Bumi Datar dan Perlawanan Melawan Ilusi Kaum Bumi Bulat
Pernahkah kamu menonton film The Matrix (1999) dan lalu jadi berpikir mungkin bahwa apa yang kamu lihat-rasakan-cium di dunia ini barangkali tidak nyata; atau orang-orang yang berada di sekitarmu barangkali hanyalah sebuah program dan tidak benar-benar ada?
Pada film box office itu dijelaskan bahwa sebagian besar manusia hidup dalam “dunia ilusi yang nyata” sementara tubuh asli mereka terdiam di suatu tempat. Pikiran mereka diprogram untuk percaya bahwa apa yang mereka inderakan adalah nyata. Neo (tokoh utama) di film tersebut memilih terbangun dengan minum pil kesadaran dan menemui bahwa dunia nyata berbeda dengan mimpinya.
Penulisan skenario film “The Matrix” oleh Wachowsky bersaudara memasukkan pemikiran-pemikiran solipsisme. Ide dasar solipsisme adalah bahwa kita semua hidup di kepala kita dan benar-benar hanya di kepala kita. Kita tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah dunia yang kita rasakan adalah "benar-benar nyata".
Hal ini bisa dijelaskan dengan bahwa seringkali otak kita “tertipu” dalam menerjemahkan impuls listrik dari syaraf, yang diteruskan dari kelima indera kita. Gangguan atau disfungsi pada otak, syaraf dan alat pengindera kita bisa menyebabkan gangguan tersebut. Pada kasus-kasus medis tertentu misalnya, ada beberapa penyakit langka yang menyebabkan bagian otak yang mengolah rasa sakit rusak sehingga seseorang tidak dapat merasakan sakit, atau pada kasus lainnya otak dapat dihibur untuk melupakan rasa sakit, misalnya dengan menyuntikkan dosis tertentu morfin.
Impuls listrik yang dikirimkan oleh syaraf ke otak diolah dan diterjemahkan, namun sebenarnya kita tidak benar-benar tahu apakah indera kita menerima sinyal yang benar-benar nyata, atau tidak.
Seandainya kita hidup dalam simulasi tertentu, maka bumi bulat adalah benar pada realita simulasi, namun bisa jadi bukan yang sebenar atau senyatanya, sehingga rupa bumi datar bisa jadi benar pada realita yang lain.
Kita perlu bertanya bagaimana jika dunia bulat yang kita yakini kebenarannya adalah sebuah program yang memang ditanamkan oleh “Otoritas yang Lebih Besar” di kesadaran kita saat ini. Bagaimana jika semua yang kita percaya ada adalah sesuatu yang disetting, dan hanya ada di pikiran kita saja.
Settingan ini bisa jadi salah satunya adalah konsep bumi bulat. Dan tentunya Otoritas juga sudah men-setting segala sesuatunya agar cocok dengan konsep tersebut, termasuk bukti-bukti pendukungnya. Tujuannya adalah agar kita percaya bahwa konsep bumi bulat tersebut adalah valid.
Pada film “The Matrix” terdapat penyusup-penyusup (para pemberontak) yang berasal dari dunia nyata dan selama film berusaha mengajak semakin banyak orang di dunia khayalan untuk berani minum pil kesadaran dan bergabung dalam pemberontakan menentang kekuasaan Otoritas.
Mengenai hal ini, ada pertanyaan: apakah Kaum Bumi Datar sebenarnya adalah pihak yang benar dan kita selama ini tertidur dalam ilusi? Apakah demikian juga dengan keseluruhan hidup yang kita yakini adalah nyata?
Rasanya selain kasus bumi datar banyak juga kejadian-kejadian lain yang direkayasa oleh Otoritas demi memenuhi tujuannya yang kita kurang pahami.
Selain kemungkinan di atas, ada juga beberapa teori yang bisa memperbesar kemungkinan bahwa bumi itu datar yaitu bahwa bumi datar tercipta sebelum Otoritas memutuskan untuk membulatkan bumi. Karena begitu banyaknya Otoritas membuat kesalahan dalam penyempuraan penerapan hukum-hukum fisika pendukung bagi banyak obyek, seperti pergerakan matahari dan bintang yang tidak tepat, laut yang dibuat terlalu melengkung maka akhirnya Otoritas menyerah dalam mendatarkan bumi dan membuat keputusan dalam keputusasaan untuk merubah bentuk bumi.
Salut bagi orang-orang yang hidup di jaman dahulu karena perhitungan matematika mereka sebenarnya sudah valid dalam membuktikan bahwa bumi itu datar. Sayangnya Otoritas melakukan penyesuaian kemudian (yang dilakukanya dengan diam-diam, dan bahkan di antara kita tidak ada yang tahu persis kapan itu dilakukan).
Sehubungan hal ini kita perlu memandang Kaum Bumi Datar sebagai penerus suatu kepercayaan kuno yang misterius. Menjaga Kaum ini berarti melestarikan sejarah suatu peradaban kuno yang suatu hari akan bermanfaat bagi kesejarahan bumi secara keseluruhan.
Teori lainnya adalah bahwa kaum terdahulu sebenarnya memang hidup di bumi yang datar (beberapa sempat terjatuh ke kekosongan akibat berlayar terlalu jauh ke pinggir bumi), namun salah seorang bawahan Otoritas prihatin karena terlalu banyaknya kecelakaan terjadi, dan akhirnya memutuskan memindahkan manusia tersisa ke dunia yang baru, yang sayangnya berbentuk bulat. Teori ini sesuai dengan teori yang juga menyatakan bahwa manusia dibawa ke bumi (yang sekarang) oleh alien.
Bumi datar bukanlah merupakan keniscayaan. Kita perlu mencari pembuktian kemungkinan bumi itu datar sambil dalam perjalanannya menemukan bukti-bukti lainnya dan mencari tahu niat sebenarnya dari tindakan Otoritas mendatarkan atau membulatkan bumi. Diperkirakan kita (tidak akan) bisa menemukan jawabannya walaupun singularitas terjadi pasca habisnya umur alam semesta.
#flatearth