2050 Krisis Komoditas Pangan Mengancam Indonesia!

profile picture Siti Yuanah

Menurut pantauan PBB, kenaikan harga pangan pada tahun 2022 meningkat sekitar 33%, serta harga pupuk yang meningkat lebih dari 50%. Berdasarkan catatan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), harga komoditas biji-bijian dunia, termasuk barley, gandum, dan jagung meningkat menjadi 17,1% (Kompas, 2022). Saat ini, sudah ada 22 negara yang berhenti mengekspor berbagai jenis makanan untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri di tengah ketegangan geopolitik global. 
Presiden Jokowi mengatakan 19.600 orang meninggal di seluruh dunia karena kelaparan akibat krisis pangan baru-baru ini yang dipicu oleh konflik antara Rusia dan Ukraina yang berlangsung hampir setengah tahun lalu. Harga komoditas pangan biji-bijian dunia dimulai naik. Ketika harga komoditas biji-bijian naik, itu akan berdampak pada sejumlah komoditas biji-bijian nasional, antara lain beras dan jagung. Ketika harga komoditas naik, itu akan inflasi tinggi. Pada akhirnya, daya beli masyarakat menurun akibat naiknya harga komoditas pangan. Masalah ini juga akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan ekonomi digital di tanah air saat ini persentase terbesar masih dikuasai oleh fintech yang menyumbang 23% dan ritel yang mencapai 14%.. Sedangkan yang bergerak di bidang pangan dan pertanian hanya mencapai 4%.. Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) menyayangkan minimnya komitmen elit terhadap kedaulatan pangan Indonesia yang belum sepenuhnya menyadari krisis pangan sesungguhnya. Tantangan utamanya adalah industri pangan dalam skala trans-nasional karena hanya fokus pada beberapa komoditas utama, sedangkan keanekaragaman hayati Indonesia belum dimanfaatkan secara luas. Industri pangan trans-nasional mengontrol sistem pangan dari hulu ke hilir, dari benih hingga supermarket. Sementara itu, negara kurang memiliki perlindungan dan kebijakan yang mendorong sistem pertanian Indonesia menjadi lebih kuat dan stabil. 
Dari penjelasan di atas, pemerintah perlu memperhatikan hal-hal dalam menjaga ketahanan pangan nasional menghadapi ancaman krisis pangan global, pertama, meningkatkan produksi padi dan jagung, pemerintah juga perlu memperhatikan tanah yang ada agar tidak berkurang. Kedua, untuk meningkatkan produktivitas padi dan jagung, pemerintah perlu memperhatikan area yang potensial dan memiliki produktivitas tinggi menjadi fokus budidaya. Ketiga, hasil penelitian produktivitas varietas unggulan yang telah dikembangkan oleh Balitbang Kementerian Pertanian perlu dilaksanakan, agar peningkatan produksi beras dan jagung dan dapat memenuhi pangan nasional. Pemerintah bersama-sama dengan instansi terkait perlu bekerja sama untuk membuat inovasi agar menjadi bahan makanan alternatif nasi, jagung, dan gandum.
Sumber. 
Kementerian Pertanian. 2020. Outlook jagung Komoditas Pertanian Subsektor Tanaman Pangan. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian.
Terhadap Komoditas, A. K. P. G., & Nasional, P. (2022). Persoalan. Buletin APBN Vol. VII. Ed.
 

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Siti Yuanah

This statement referred from