Bumi Datar atau Bulat

Fenomena Sains yang masih menggemparkan dunia karena adanya teori yang mengatakan bahwa bumi itu datar “Flat Earth”. Mengapa tidak, karena selama ini kita mengetahui bahwa bumi itu bulat. Teori bumi datar menjadi perbincangan di tengah masyarakat, dengan adanya teori bumi datar membuat banyak masyarakat terpengaruh, sehingga sebagian dari mereka mendukung (pro) terhadap teori yang baru berkembang ini. 

Teori Flatt Earth ini membuat masyarakat memiliki pandangan dan keyakinannya sendiri dalam menilai kebenarannya. Dengan demikian penulis juga mempunyai pendapat dan pandangan terhadapt teori Flat Earth ini, sehingga artikel ini ditulis dengan tujuan menyampaikan pendapat atau pandangan penulis terhadap teori ini. 

Penulis memiliki pandangan yang kontrak terhadapat teori Flat Earth ini. Penulis Meyakini bahwa bumi ini bulat. Pendapat penulis mengatakan bahwa bumi itu bulat didasari atas berbagai bukti nyata terjadi di bumi ini, seperti adanya rotasi (perputaran bumi pada porosnya), pergantian siang dan malam yang ditandai dengan terbenamnya matahari. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Surat An_Naba' : (6) dan An-Nazi'at : 30 yang artinya “Bukanah kami telah menjadikan bumi seabgai hambaran” ; “Dan setelah itu bumi dia hambarpakan”. Dari firman Alah SWT ini, banyak orang yang salah penafsiran bahwa bumi itu dihamparkan seperti karpet yang datar, namun tidak melihat pada sudut pandang yang lain bahwa karpet itu dihamparkan pada benda bulat seperti globe dan telur. Dikatan bahwa bumi itu dihamparkan datar seperti karpet ketika kita berada diatasnya sebagaimana Zakir Naik mengatakan dengan dasar ayat tersebut bahwa bumi itu dihamparkan sebagai karpet bagi manusia sehingga manusia bisa dan mudah berjalan diatasnya.

Selain itu memperkuat pendapat penulis bahwa bumi itu bulat adalah adanya pergantian siang dan malam, malam dan siang, sebagaimana dalam firman Allah SWT,  Surah Luqman (31) : 29 yang artinya "Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh Allah, maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Pendapat Hidayat (1978, dalamArdianto & Firman, 2017) bahwa bumi itu bulat dan melengkung yang dibuktikan dengan adanya kenyataan-kenyataan yang terjadi di bumi, seperti matahari terbenam. Semua fenomena dan kenyataan yang terjadi di bumi ini jika bumi itu bulat

Dari firmasn Allah SWT diatas dan juga pandangan Hidayat (1978) sudah sangat jelas bahwa bumi itu bulat dan melengkung seperti telur. Apabila bumi itu datar tidak akan ada pergantian siang dan malam, tidak akan ada kita melihat kenyataan bahwa matahari dan bulan beredar pada waktunya (terbenam). Jika bumi datar matahari berada dimana pada saat malam hari, sehingga bumi gelap gulita.

Sebagai umat muslim, penulis meyakini dan mempedomani kitab Al-Quran yang sudah jelas-jelas mengatakan bahwa bumi itu bulat dengan keajaiban sang pencipta. Pergantian siang dan malam akibat adanya rotasi bumi. Dikatakan bumi itu dihamparkan seperti karpet datar, itu menunjukkan bahwa kekuasaan Allah yang Maha Esa agar kita bisa dengan mudah berjalan dan tinggal di atas bumi. Namun bumi itu bulat tidak datar. Mematahkan teori Flat Earth penulis berasumsi bahwa bumi itu bulan. Ada kenyataan lain yang menjadi dasar bagi penulis mengatakan bumi itu bulat, yaitu ketika kita melihat kapal dari kejauhan. Kita tidak bisa melihat kapal itu secara keseluruhan muncul dan mendekat, pasti kita terlebih dahulu melihat bagian atas seperti tiang bendera, kemudian perlahan ke badan hingga seluruh bagian kapal. Ini tidak mungkin terjadi apabila bumi itu datar.

Referensi

Al-Quran, Surah Naba' (78) :6

Al-Quarn, Surah Naazi'aat (79) : 30

Al-Quran, Surah Luqman (31) : 29

Ardianto, Didit & Harry Firman. (2017). “Apakah Teori Bumi Datar dapat Dipandang sebagai Realitas?”. Jurnal of Socience Education And Pratice. Vol. 1, No. 1.