Jadi begini,
Jadi begini,
Sejak Zaman Pra Sejarah, alam semesta tempat kita berpijak telah lama sangat memesona manusia. Meninggalkan misteri-misteri yang sulit diterka.
Pada awal peradaban kuno, banyak sekali pemikir-pemikir setelah belajar banyak hal, mampu melahirkan banyak konsep-konsep baru, bahkan mampu merealisasikan imagination mereka tentang bumi, tempat kita berpijak. Mulai dari yang logis sampai yang tidak logis.
Karena tema utama kita adalah Flat Earth (Bumi datar) jadi mari kita mulai dengan membahas konsep bumi datar oleh Peneliti terdahulu. Diantaranya:
1. Samuel Rowbotham (1816–1884), seorang penemu asal Inggris. Memiliki hipotesis modern yang mendukung teori Bumi datar. Berdasarkan penafsirannya mengenai ayat-ayat tertentu di Alkitab, Rowbotham mempublikasikan sebuah pamflet 16 halaman, yang kemudian ia kembangkan menjadi sebuah buku setebal 430 halaman berjudul Earth Not a Globe, yang menguraikan pandangannya. Berdasarkan sistem Rowbotham, yang dia sebut "Astronomi Zetetis", bumi adalah sebuah cakram datar yang berpusat di Kutub utara dan dikelilingi oleh dinding es Antartika, sementara matahari dan bulan berjarak sekitar 4800 km (3000 mil) dan kosmos berjarak 5000 km (3100 mil) di atas bumi. (Sumber : http://id.m.wikipedia.org ).
2. Eric Dubay penulis buku "The Flat Earth Conspiracy" yang diterbitkan di Indonesia oleh Bumi Media seakan menjadi pengungkap fakta bukti-bukti ilmiah bahwa bentuk bumi bukan bulat melainkan datar.
3. Leo Ferrari, dkk(1927-2010) pendiri organisasi the Flat Earth Society of Canada. Mereka percaya masalah yang muncul pada zaman teknologi ini adalah kemauan warga untuk menerima teori "pada keyakinan buta dan menolak bukti dari indra mereka sendiri."
Saya sebagai penulis artikel ini tidak mengatakan bahwa saya pro/kontra dengan tentang pendapat yang mengatakan bumi datar. Toh, jauh sebelum hari ini pun banyak penemuan terdahulu lainnya yang mengutarakan pendapat mereka. Semua pendapat perlu dihargai, bukankah sebaik-baiknya hidup, kita hidup dari opini?
Nah, saya pun hidup dan diajarkan selama beberapa tahun di Sekolah Dasar dan Sekolah menengah pelajaran Geography dengan konsep bahwa bumi bulat.
Ada pun teori-teori tentang bumi bulat, sebagai berikut:
1. Aristoteles adalah salah satu pemikir pertama yang mengajukan pendapat tentang Bumi bulat pada 330 SM. Menjelang awal Abad Pertengahan, pengetahuan bahwa Bumi itu bulat menyebar luas di seluruh Eropa. Gagasan Aristoteles tentang bumi bulat pun disepakati oleh filsuf-filsuf setelahnya seperti Eratosthenes, Euclid, Aristarchus, dan Archimedes.
2. Galileo Galilei pada tahun 1610. Beliau menemukan bahwa Jupiter memiliki bulan yang bergerak mengelilinginya. Galileo meyakini bahwa Bulan juga mengelilingi Bumi dan Bumi berbentuk bulat.
Dari dua konsep perbedaan ini, mari kita telaah, tidak perlu lonjong, atau apa pun lagi, fokus pada dua konsep bumi bulat dan bumi datar.
Jadi begini, secara logika pun, bahkan orang buta tanpa pembuktian pun, jika merasakan atau mendengar pengertian tentang bumi dan segala yang terjadi di dalamnya pun akan mengatakan bumi bulat.
Dan atau, jika si tuli tidak bisa mendengar penjelasan apa pun namun bisa melihat Gerhana bulan, Gerhana matahari penuh pun akan tahu, bahwa bumi bulat.
Mengapa? Karena lihat, jika terjadi gerhana bulan, seluruh bayangan umbra bumi jatuh ke bulan, dan tentu saja, bayangan tersebut, bulat utuh. Tidak runcing ke sana kemari atau tidak membentuk garis lurus pada bulan.
Jika ini belum cukup, coba bayangkan bumi datar, entah bagaimana konsep rotasinya, tentu tidak ada pergantian siang dan malam. Sebab, seharusnya jika bumi datar, maka matahari tidak pernah tenggelam, dan seperti saat ini, tidak ada perbedaan waktu di Indonesia jam 7 malam hari sedangkan di Jerman jam 9 pagi hari. Kondisi ini cukup signifikan, sekaligus dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat. Sebab kalau datar, dari ujung dunia mana pun matahari akan tetap terlihat secara kasat mata.
Jadi kesimpulannya, saya sebagai penulis artikel ini mengatakan bahwa bumi bulat. Pendapat ini pun tidak dipaksakan kepada siapa pun. Sekali lagi, semua pendapat perlu dihargai, tapi mari kita berpendapat senormal-normalnya manusia.
Sumber lainnya:
Id.m.wikipedia.org
https://megapolitan.antaranews.com/berita/26585/resensi-flat-earth-pengungkap-bukti-ilmiah-bumi-datar
https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/11/213000023/7-bukti-bumi-bulat-yang-sulit-dibantah