDAHULUAN
K-popers lebih dari sekumpulan orang yang menghabiskan waktu untuk memikirkan diri mereka sendiri saja. Saya bukanlah seorang K-poper, tetapi saya menyetujui hal tersebut. Terdapat kecenderungan dari orang-orang yang bukan K-poper untuk memberi kritik. Namun, yang terjadi ialah mereka sebatas mengatakan “dasar plastik!” tanpa mengeluarkan argumen berbobot apa pun. Ada pula yang memang mengkritik dengan data, tetapi jatuh kepada sikap anti K-popers, seolah-olah semua K-popers adalah sama. Padahal, K-popers itu terdiri dari banyak orang. Jadi, jelas sekali bahwa kita tidak boleh menggeneralisasi semuanya.
Manusia adalah makhluk yang kompleks. Setiap orang punya sifat, karakter, dan ciri khas yang berbeda-beda. Memang ada anggota K-popers yang berperilaku tidak baik (dalam artian melanggar etika). Misalnya, ada yang rela melakukan apa pun (sekalipun itu tindakan buruk) demi membeli tiket konser, merchandise, dsb. Ada juga yang mencintai idolnya dengan cara fanatik sampai-sampai mengurusi segala bentuk urusan pribadi sang idol, dan masih ada lagi contoh lain yang merupakan sisi negatifnya. Namun, di samping itu, mestinya kita menilai secara adil. Mari lihat pula sisi positif dari kehadiran K-popers ini!
PEMBAHASAN
Terdapat beragam sisi positif kehadiran K-popers dari sudut pandang berbagai bidang. Bidang ekonomi misalnya, kehadiran K-popers telah membuka lapangan kerja baru yang berkaitan dengan penjualan tiket konser, merchandise, dsb. Adapun dalam artikel ini, hendak disajikan sisi positif dari sudut pandang di bidang sosial. Secara spesifik yang hendak dibahas ialah aksi nyata yang berkaitan dengan terjadinya bencana alam di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang lalu.
Seperti yang kita ketahui bersama, gemba bumi yang terjadi pada November 2022 tersebut membuat masyarakat di sana menjadi kesulitan dalam berbagai hal. Akhirnya, banyak relawan dari berbagai macam organisasi, komunitas maupun perseorangan yang ikut membantu, entah itu secara langsung maupun tidak langsung. Mereka yang ikut secara langsung, turun ke lapangan dan membantu masyarakat di sana. Sementara itu, ada pula kelompok-kelompok maupun perseorangan yang ikut membantu secara tidak langsung dengan melakukan donasi.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah keberadaan akun KPOPERS INDONESIA di salah satu platform donasi digital. Akun ini mengajak semua fandom untuk bersolidaritas membantu warga terdampak gempa Cianjur.[1] Pada akhirnya, mereka berhasil mengumpulkan bantuan senilai Rp4.419.000,00 yang diperuntukkan untuk penyaluran bantuan dapur umum yang terletak di RW. 01, Desa Sarampad, Kec. Cugenang. Keberadaan dapur umum tersebut sangat membantu warga di sana yang tersebar di 27 posko.[2]
Aksi ini menandakan bahwa K-popers punya pengaruh yang kuat untuk turut serta dalam ranah publik. Mereka tidak hanya bisa aktif di media sosial (maya), tetapi juga dapat aktif di dunia sosial (nyata). Semuanya itu tergantung dari bagaimana cara mereka menyikapi peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Pertanyaannya ialah: apakah aksi ini murni dilakukan sebagai tindakan sosial atau bukan? Atau jangan-jangan mereka hanya ingin sekadar memperbaiki nama baik dari stigma yang melekat pada K-popers? Jawabannya sederhana saja. Tidak peduli apa pun alasannya, yang mereka lakukan tetap merupakan aksi positif. Sisanya, apakah kegiatan-kegiatan semacam ini akan terus berlangsung atau tidak hanya bisa kita lihat ke depannya. Satu hal yang jelas ialah rasa kekeluargaan terjalin erat di antara mereka. Kita bisa sampai pada sebuah kesimpulan bahwa solidaritas mereka bahkan tak terbatas mencari hiburan belaka.
Oleh karena itu, kepekaan terhadap keberadaan mereka ini semestinya lebih diperhatikan lagi. Sosialisasi perlu terus ditingkatkan agar mereka tidak dicap dengan berbagai stigma saja. Jangan sampai karena rasa kekeluargaan dan dorongan dari stigma yang melekat itu malah menimbulkan kericuhan. Pemerintah misalnya, bisa saja membentuk satuan tugas khusus yang berkaitan dengan keberadaan mereka ini. Sekarang pun sudah banyak jurnal-jurnal penelitian yang menunjukkan bahwa mereka punya pengaruh kuat dalam banyak hal, apalagi saat ini adalah era digital.
Tentunya perlu diperhatikan juga bahwa perhatian tersebut tidak boleh didasari oleh keinginan untuk memanfaatkan mereka demi tujuan-tujuan tertentu. Namun, didasari untuk kepentingan bersama di lingkungan masyarakat. Terjadi simbiosis mutualisme. Para K-popers tetap bisa mengekspresikan diri mereka lewat fandom-nya selagi itu tidak melanggar etika. Sementara masyarakat non K-popers tidak terusik, malah menjadi lebih luas dalam pemahaman akan kebudayaan lain. Selain itu, dialog maupun aksi antar dan intra fandom penting pula untuk sesering mungkin dilaksanakan untuk mengatasi timbulnya haters yang biasanya adalah sumber kericuhan.
PENUTUP
Ini hanyalah salah satu dari sekian banyak contoh aksi nyata dan positif dari kehadiran K-popers. Pada akhirnya, mereka berhasil menunjukkan integritas mereka sesuai dengan kalimat ajakan dalam campaign tersebut, yaitu “Yuk bareng-bareng kita buktiin kalau K-popers all fandom di Indonesia sekeren itu!”.[3]
Oleh karena itu, pada satu pihak ini bisa menjadi contoh yang baik bagi setiap K-popers tak terbatas pada fandom tertentu. Bersikaplah bijak sebagai fans. Pada pihak yang lain, kita yang non K-popers semestinya bisa lebih objektif lagi dalam menilai segala sesuatu. Kritik yang rasional boleh dilayangkan, tetapi jangan menjadi anti terhadap K-popers. Hargailah keberadaan mereka. Namun, jangan lupa untuk terus memantau agar tidak ada yang bersikap semena-mena. Baik masyarakat K-popers maupun yang non K-popers, kita memerlukan keduanya.
CATATAN KAKI
[1] https://kitabisa.com/campaign/kpopersbantuwarga/story
[2] https://kitabisa.com/campaign/kpopersbantuwarga/latest-news?utm_source=socialsharing_donor_android_c8a25db8a020de5dd094f27f6b6b6c78&utm_medium=CampaignPage_nativeshare&utm_campaign=Campaign
[3] https://kitabisa.com/campaign/kpopersbantuwarga/story