Aplikasi Threads dari Meta Facebook Ciptaan Mark Zuckerberg Digadang Akan Kalahkan Twitter Elon Musk
Siapa yang tidak kenal dengan Mark Zuckerberg? Pria berpenampilan sederhana, namun memiliki harta berlimpah, pendiri media sosial bernama Facebook. Dulunya Facebook sempat merajai dunia internet, dan lambat laun mengalami penurunan. Banyak orang mulai beralih ke Twitter karena dianggap lebih profesional.
Kemundurannya tidak membuat Mark Zuckerberg berdiam diri, Ia terus melakukan inovasi demi menyelamatkan hasil karyanya itu. Facebook terus berbenah agar bisa menjadi bagian hidup masyarakat. Tahun 2012 Ia mengakuisisi Instagram, dan tahun 2014 Ia megakuisisi Whatsapp, sebuah aplikasi chating. Aksinya ini berhasil membuat Facebook terus bertahan hingga saat ini.
Tidak berhenti sampai disitu, kali ini Mark "menantang" Elon Musk secara terang-terangan dengan memunculkan aplikasi bernama Threads. Media sosial baru ini menjawab keluhan dan kejengkelan para netizen terkait kekurangan Twitter, yaitu
- Terbatasnya karakter di tiap "cuitan", sehingga netizen harus membuat beberapa tweets untuk sekali bercerita.
- Dibatasinya jumlah tweets yang dapat dibaca oleh user Twitter, dan apabila ingin mendapatkan fasilitas kebebasan membaca semua tweets seperti dahulu, diharuskan berlangganan, tentunya dengan membayarkan sejumlah uang.
- Verifikasi akun bisa dibeli di Twitter. Hal ini menyebabkan netizen tidak bisa membedakan mana akun user resmi dan tidak resmi. Bayangkan, hanya dengan $8 user sudah mendapatkan centang biru pada akunnya. Padahal, dahulunya centang biru hanya bisa di dapat oleh user tertentu, dan bagi beberapa orang sebagai lambang keberhasilan membesarkan akun Twitternya.
Threads resmi di luncurkan pada tanggal 5 Juli 2023 lalu, melalui unggahan Mark di halaman resmi Threadsnya, dengan tulisan "Let's do this. Welcome to Threads." Disebutkan, visi Threads adalah menjadi aplikasi baru yang lebih berfokus pada teks dan dialog, mengikuti apa yang sudah dilakukan Instagram untuk foto dan video". Beberapa media ternama seperti Vice dan Netflix sudah meninggalkan jejak disana. Bahkan artis papan atas Jack Black dan Shakira juga sudah memiliki akun Threads.
Threads memiliki fungsi dan cara kerja yang hampir sama dengan Twitter, mengingat Ia muncul memang sebagai jawaban para netizen atas keluh kesah Twitter sejak dipegang oleh Elon Musk. Jika diperhatikan, tidak sampai 24 jam diluncurkan, Threads sudah memiliki cukup banyak user. Lucunya tulisan pertama mereka kebanyakan menyindir Elon Musk untuk siap kalah bersaing. Tampaknya Elon Musk harus berpikir keras jika ingin mempertahankan popularitas Twitter, dan tidak menggunakannya sebagai kesempatan untuk membalaskan dendamnya, akan uang yang dikeluarkan untuk membeli Twitter.
Nah, mari kita bahas seperti apa penampakan Threads, dan fitur-fitur yang tersedia. Thread sudah tersedia untuk iOS dan Android. Seluruh netizen di semua Negara bisa mengunggahnya, kecuali netizen bagian Uni Eropa, karena terkait masalah privasi data yang ketat. Cara untuk mendaftar menjadi userpun sangat mudah, karena aplikasi ini terhubung ke Instagram. Seluruh data Threads akan diisi otomatis sesuai dengan data user di Instagram. Jika ada yang ingin diubah, bisa menggunakan fitur "edit" nantinya.
Threads juga memiliki fitur yang serupa dengan Twitter. User bisa mengunggah foto dan video dengan durasi maksimal 5 menit, menulis hingga 500 karakter, memberikan "like", menampilkan jumlah "like", unggah ulang, saling membalas tulisan antar user, mengutip Threads user lain, dan menyertakan link apapun. Kelemahan Threads hanya ada pada tidak adanya fitur Direct Message, namun tampaknya itu tidak menjadi masalah untuk saat ini.
Threads tampaknya dinilai akan bisa menyaingi Twitter. Seorang ahli bernama Jasmine Engberg mengatakan, Threads hanya membuatuhkan 1 dari 4 user Instagram untuk bisa menjadi sebesar Twitter. Jika public figure terkenal seperti Justin Bieber, Messi, atau Boy Band Korea sudah merambah masuk, akan sangat dimungkinkan Threads akan mengalami ledakan user dalam waktu singkat. Para investorpun sudah mulai tertarik untuk berinvestasi di Threads.
Terus dikaitkan dengan Twitter, Direktur Instagram, Adam Mosseri, memberikan pernyataan untuk mengurangi opini tersebut. Sebab Ia ingin Threads menjadi tempat berdialog dan bertukar pikiran yang ramah, tanpa ada saling menjatuhkan.
Meskipun begitu, namun netizen tetap terus-terusan menjadikan Threads sebagai pembanding Twitter, mengingat kekecewaan mereka terhadap media berlogo burung biru itu. Ditengah jengkelnya netizen, kemudian muncul Threads yang memiliki fitur seperti yang diharapkan netizen sebelumnya pada Twitter. Tentunya opini netizen yang "mengejek" Twitter tidak dapat dihindari.
Elon Musk sepertinya harus mulai siaga atau Ia akan kehilangan peminat dan investornya. Mari dilihat beberapa saat kedepan, apakah Threads berhasil melampaui Twitter? Apakah Twitter akan bangkrut? Dan apakah Elon Musk akan melakukan perubahan atau diam saja?