Bentuk Asli Bumi Datar. Apakah Benar?

profile picture sinta_aprilianti
Humaniora - Other

Perdebatan bentuk Bumi masih terjadi hingga saat ini. Para penganut flat earth (FE) dan Globe Earth (GE) sama-sama mempunyai teori atas bentuk Bumi yang mereka yakini. Penasaran dengan kedua teori itu? Yuk kita bahas.

Teori Bumi datar yang berkembang dan dikenal hingga saat ini ialah teori yang dicetuskan oleh Samuel Birley Rowbotham pada pertengahan tahun 1800-an. Ia merupakan seorang fundamentalis dari Inggris dan seorang salesmen obat-obatan. Karyanya yang berjudul Zetetic Astronomy: Earth Not A Globe dipublikasikan pertama kali pada tahun 1865. Selanjutnya, edisi keduanya dipublikasikan pada tahun 1873. Boleh dikatakan bahwa Rowbotham merupakan “Bapak” teori Bumi datar kerena dia mampu menjelaskan dan menggambarkan argumentasi secara ilmiah teori Bumi datar secara lengkap meskipun masih bersifat kualitatif.

Menurut teori Bumi datar, Matahari selalu berada di atas permukaan Bumi. Gerakan Matahari terbit dan terbenam dikarenakan perspektif penglihatan mata manusia. Ketika objek sangat jauh, maka ia akan terlihat mendekati horizon (ufuk) seperti halnya balon udara atau pesawat yang menjauh dengan gerakan setabil tanpa mengubah ketinggiannya. Hal ini di ibaratkan dengan lampu jalan yang ketinggiannya sama, jika dilihat hingga kejauhan akan semakin rendah di horizon. Begitu pula dengan Matahari. Posisi ketinggiannya tetap namun jika dilihat dari Bumi akan tampak terbit, transit, dan terbenam dikarenakan perspektif akibat gerakannya yang berubah-ubah mendekat dan menjauhi Bumi.

Paham Bumi datar kembali digemakan oleh seseorang yang menamakan dirinya dengan “Boss Darling” dia membuat serial dalam youtube sebanyak 13 video yang berisi tentang bantahan-bantahan ilmiah kesalahan teori Bumi bulat. Sampai saat ini masyarakat luas masih belum mengetahui secara pasti siapa sosok di balik nama Boss Darling tersebut. Video yang diunggahnya di dalam youtube dengan judul Flat Earth 101 Channel itu berisi tentang argumen-argumen dan bantahan-bantahan teori Bumi datar, misalnya tentang gravitasi, satelit, kutub utara, jarak Bumi dengan Matahari, benua antartika dan lain sebagainya. Penjelasan dan penyajian yang baik dan menarik serta tidak membosankan membuat banyak masyarakat yang mulai terpengaruh setelah melihat video tersebut dengan semakin banyaknya komunitas Flat Earth di media sosial.

Selain dari penjelasan di atas, banyak teori yang dilontarkan oleh penganut Flat Earth. Diantaranya:

1. Gambar-gambar palsu

Bagi para penggemar Masyarakat Bumi Datar (Flat Earth Society) dan jutaan orang serupa mereka, gambar-gambar itu adalah palsu. Bagi mereka, semua video terbitan NASA, ESA, CNSA, Roscosmos dan semua badan antariksa lainnya hanyalah sekedar grafik komputer. Fotopun dianggap sekedar rekayasa Photoshop. Dengan demikian, suatu organisasi yang selama sejak 1946 menciptakan gambar-gambar palsu, dianggap memiliki rencana jahat.

2. Video ISS Diambil dalam Pesawat Terbang

Bahkan jika semua gambar angkasa itu palsu, masih ada video-video para awak ISS mengambang di dalam wahana. Bagi pada pencinta FES, itu semua juga palsu.

Tentu saja penerbangan parabolik memang ada dan kadang-kadang dipakai untuk melatih astronot untuk melakukan gerakan-gerakan dalam suasana gravitasi renik (mikro). Pada dasarnya, penerbangan demikian adalah ketika pesawat dijatuhkan secara terkendali sehingga orang-orang di dalamnya "mengambang". Masalahnya, untuk apa NASA membuang waktu lebih dari setengah abad hanya untuk merekam video dalam penerbangan demikian. Tidak terbayangkan betapa banyaknya video yang diperlukan untuk semua itu.

3. Tembok Es Antartika

Untuk suatu model Bumi datar, dunia ini berbentuk cakram dengan Kutub Utara di tengahnya. Cincin di tepiannya adalah tembok es yang mengelilingi lingkaran 'cakram' Bumi. Nah, cincin itulah yang disebut Kutub Selatan (Antartika). Jika dimisalkan sebuah piza, maka Antartika adalah bagian roti tebal di tepiannya. Tembok es itu dimaksudkan agar samudra-samudra Bumi tidak bocor ke sisi lain di antah berantah.

Ada banyak teori, mulai dari spekulasi ilmiah hingga fanatisme agama. Salah satunya adalah klaim bahwa tembok es Antartika dikelilingi oleh samudra lain. Di luar sana ada "benua terlarang, yaitu Antichtone".

