Jadi K-popers, Apakah Dilarang Islam?

profile picture abcde_sy04
Humaniora - Sosial

Siapa sih yang nggak tahu K-pop? EXO, BLACKPINK, BTS, NCT, TWICE, dan masih banyak lagi idol K-pop yang lainnya.


Tentu semua itu sudah tidak asing lagi di mata dunia. Hampir di seluruh belahan bumi, terdapat para k-popers yang selalu menantikan info terupdate dari idol mereka. Tak heran jika setiap idol entah itu boygroup, girlgrup, ataupun solois, mereka memiliki sebutan tersendiri untuk para fans nya. Seperti Army untuk fans BTS, Blink untuk fans Blackpink, EXO-L untuk fans EXO, dan masih banyak lagi.


Sebagai fans, kita tentu ingin bertemu dengan mereka bukan? Bertemu dengan idol kita, menjabat tangan mereka, berfoto bersama, dan ingin memiliki semua hal yang berkaitan dengan mereka. Bahkan seringkali kita berkhayal bisa memiliki mereka seutuhnya. Entah apapun agama mereka, meskipun tak satu keyakinan, kita tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut.


Pertanyaannya, apakah kita sebagai seorang muslim boleh bersikap seperti itu? Apakah Islam tidak melarangnya?


Jawaban dari pertanyaan itu sendiri ada tiga kategori, yakni boleh, makruh, dan haram.
1. Boleh. Agama Islam tidak melarang seorang muslim untuk mengagumi/mengidolakan seseorang. Namun dalam Islam dianjurkan bagi kita agar mengidolakan seseorang yang soleh/solehah, para ulama, Nabi dan Rasul, atau orang-orang yang berada di jalan Allah.
2. Makruh. Bagaimana jika mereka bukan seorang muslim? Seorang pendakwah terkenal pernah mendapat pertanyaan demikian, dan beliau menjawab lebih baik kita mengidolakan budaya Islam. Namun terlepas dari hal tersebut, kita juga diperbolehkan mengidolakan seseorang karena sifat baiknya dengan catatan tidak membuat diri kita masuk dalam kepercayaan yang tidak kita anut. 
3. Haram. Yang dimaksud haram yaitu apabila kita mengidolakan mereka hingga ke titik fanatisme. Membenarkan apapun yang dianut oleh mereka, juga budaya mereka meskipun menentang budaya Islam. Hindari sifat seperti ini ya, friends.. 


Namun bukan berarti kita harus jadi membenci mereka, lho. Al-Hasan Al-Bashri ra berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum dan mereka pun binasa.”


Jadi, kesimpulannya kita boleh mengagumi/mengidolakan seseorang asalkan tidak berlebihan dan tahu batasannya. Jangan sampai rasa kagum kita membuat kita melupakan Sang Pencipta, hingga kita hilang arah dan jauh dari Islam.

Jangan sampai salah kaprah ya, friends! Semoga bermanfaat!! 

1 Agree 0 opinions
1 Disagree 0 opinions
1
1

This statement referred from