Eksistensi Tuhan : Jika Benar Tuhan itu Ada Mengapa Tuhan Tidak Menampakkan Dirinya Agar Orang Tidak Bertanya Dimanakah Tuhan Khususnya Atheis

profile picture rezah_anifa
Humaniora - Sosial

Pertanyaan mengenai eksistensi Tuhan selalu menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Namun, jika benar Tuhan itu ada, mengapa Tuhan tidak menampakkan dirinya secara jelas dan membuktikan keberadaannya kepada kita? Pertanyaan ini sering sekali dilontarkan oleh banyak orang,terutama oleh para skeptis dan atheis yang tidak percaya akan keberadaan tuhan namun pertanyaan ini sebenarnya adalah sebuah tantangan yang salah,karena asumsi yang mendasarinya adalah bahwa tuhan tidak pernah menampakkan diri-nya pada manusia.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Pertanyaan ini seringkali menjadi bahan perdebatan di kalangan orang-orang yang mempertanyakan eksistensi Tuhan. Namun, ada beberapa cara untuk melihat mengapa Tuhan tidak menampakkan dirinya secara langsung.

Pertama, mungkin Tuhan tidak menampakkan dirinya secara jelas karena ada rencana yang lebih besar yang tidak dapat kita lihat. Mungkin Tuhan sedang menguji keimanan kita, atau mungkin Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk hal-hal yang lebih besar di masa depan. Ada banyak kemungkinan mengapa Tuhan tidak menampakkan dirinya, dan kita sebagai manusia mungkin tidak dapat memahami rencana yang lebih besar itu.

Kedua, mungkin Tuhan memilih untuk tidak menampakkan dirinya karena Tuhan ingin kita memiliki kebebasan untuk memilih untuk percaya atau tidak percaya. Jika Tuhan secara langsung menampakkan dirinya, maka manusia tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Jadi, Tuhan memilih untuk memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih apakah akan percaya atau tidak.

Ketiga, mungkin Tuhan memilih untuk menampakkan dirinya melalui tindakan dan karya-karya-Nya di alam semesta. Alam semesta ini begitu indah dan rumit sehingga banyak orang memandangnya sebagai bukti keberadaan Tuhan. Dalam hal ini, Tuhan menampakkan dirinya melalui alam semesta, yang merupakan tanda kebesaran dan keindahan-Nya.

Dan mungkin Tuhan memilih untuk menampakkan dirinya melalui orang-orang yang mengikutinya. Dalam banyak agama, orang-orang yang percaya kepada Tuhan seringkali merasakan kehadiran-Nya melalui doa, meditasi, atau pengalaman spiritual lainnya. Orang-orang ini bisa menjadi bukti hidup tentang keberadaan Tuhan dan dapat membantu orang lain untuk mencari Tuhan.

Ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan mengenai kenapa Tuhan tidak menampakkan diri seperti contoh ada seorang Pemuda yang melontarkan pertanyaan berikut : seperti yang kita tahu bahwa Tuhan maha kuasa jika Tuhan begitu kuasa, kenapa Dia  tidak turun ke bumi atau membersihkan dosa-dosa di bumi,lalu membuatnya sebuah tempat yang sempurna untuk ditinggali ? kenapa harus membutuhkan waktu yang sangat lama,misalnya kita tahu bahwa ada surga dan neraka.manusia yang berbuat baik masuk surga dan manusia yang buruk masuk neraka.artinya Tuhan menguji manusia. Lantas mengapa Tuhan butuh waktu 6.000 tahun untuk menguji kita? Kalau diliat dari pertanyaan berikut bisa dipahami bahwa mengapa Tuhan tidak menampakkan diri langsung dan mengapa Tuhan tidak menguji langsung kepada manusia kenapa memerlukan waktu yang sangat lama.

Dan tentunya menurut saya pribadi,saya mengambil dalam perspektif islam bahwa allah berfirman dalam Al-quran jika Tuhan menginginkan sesuatu maka Dia bisa membuat semua orang menjadi muslim, dan Allah pun berfirman dalam banyak tempat yang artinya Dia bisa saja membuat semua orang beriman kepada Tuhan.akan tetapi dalam surat surat al mulk (67) : 2 yang berbunyi: 

 الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ 

Artinya : Dialah Yang mengubah makhluk menjadi  mati dan hidup, agar  Dia menguji kebenaran kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Dari ayat tersebut dapat kita pahami, ini adalah sebuah perumpamaan Ketika anda memberitahuku bahwa kita telah pergi ke sekolah,setelah 10 tahun kita menghadapi ujian masuk universitas,lantas mengapa para guru menguji kita? Kenapa para guru tidak meluluskan semua orang?. Jika para guru meluluskan semua orang, dan pastinya semua orang tersebut bisa masuk kedokteran,dan semua orang akan menjadi dokter akan tetapi mereka malah membunuh orang dan bukan malah menyembuhkan orang. Jadi Ketika ditarik secara logika kenapa guru tidak meluluskan kita? Mereka tidak meluluskanmu untuk mengetahui apakah anda bisa mengobati pasien atau tidak. Dan begitu juga dengan Tuhan telah menciptakan manusia dan bahkan telah memberikan kebebasan berkehendak pada manusia. Tiap-tiap makhluk hidup yang diciptakan Tuhan tidak memiliki kehendak bebas,dalam hal ini terkecuali manusia dan jin. Dan bahkan malaikat pun tidak punya kehendak bebas,apapun yang Tuhan firmankan mereka pasti akan mengikuti 100%.akan tetapi manusia adalah makhluk yang lebih baik daripada malaikat.

Setelah Tuhan memberikan manusia kehendak bebas, maka jika manusia tersebut menuruti perintah Tuhan,manusia itu akan akan menjadi lebih baik dari malaikat,akan tetapi jika manusia tidak menuruti perintah Tuhan,maka manusia itu lebih hina dari malaikat.artinya sekarang Tuhan telah memberikan kehendak bebas pada manusia. 

Dan sebelum kita dilahirkan ke dunia ini,Tuhan telah bertanya kepada kita siapa yang ingin menjadi manusia? Jika anda tidak mau menjadi manusia,tidak apa-apa. Anda bisa menjadi gunung,pegunungan pun juga muslim,atau pohon-pohon juga muslim.para binatang juga muslim,para malaikat juga muslim.muslim yang berarti tunduk pada Tuhan.semua bintang adalah muslim.semua malaikat adalah yang paling tunduk kepada Tuhan.akan tetapi manusia adalah ciptaan  yang sangat istimewa,manusia adalah ciptaan tuhan yang paling unggul.dan Tuhan pun mempertanyakan adakah dari makhluk lain yang ingin menjadi manusia?.

Dalam Al-qur’an Allah berfirman bahwa اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ artinya Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,(QS. Al-Ahzab: 72). Itu artinya pas saja,atau jika anda mau menjadi manusia, maka ada nafsu yang ada dalam benak manusia. Jadi Ketika manusia telah diberikan kehendak bebas. Maka tentunya manusia juga harus menghadapi ujian dari Tuhan.

Jika Tuhan meluluskan semua orang,maka Tuhan tidak adil. Dan jika Tuhan memasukkan semua orang ke surga, sebagai contoh di surga ada orang yang baik,tidak mencuri,tidak  membunuh,sedangkan orang yang mencuri,membunuh, malah masuk surga?. Maka tentunya orang tadi akan memprotes kepada Tuhan,kenapa memasukkan orang ini ke surga. Dan tuhan pun berfirman dalam surah an nisa (4) : 40 yang berbunyi اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ artinya Sesungguhnya Tuhan  tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dengan demikian tuhan maha penyayang yang mana dia memberikan kepada manusia kesempatan,serta mengampuni manusia.dia juga maha adil. Jadi berdasarkan hal ini, manusia sedang menjalani ujiannya.karena hidup ini adalah ujian untuk hari akhirat.jadi manusia adalah makhluk tuhan yang unik.

Dan tujuan dari penciptaan ini seperti yang Allah firmankan dalam Al-qur,an surah Ad-dzariyat (51): 56 yang berbunyi وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ artinya Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Menyembahnya berarti menuruti perintahnya jika manusia mematuhi perintahnya maka manusia itu akan lulus dari ujian ini, akan tetapi sebaliknya jika tidak seperti yang difirmankan dalam Al-qur’an jika Tuhan mau, Dia bisa membuat semua orang menjadi muslim dan ini sangat mudah baginya. Tetapi manusia adalah makhluk yang sempurna,makhluk yang unik,jika manusia mematuhi perintah dari Tuhan. Manusia akan diberikan kehendak bebas,maka manusia itu unggul. 

Sayyidina Ali bin abi thalib salah satu seorang sahabat nabi Muhammad pernah di tanya apakah engkau melihat Tuhanmu, kemudian kata sayyidina Ali celakah engkau bagaimana mungkin aku menyembah tuhan yang tidak aku lihat. Sama hal nya dengan seorang atheis mendebat seorang teis dan mereka mengadakan pertemuan yang disaksikan oleh ramai orang dan mereka membuat perjanjian kalau  atheis kalah maka dia jadi teis dan sebaliknya kalau teis kalah maka dia akan menjadi atheis. Kemudian keesokan harinya si teis pun tidak datang, dan berkatalah si atheis tadi lihatlah berTuhan tapi terlambat apakah ini yang dimaksud dengan berTuhan?, kemudian datang lah si teis tersebut seraya berkata maaf saya terlambat karena saya tadi  hendak menyebrang sungai dan kebetulan tidak ada perahu. Lalu si Atheis pun bertanya lalu seperti apa yang terjadi si teis pun menjawab saya hanya duduk-duduk saja di sungai tiba-tiba ada pohon yang jatuh lalu pohon itu berubah menjadi perahu, dan disitulah saya naik, Lalu mendengar ucapan si teis tadi atheis pun tertawa mana mungkin pohon yang jatuh begitu saja lalu menjadi perahu. Akan tetapi si teis malah tertawa lebih terbahak-bahak mana mungkin ada alam semesta dengan begitu keteraturan dan keindahan tidak ada yang menciptakan.

