Bumi kita datar ?

profile picture Yunia

Sampai saat ini, masih banyak orang yang percaya bahwa Bumi itu datar, meskipun belum ada bukti kongkret. Bahkan, masih banyak yang memperdebatkan masalah bentuk Bumi. 

Tentu kita sudah paham betul, bahwa Bumi yang kita pijak ini berbentuk bulat seperti bola. Fakta sederhana yang dapat kita ketahui adalah adanya gravitasi. Bumi dan bulan sama-sama bulat karena alasan yang sama, yakni memepunyai garvitasi. Gravitasi secara merata akan menarik semua benda dari berbagai sisi, dan kemudian membentuknya bulat seperti bola. Jika Bumi datar, maka planet ini tidak mungkin bisa menyesuaikan dengan kondisi gravitasi aktual. Artinya, bentuk datar akan ‘menghilangkan’ gravitasi. Bayangkan sebuah bola. Karena berbentuk bola, dimanapun Anda berdiri, akan ada jumlah bola yang sama di bawah Anda. Misalnya seekor marmut berjalan di atas roda. Dari sudut pandang marmut, satu-satunya tanda gerakan adalah gerakan kaki marmut. Bentuk permukaannya tidak berubah sama sekali. Artinya, gravitasi menarik segala sesuatu di permukaan menuju pusat bola terlepas dari lokasi objek. 

Dan jika gravitasi menghilang, maka segala sesuatu yang ada di Bumi ini dengan cepat berhenti. Demikian pula dengan atmosfer, yang menyediakan penyokong kehidupan bagi makhluk hidup. Hal ini dikarenakan atmosfer yang mengelilingi Bumi ditahan oleh gravitasi agar terus ‘menempel’ di atas Bumi. 

Kemudian terkait dengan keberadaan zona waktu. Sekarang hari Senin jam 06.00 pagi di Indonesia, matahari baru akan naik ke singgasananya. Sedangkan sekarang di Amerika adalah hari Minggu jam 06.00 petang, terbenamnya matahari. 

Ini hanya dapat dijelaskan dengan fakta bahwa Bumi itu bulat dan berputar di sekitar porosnya sendiri. Pada saat tertentu, Ketika matahari bersinar di satu bagian Bumi, di ujung yang lain gelap, dan sebaliknya. Dari sinilah zona waktu berasal. 

Jika matahari adalah “sorotan” (cahayanya jatuh langsung pada area tertentu), dan dunia ittu datar, kita akan melihat matahari meskipun tidak bersinar di atas kita. Dengan cara yang hamper sama, Anda dapat melihat sorotan panggung teater, sambal tetap berada dalam bayang-banyang. Satu-satunya cara untuk membuat dua zona waktu yang benar-benar terpisah, salah satunya akan selalu berada dalam kegelapan dan yang lainnya terang, adalah dengan memperoleh dunia berbentuk bulat seperti bola. 

Tahun 1947, militer AS mengambil foto Bumi dari udara menggunakan V-2 rocket dan menemukan hasil foto yang menunjukkan Bumi memiliki lengkungan. Fakta yang mengindikasikan Bumi benar-benar bulat, sebagaimana dilansir dari Smithsonian.

Dalam 50 tahun terakhir, banyak gambar bumi dari luar angkasa yang tersedia. Sudah cukup bukti untuk melihat bahwa planet kita ini betul-betul berbentuk bulat. Namun karena orang sadar betapa mudahnya memalsukan gambar disertai tumbuhnya konspirasi internet, beberapa orang pun percaya Bumi itu datar. 

Pada waktu bersamaan, ada kekurangpahaman akan ilmu pengetahuan yang menjadi  bukti bahwa kita hidup di Bumi yang bulat. 

Menurut ilmuan, orang-orang yang percaya bahwa Bumi itu datar tidak sampai pada kesimpulan itu dari jenis pengamatan yang sama. sebaliknya, mereka percaya bahwa kita sedang disesatkan dan dibohongi bahwa Bumi itu bulat. 

Jadi pertanyaannya bukan “Mengapa orang percaya Bumi datar?” melainkan “Mengapa orang percaya pada konspirasi?” Dan jawabnnya adalah karena kurangnya rasa kepercayaan. 

Dengan mengklaim bahwa Bumi itu datar, orang-orang benar-benar mengekspresikan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap para ilmuan dan sains itu sendiri. 

Pada akhirnya, berdebat di internet bukanlah cara terbaik untuk upaya ilmiah apa pun. Kita perlu memberikan sarana bagi orang-orang untuk menguji sendiri teori-teori ini, dan memahami hasil yang mereka dapatkan

2 Agree 1 opinion
1 Disagree 0 opinions
2
1
profile picture

Written By Yunia

This statement referred from