Peristiwa Berbahaya JIka Bumi Datar
Secara ilmiah, telah kita ketahui bersama bahwa pembuktian secara empiris yang menguatkan bahwa bumi berbentuk bulat, namun masih ada yang berpendapat Bumi berbentuk Datar. Jika demikian adanya, maka ada beberapa kejadian yang akan terjadi.
Dikutip dari Live Science, David Stevenson adalah seorang Ilmuwan di Caltech, Pasadena, California mengatakan bahwa untuk membentuk sebuah piringan padat, benda kosmik harus diputar dengan sangat cepat. Hal ini akan menghancurkan benda atau planet tersebut menjadi partikel yang kecil.
Secara konsep fisika yang saya ketahui, jika sebuah benda berupa bentuk piringan padat berputar, maka gaya sentripetal yang bekerja bersifat sesaat, karena geraknya tidak stabil, dan benda akan terlempar jauh. Beda halnya jika bendanya bulat. Maka jika Bumi dianggap Piringan datar, maka usia bumi diperkirakan hanya akan bertahan beberapa saat, dan kemungkinannya tidak akan bertahan seumur hari ini. Padahal hasil riset menyatakan umur Bumi sudah sekitar Milyaran Tahun sejak penciptaan alam raya menurut konsep Teori Big Bang. Berikut beberapa kejadian mengerikan dan berbahaya jika Bumi Datar:
- Lenyapnya Gravitasi. Pada bentuk Bumi bulat, gravitasi akan menarik objek benda secara proporsional untuk mendekat ke pusat Bumi. Karena gravitasi berada di pusat bumi.
Berbeda pada Konsep Bumi datar, maka kemungkinan besar terjadi adalah fenomena tidak adanya gravitasi. Menurut perhitungannya di tahun 1850-an, James Clerk Maxwell, seorang Matematikawan Sekaligus Fisikawan mengatakan bahwa piringan padat tidak mungkin berada dalam kondisi atau memiliki gravitasi sama sekali. Gravitasi juga berpengaruh terhadap keberadaan bulan. Sehingga tanpa adanya gravitasi maka bulan juga akan hilang. Menurut hemat saya, pernyataan tersebut benar adanya. Kita bisa melihat fenomena pasang surut dan pasang naik air laut. Hal tersebut juga di pengaruhi oleh gravitasi bumi –bulan. - Sistem GPS Tidak berfungsi. Pada Kondisi Bumi datar, satelit akan sulit mengorbit.. Akibatnya, GPS tidak mungkin ada sehingga manusia akan kesulitan menemukan posisi dan arah. Hal ini Selaras dengan Pernyataan James Davis, Ahli Geofisika di Lamont-Doherty Earth Observatory Columbia University, dikutip dari Live Science, Senin (26/7/2021) "Saya tidak bisa memikirkan bagaimana GPS akan bekerja di sebuah Bumi datar”.
- Pemanggangan Massal Di Bumi. Pada Konsep Bumi bulat, secara fakta antariksa membuktikan bahwa terdapat medan magnet pelindung melengkung di sekitar planet dari kutub utara ke kutub selatan bumi di buktikan dengan Terbentuknya fenomena aurora di daerah kutub. Tetapi di Bumi datar tidak memiliki medan magnet, magnetosfer yang merupakan lapisan pelindung juga akan lenyap. Karena konsep Magnet yang kita ketahui bergerak dan membentuk lengkungan dari kutub utara ke selatan. Hal tersebut menyebabkan planet Bumi akan terkena radiasi matahari yang berbahaya sehingga Bumi akan mengalami panas yang sangat tinggi dan dapat menyebabkan segala apa yang dibumi tandus dan terpanggang. Selain itu, peristiwa aurora yang indah dan menakjubkan tidak akan terjadi dan terlihat tanpa adanya magnetosfer.
- Penampakan Benda langit terlihat sama. Walaupun Manusia mengandalkan teleskop berbasis ruang angkasa yang canggih untuk mempelajari kosmos. Jika Bumi datar ,maka akan menghilangkan akses pandangan Rotasi 360 derajat ke alam semesta karena pandangan akan luas memanjang dan benda terlihat sama dibandingkan pada Konsep Bumi Bulat. Menurut yang saya pahami pada Bumi Bulat Akses pandangan benda langit memberikan pandangan dengan penampakan bervariasi. Ini kita bisa dibuktikan secara mandiri ketika malam hari. Variasi kelap -kelip bintang membentuk pola yang beragam di angkasa.
- Ketiadaan Badai di Bumi. Peristiwa Badai tidak akan Ada pada Kondisi Bumi datar karena tidak ada Efek Coriolis yang dihasilkan. Efek Coriolis inilah yang menyebabkan badai di bagian utara Bumi dan berputar searah jarum jam sementara peristiwa badai di Bumi bagian selatan bumi berputar dengan berlawanan arah. Coba Kita amati peristiwa angin puting beliung. Pola yang terbentuk adalah putaran yang berpusat pada sumbu. Ujung putarannya mengarah ke atmosfer. Pada konsep Bumi datar juga menafikan adanya atmosfer.
Demikian kejadian berbahaya secara ilmiah dipaparkan penulis Jika kita menganggap bumi ini bentuknya Datar. Semoga ini menjadi referensi sains yang kuat untuk membuktikan bumi secara fakta empiris berbentuk Bulat, sekaligus menjadi benteng pengetahuan dalam membelajarkan sains ke generasi masa depan. Mengajak berargumen atas dasar Pengamatan Ilmiah secara empiris. Terima kasih semoga bermanfaat.