Alas Purwo adalah tempat wisata purbakala yang terkenal dengan keindahan panorama alamnya yang terletak di Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur. Di sana, terdapat berbagai jenis ekosistem flora dan fauna yang masih asri, dari tumbuhan hingga hewan berkembang biak di Alas Purwo. Beberapa flora fauna yang dimiliki oleh Alas Purwo juga jarang ditemukan di tempat lain sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat flora fauna unik. Asal usul pemberian nama "Alas Purwo" pada tempat ini bukan tanpa alasan. Menurut cerita rakyat dahulu pemberian nama Alas Purwo berawal dari cerita adanya pulau Jawa. Sehingga menurut orang-orang Jawa Alas Purwo memiliki arti yaitu "Hutan Permulaan".

Alas Purwo adalah tempat wisata purbakala yang terkenal dengan keindahan panorama alamnya yang terletak di Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur. Di sana, terdapat berbagai jenis ekosistem flora dan fauna yang masih asri, dari tumbuhan hingga hewan berkembang biak di Alas Purwo. Beberapa flora fauna yang dimiliki oleh Alas Purwo juga jarang ditemukan di tempat lain sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin melihat flora fauna unik. Asal usul pemberian nama "Alas Purwo" pada tempat ini bukan tanpa alasan. Menurut cerita rakyat dahulu pemberian nama Alas Purwo berawal dari cerita adanya pulau Jawa. Sehingga menurut orang-orang Jawa Alas Purwo memiliki arti yaitu "Hutan Permulaan".
Namun, di balik keindahan alam Alas Purwo banyak mitos yang bermunculan sehingga membuat tempat ini terkenal dengan kesan angker. Menurut mitos yang beredar di masyarakat, Alas Purwo terkenal sebagai kerajaan gaib terbesar dan memiliki aura magis yang kuat. 
Dilansir dari detikTravel, adanya mitos kerajaan gaib di Alas Purwo diperkuat dengan keterangan dari ahli spiritual Banyuwangi, Ki Joko Gondrong. Ia mengatakan bagi wisatawan yang datang ke Alas Purwo perlu berhati-hati. Sebab, Alas Purwo dipercaya sebagai tempat pertama dihuni oleh manusia yakni Situs Kawitan.
"Situs Kawitan seperti halnya pos penjagaan alam gaib. Kalau memiliki niatan buruk ke Alas Purwo, nanti akan berimbas dengan kejadian buruk. Sebaliknya, jika niatan baik, maka tidak akan ada apa-apa," kata Ki Joko Gondrong kepada detikTravel, Rabu (20/1/2021).
Masyarakat sekitar percaya akan mitos-mitos yang bertebaran tentang mistisnya Alas Purwo sehingga tidak pernah ada pesawat yang melewati bagian atas dari destinasi satu ini. Karena keangkeran ini, banyak tokoh-tokoh terdahulu yang pernah bertapa di Alas Purwo seperti Soekarno dan Sudirman untuk mencari jati diri. 
Diyakini, Alas Purwo merupakan salah satu gerbang atau portal menuju alam gaib sehingga tempat ini dikeramatkan oleh masyarakat. Maka dari itu, banyak yang mengatakan jika berlibur ke Alas Purwo mendengar suara seseorang yang memanggil dari belakang, maka jangan asal melihat ke belakang. Menurut mitos yang turun temurun, jika melihat ke belakang konsekuensinya adalah orang itu akan hilang diambil oleh makhluk astral yang memanggilnya. Sehingga ini menjadi salah satu acuan masyarakat ketika ada orang yang menghilang di Alas Purwo. Jika datang ke Alas Purwo, maka jagalah sikap agar tetap sopan dan tidak berkata kotor kalau tidak ingin mendapatkan amukan dari jin penghuni Alas Purwo. Konon, Alas Purwo adalah tempat berkumpulnya seluruh makhluk astral seperti jin sehingga Alas Purwo disebut sebagai kerajaan gaib yang paling besar di Indonesia.

Mitos-mitos mistis tentang Alas Purwo sudah terkenal hingga luar daerah Jawa Timur, sehingga jangan heran banyak wisatawan yang datang ke Alas Purwo hanya untuk melakukan aktivitas berbau gaib di Alas Purwo seperti bersemedi dan pesugihan. Kegiatan mistis tersebut paling sering dilakukan ketika ada waktu-waktu yang dianggap sakral seperti 1 suro dan malam bulan purnama, sebagian orang yang percaya dengan kekuatan magis akan datang ke Alas ini.
Di Alas yang memiliki luas kurang lebih 44.037 hektar ini juga memiliki mitos lain yang tak kalah menarik sehingga banyak masyarakat yang berbondong-bondong untuk bersemedi di sini. Mitos tersebut adalah adanya keris ajaib bernama Keris Pusaka Sumelang Gandring yang merupakan benda peninggalan kerajaan Majapahit. Mitosnya, jika ada orang yang berhasil mendapatkan benda sakral ini, maka kehidupannya akan terjamin dengan tingginya pangkat dan banyaknya kekayaan dalam hidupnya. Destinasi Alas Purwo dahulu juga merupakan kawasan kerajaan Blambangan,  yang dimana Alas Purwo dijadikan pusat kerajaan Blambangan pada sekitar abad ke-14 Masehi. Terbukti dengan adanya peninggalan berupa gapura yang berbahan batu gamping yang terdapat di situs kawitan ini.
Intinya, patuhlah pada aturan yang berlaku di Alas Purwo ketika sedang berkunjung untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Sekalipun tidak percaya dengan mitos-mitos yang beredar, setidaknya hormatilah kepercayaan masyarakat sekitar tentang Alas Purwo. Jangan sesekali mengecam orang-orang yang percaya dengan beberapa mitos Alas Purwo, karena setiap orang memiliki hak untuk percaya kepada sesuatu hal. Di sisi lain, Alas Purwo juga memiliki keindahannya sendiri yang jarang ditemukan ditempat lain. Tak ada salahnya berkunjung di situs kawitan yang memiliki segudang keunikan dan misteri yang belum terungkap. Hal ini semakin menambah rasa ingin tahu para wisatawan yang belum pernah datang ke Alas Purwo.