Menelisik Asal Usul Munculnya Teori Bumi Datar (Flat Earth)

profile picture Anastiara19

Kaum bumi datar atau  flat earth meyakini bahwa bumi berbentuk datar dengan kutub Utara sebagai pusatnya. Awal mula munculnya pandangan bahwa bumi datar yaitu adanya informasi-informasi saintifik yang dihubungkan dengan pemahaman terhadap alkitab oleh seorang penulis pada akhir abad 19 yang berasal dari Britain  yaitu Rowbotham. Padahal, pemahaman yang terdapat di dalam alkitab diperlukan penafsiran yang mendalam karena seringkali terdapat makna yang tersirat dan tidak dapat ditafsirkan sesuka hati. Kemudian menurutnya, klaim bahwa bumi datar itu berdasarkan pada Bible atau Alkitab.

Hal tersebutlah yang membuat seorang pria bernama lengkap Samuel Birley Rowbotham itu untuk pertama kalinya mencetuskan teori bumi datar atau flat earth mulai abad ke sembilan belas. Rowbotham kemudian melakukan eksperimen untuk membuktikan apakah bumi benar-benar bulat dan menentukan letak jarak lengkungan bumi. Eksperimen tersebut dilakukan pada tahun 1838 di sungai Bedford yang terletak di Norfolk Inggris. Sungai Bedford memiliki aliran air yang sangat panjang dan lurus serta setiap enam mil terdapat jembatan.

Rowbotham berasumsi bahwa jika bumi itu bulat maka perahu di salah satu jembatan tidak akan terlihat dari salah satu jembatan yang lain. Para ahli mengatakan bahwa total keliling bumi yaitu 25000 mil. Hal tersebut menandakan bahwa dalam jarak enam mil seharusnya sudah terdapat lengkungan. Sehingga dengan begitu, jika memang bumi bulat maka perahu tidak akan nampak dari jembatan lainnya.

Namun setelah dilakukan percobaan oleh Rowbotham dengan melihat kapal menggunakan teleskop setinggi delapan inch yang diletakkan di atas permukaan air sungai Bedford, kapal kemudian dilihat oleh Rowbotham pada ketinggian lima kaki. Hasilnya ternyata kapal masih terlihat jelas meskipun telah melewati jarak enam mil. Hal tersebut membuat Rowbotham mengklaim bahwa bumi memang berbentuk datar.

Pada awalnya, hasil temuan Rowbotham tersebut tidak mendapatkan sambutan maupun perhatian dari publik. Namun, hal tersebut berubah sejak seorang saintis bernama John Hampden tertarik dengan hasil percobaan Rowbotham. Hampden pun melakukan percobaan serupa dan mendapatkan hasil yang sama.

Kemudian pada tahun 1870, John Hampden yang sejak saat itu menjadi seorang fanatik bahwa bumi itu datar membuat sebuah taruhan. Bagi siapapun yang mampu mematahkan eksperimen Bedford, dirinya akan memberikan hadiah sebesar 500 dollar.

Hal tersebut menarik perhatian seorang ilmuwan biologi dan eksplorer sekaligus penemu teori evolusi bersama Charles Darwin yaitu Alfred Russel Wallace. Latar belakang Wallace yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan uang dengan mudah. Ia juga berharap bisa menghentikan pemikiran bodoh orang-orang tentang bumi yang berbentuk datar.

Wallace pun berhasil membuktikan bahwa kapal yang tadinya masih terlihat meski sudah melewati batas enam mil ternyata menjadi tidak terlihat bagian bawahnya, setelah Wallace melakukan pengamatan setinggi empat meter. Perbedaan hasil tersebut disebabkan karena kesalahan Rowbotham yang tidak memperhatikan adanya pembiasan cahaya akibat menguapnya air laut karena suhu yang tinggi. Eksperimen yang dilakukan pada musim panas tersebut tentunya akan ada penguapan air laut. Alhasil, Wallace pun dapat memenangkan taruhan tersebut dan mematahkan teori bumi datar Rowbotham.

Meski teori Bedford tentang bumi datar tersebut telah dipatahkan, John Hampden tetap tidak menerima dan bersikeras dengan anggapannya bahwa bumi berbentuk datar. Atas kekesalannya dengan hasil tersebut, Hampden justru terus melakukan intimidasi dan ancaman terhadap Wallace dan keluarganya.

Meski Rowbotham sebagai pencetus teori bumi datar  telah meninggal pada tahun 1884, teori bumi datar masih tetap dipercayai oleh beberapa orang yang menamakan diri mereka Universal Zetetic Society.

Dari sudut pandang penulis menilai bahwa anggapan bumi berbentuk datar merupakan sebuah teori yang tidak didasari fakta empiris dan bertentangan dengan hasil yang diperoleh para ilmuwan hebat. Hal tersebut hanya berdasarkan pandangan seseorang yang tidak tepat dalam menafsirkan informasi-informasi yang didapat dan kemudian menyandingkan pemahamannya dengan alkitab yang padahal seringkali memiliki makna tersirat sehingga hanya orang-orang tertentu yang dapat menafsirkan makna sebenarnya. 

Fenomena-fenomena yang selama ini terjadi di bumi seperti gerhana, pasang surut air laut, hujan dan lain-lain tentu disebabkan karena adanya gravitasi yang hanya dapat terjadi ketika bumi berbentuk bulat. Hal tersebut dapat dijadikan salah satu alasan kuat bahwa bumi tidak berbentuk datar, melainkan bulat.

#flatearth

Referensi :

https://www.zenius.net/blog/bumi-bulat-datar

https://depok.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-09963119/asal-usul-teori-bumi-datar

2 Agree 1 opinion
1 Disagree 0 opinions
2
1
profile picture

Written By Anastiara19

This statement referred from