4. Bumi Tak Melengkung

Tidak heran ada pendapat seperti ini, karena begitulah adanya di planet Bumi yang datar. Tapi, ketika belum ada bukti dari satelit dan stasiun angkasa, jangan heran kalau klaim ini menyebar luas. Inilah mungkin yang menjadi permulaan semuanya. Mari lihat alasannya. Jika orang memandang ke garis cakrawala tanpa terputus, kelihatannya seperti suatu garis datar.

Dan masih banyak lagi teori yang mereka keluarkan mengenai bentuk Bumi datar. Jadi, berdasarkan teori yang dikeluarkan Flat Earth Society, apakah bentuk Bumi datar itu benar? Saya sebagai penganut paham Globe Earth menjawab tidak. Meskipun Flat Earth Society mempunyai teori atas pendapat mereka, tapi tetap saja terdapat banyak kemustahilan jika Bumi datar. “Jika Bumi berbentuk datar, lempeng tektonik, pergerakan lempeng kaku yang membentuk kerak planet, juga tidak akan bekerja,” ujar James Davis, seorang ahli geofisika di Columbia University Lamont-Doherty Earth Observatory, New York.

Tentu kita sudah memahami betul, bahwa Bumi itu seperti bola bulat. Ini fakta sederhana yang diketahui manusia selama ribuan tahun, dan dikonfirmasi tak terbantahkan begitu Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik 1 pada 1957 yang mengilingi Bumi dari angkasa.

Sebelumnya, pada 1947, Militer Amerika Serikat mengambil foto Bumi dari udara menggunakan V-2 rocket dan menemukan hasil foto yang menunjukkan Bumi memiliki lengkungan. Fakta yang mengindikasikan Bumi benar-benar bulat.

Beberapa teori yang mendukung teori Bumi bulat, antara lain:

1. Adanya gaya gravitasi

Bukti paling sederhana mengenai bentuk Bumi bulat adalah adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi Bumi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara benda-benda yang ada di Bumi. Benda-benda ini akan tertarik ke arah pusat Bumi, sehingga tidak melayang di udara. Jika Bumi berbentuk datar, maka hukum gaya gravitasi ini tidak dapat dijelaskan secara akurat. James Davis mengatakan, di Bumi yang datar, gravitasi mungkin akan menarik semua objek ke bagian pusat piringan yaitu Kutub Utara. Dalam skenario tersebut, semakin jauh dari Kutub Utara maka tarikan gravitasi akan semakin horizontal. Ini tentu akan membuat kehidupan di dunia menjadi kacau.

2. Adanya zona waktu

Zona waktu terjadi sebagai akibat dari cahaya Matahari yang menyinari bagian Bumi. Karena bentuk Bumi bulat, tentu saja cahaya Matahari tidak bisa menyinari semua permukaan Bumi secara bersamaan. Hal ini hanya bisa dijelaskan apabila Bumi berbentuk bulat. Jika Bumi datar, kita masih bisa melihat Matahari meskipun jaraknya jauh.

3. Perbedaan waktu tempuh pesawat

Tahukah kamu jika pesawat memakan waktu lebih lama jika bergerak ke arah barat? Jika kamu terbang dari Jakarta ke Istanbul, waktu tempuh perjalanan bisa mencapai 12 jam 10 menit. Sebaliknya, jika kamu terbang dari Istanbul ke Jakarta, waktu tempuhnya sekitar 11 jam 20 menit. Perbedaan ini adalah karena kompensasi perputaran Bumi yang jika dilihat dari Kutub Utara berlawanan dengan jarum jam. Maka dari itu, penerbangan ke Barat biasanya lebih lama daripada penerbangan ke arah Timur.

4. Pandangan dari ketinggian

Jika dilihat dari ketinggian, misalnya seperti saat kita naik pesawat terbang, akan terlihat cakrawala atau horizon Bumi yang bentuknya melengkung. Selain itu, jika dilihat dari antariksa menggunakan pesawat luar angkasa, akan terlihat pula bentuk Bumi yang bulat, seperti pada foto-foto Bumi yang beredar dari NASA.

5. Bentuk bayangan Bumi saat terjadi gerhana Bulan

Gerhana Bulan merupakan peristiwa saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada posisi sejajar dan membentuk garis lurus. Posisi Bumi akan berada di antara Matahari dan Bulan. Oleh karena itu, Bumi akan menghalangi sinar Matahari yang memancar ke arah Bulan.

Dengan kata lain, selama peristiwa gerhana Bulan, apa yang kita saksikan dari Bumi adalah bayangan Bumi di permukaan Bulan. Nah, saat terjadi gerhana Bulan, bayangan Bumi pada Bulan yang kita lihat itu berbentuk bulat, bukan? Hal ini menunjukkan bahwa Bumi memiliki bentuk bulat.

6. Bukti foto

Bukti foto sudah menjadi bukti paling jelas, tapi  tetap saja ada yang menganggap sebagai CGI belaka.

1 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
1
0
profile picture

Written By sinta_aprilianti

This statement referred from