Jadi Ketika anda melihat tidak hanya mata kepala saja akan tetapi melihat dengan hati dan mata pikiran maka anda akan menemukan Tuhan disana, dan inilah yang dimaksud dari perkataan Sayyidina Ali tersebut bahwa saya melihat Tuhan.atau sederhananya menurut logika orang buta itu melihat warna yang dia liat yaitu hitam,apakah orang buta tersebut tau warna hitam jika dia hidup dari kecil tentunya tidak, karena orang buta tersebut tidak pernah melihat warna selain itu seperti putih dan lain lain.maka seperti itulah perumpamaan Tuhan karena Tuhan itu hanya satu seperti yang disebutkan dalam Al-qur’an لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ artinya tidak ada sesuatu yang menyerupai/setara dengan Dia,yang bisa diperbandingkan dengannya maka semua yang ada di dunia ini adalah cahaya Tuhan. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak paham disebabkan kebanyakan tidak pernah melihat perbandingan yang lain dengan Tuhan. Seperti tidak pernah melihat Tuhan lain. Karena Tuhan itu esa maka manusia menganggap semua yang ada di dunia ini bukan dari Tuhan, padahal semua yang ada di semesta ini adalah manifestasi dari Tuhan. Dan karena itulah susahnya menjelaskan Tuhan kepada orang yang  tidak  berTuhan adalah seperti susahnya menjelaskan warna hitam kepada orang yang buta.

Dengan pernyataan tadi dapat dipahami bahwa jika kita melihat dunia ini dengan mata tertutup, kita akan merasa bahwa Tuhan tidak ada karena kita tidak pernah melihat keberadaan-Nya secara langsung. Namun, jika kita membuka mata dan hati kita, kita akan melihat bahwa keberadaan Tuhan ada di mana-mana. Bukti keberadaan Tuhan dapat ditemukan di alam semesta yang indah ini, dalam ciptaan manusia, dan dalam keajaiban yang terjadi di sekitar kita setiap hari.

Namun, jika Tuhan itu ada, mengapa Dia tidak menampakkan diri-Nya secara langsung dan membuat semua orang percaya? Pertanyaan ini terdengar masuk akal, tetapi hanya jika kita melihat dunia ini dengan sudut pandang manusia yang terbatas. Jika kita mengambil perspektif Tuhan yang lebih luas, kita akan melihat bahwa Dia telah menampakkan diri-Nya pada banyak cara, hanya saja manusia seringkali tidak menyadarinya.

Tuhan dapat menampakkan diri-Nya melalui keajaiban, mukjizat, dan pengalaman pribadi. Namun, Tuhan tidak akan memaksakan kehendak-Nya pada manusia. Dia memberikan kebebasan dan hak pilih pada manusia untuk memilih apakah mereka ingin percaya atau tidak. Tuhan juga memberikan manusia akal dan pikiran yang bebas untuk berpikir dan berpendapat tentang keberadaan-Nya, dan menyediakan banyak tanda dan bukti untuk membantu manusia mencari dan menemukan kebenaran.

Bagi orang yang tidak percaya pada keberadaan Tuhan, mungkin sulit untuk menerima semua ini. Namun, bagi mereka yang telah merasakan kehadiran-Nya dalam hidup mereka, keberadaan Tuhan tidak lagi menjadi sebuah pertanyaan, melainkan menjadi sebuah kenyataan yang mereka percayai dengan sepenuh hati.

Jadi secara keseluruhan jika benar Tuhan itu ada, mengapa Tuhan tidak menampakkan dirinya secara jelas menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Namun, sebagai manusia, kita mungkin tidak dapat memahami rencana yang lebih besar dari Tuhan atau mengapa Tuhan memilih untuk tidak menampakkan dirinya. Namun, Tuhan masih dapat ditunjukkan melalui tindakan dan karya-karya-Nya di alam semesta, dan melalui orang-orang yang mengikutinya.dan jika kita melihat dengan hati yang terbuka, kita akan melihat bahwa Tuhan telah menampakkan diri-Nya.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By rezah_anifa

This statement referred from