POTENSI HOME INDUSTRI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI INDONESIA PASCA PANDEMI COVID-19
Selama dua tahun terakhir, pandemi Covid-19 telah melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) telah menetapkan bahwa Covid-19 menyebabkan banyak penurunan diberbagai sektor terutama dalam sektor ekonomi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis karena perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pergerakan yang kurang stabil akibat adanya pandemi Covid-19. Adanya pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih produktif dalam meningkatkan mutu kehidupan terutama dalam bidang home industri. Arti dari kalimat home industri itu sendiri adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan dirumah sebagai pusat produksi. Usaha home industri dapat dilakukan pada kehidupan pasca pandemi, dengan anjuran protokol kesehatan sesuai Keputusan Kementerian Kesehatan Nomor: HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum.
Di Indonesia, home industri merupakan salah satu usaha produktif masyarakat yang mempunyai peran cukup besar dalam peningkatan ekonomi nasional. Meski dalam skala kecil, industri ini sangat membantu untuk mengembangkan dan mengeksplorasi kreatifitas yang dimiliki masyarakat, menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat membangun kemandirian untuk mencukupi kebutuhan hidup. Selain itu, sebagai generasi muda penerus bangsa kita seharusnya ikut berkontribusi untuk kemajuan teknologi maupun dalam meningkatkan perekonomian Indonesia melalui sebuah inovasi yang memanfaatkan sumber kearifan lokal dengan membuat suatu produk berupa Ambogsang (Abon Gedebog Pisang).
Gedebog pisang merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Kandungan gizi yang terdapat dalam 100gram gedebog pisang adalah 245kkal kalori, 66,20gram karbohidrat, 0,9gram serat, 3,40gram protein, 394miligram kalium, 60miligram kalsium dan 4,0miligram vitamin C. Menurut Anonim (2006), salah satu kandungan uatama pada batang pisang adalah serat yang berfungsi baik untuk pencernaan. Dalam pembuatan Ambogsang bahan yang digunakan meliputi gedebog pisang, bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, kemiri, ketumbar, lengkuas, daun salam, serai, garam dan gula. Sedangkan cara pembuatan Ambogsang yaitu pertama, meniyapkan alat dan bahan. Kedua, mencuci bersih gedebog pisang. Ketiga, menghaluskan gedebog pisang menggunakan blender. Keempat, meniriskan gedebog pisang agar kadar air berkurang. Kelima, menghaluskan bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, kemiri, ketumbar, dan lengkuas untuk bumbu. Keenam, tumis bumbu hingga harum, lalu masukkan gedebog pisang yang sudah dihaluskan sampai matang dan kering. Ketujuh, Ambogsang siap dinikmati dengan perpaduan rasa manis, pedas, dan gurih yang semakin menambah citra rasa yang khas.
Adapun keunggulan dari produk ini diantaranya: Pertama, produk yang dihasilkan merupakan inovasi baru dengan bahan dasar dari potensi lokal yang melimpah di Indonesia. Kedua, Ambogsang mengandung banyak manfaat dan gizi khususunya dalam sistem pencernaan. Ketiga, produk ini dapat dijadikan home industri untuk mencukupi kebutuhan hidup serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Dapat disimpulkan bahwa Ambogsang merupakan produk yang terbuat dari bahan kearifan lokal dan bagus untuk sistem pencernaan serta dapat dijadikan sebagai home industri pasca pandemi Covid-19. Penulis berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan kearifan lokal untuk menghasilkan inovasi baru yang dapat membantu meningkatkan perekonomian Indonesia pasca pandemi Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Junaedi, D., & Salistia, F. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara-Negara Terdampak. Simposium Nasional Keuangan Negara, 2(1), 995-1013.
Oktaviani, E., & Muharam, A. A. S. (2021). Meningkatkan Pendapatan Masyarakat melalui Home Industri di Masa Pandemi Covid-19. PROCEEDINGS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG, 1(36), 108-126.
Putri, B. A. (2021). NILAI EKONOMIS BATANG PISANG SEBAGAI ALTERNATIF PENDAPATAN MASYARAKAT (Doctoral dissertation, UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu)
Rosariastuti, R., Sumani, S., & Herawati, A. (2018). Pemanfaatan Batang Pisang Untuk Aneka Produk Makanan Olahan Di Kecamatan Jenawi, Karanganyar. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 2(1), 21-29.
Zainal, H., & Sri Kasnelly, D. (2021). Upaya Peningkatan Pendapatan Nasional Di Masa Pasca Pandemi. Pendapatan Nasional Di Masa Pasca Pandemi. Al-Mizan: Jurnal Ekonomi Syariah, 4(II).