Merdeka yang Seperti Apa yang Dimaksud?

profile picture Racia_Ily

Merdeka yang dimaksud seperti apa?

350 tahun Indonesia dijajah Belanda. 3 tahun dijajah oleh Jepang. Selama 3,5 abad Bangsa Indonesia sangat menderita berkat penjajahan itu. Tidak bebas di Negara sendiri, menderita di Negara sendiri, dan harus melawan dengan darah.

Para pahlawan lalu mengorbankan nyawanya demi Indonesia. Saling bersorak memenuhi gendang telinga, memekakkan langit, "Merdeka atau Mati." Terus begitu hingga kobaran api terus membara dalam jiwa mereka. Hanya dengan bambu runcing, dengan gagahnya maju melawan senapan peluru. Hanya dengan doa, merengsek maju demi Indonesia merdeka.

Lantas apa balasan dari Indonesia sekarang? Lantas, jika ditanya, apa Indonesia sudah merdeka sepenuhnya? Apa benar? Kita ini merdeka atau masih dijajah oleh kaum elite? Dibuat miskin dengan cara berkelas, heh? Omong kosong belaka.

Kita masih dijajah. Kita masih belum bisa mandiri 100%, terus-menerus bergantung pada negara luar hingga nantinya negara luar pun semakin merajalela di Indonesia? Seperti beberapa tahun silam?

Lihatlah, barang impor masih banyak yang dari luar negeri. Handphone, senjata, teknologi, apa pun itu jenisnya. Apakah ada yang Made in Indonesia?

Kita ini masih dijajah oleh Kaum Elite. Diberi janji manis, kata-kata manis tentang mensejahterakan Negara. Lalu apa kenyataannya? Jangan jauh-jauh, deh, bagaimana kabar utang Indonesia yang menumpuk?

Menurut data, utang pemerintah terus meningkat seiring defisit yang masih terjadi pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Namun tambahan dalam beberapa bulan terakhir, cenderung tipis.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan utang pemerintah pusat mencapai Rp 7.052,50 triliun di akhir Maret 2022. Utang ini naik dibandingkan akhir Februari yang sebesar Rp 7.014,58 triliun.

Bahkan dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6.445,07 triliun, naik sebesar Rp 607,43 triliun.

Adapun rasio utang pada akhir Maret 2022 sudah mencapai 40,39% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Meski demikian, utang dinyatakan dalam batas aman dan wajar serta terkendali.

Secara rinci, utang ini tentu saja didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan porsi 88,24% dan utang melalui pinjaman sebesar 11,76% dari total utang yang dimiliki Indonesia.

Utang dari SBN tercatat Rp 6.222,94 triliun yang terdiri dari SBN domestik Rp 4.962,34 triliun dan utang valuta asing Rp 1.260,61 triliun. Utang SBN domestik dan valas terdiri dari SBN dan SBSN.

Kemudian, utang dari pinjaman tercatat hanya Rp 829,56 triliun. Porsi utang pinjaman ini berkurang dibandingkan sebelumnya.

Utang pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp 13,20 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 816,36 triliun. Pinjaman luar negeri terdiri dari bilateral Rp 281,31 triliun, multilateral Rp 491,57 triliun dan commercial banks Rp 43,48 triliun.

Bagaimana? Cukup pusing, 'kan? Padahal, bisik-bisiknya itu uang negara dipakai untuk merenovasi kamar pejabat A lah, untuk ini lah, untuk itu lah, yang sifatnya pribadi.

Apa ini bukan penjajahan namanya? Oh, bukan? Pembodohan kah? Percayalah, Indonesia dibuat miskin oleh Bangsa sendiri. Omongannya sih indah, mensejahterakan. Nyatanya, dibuat miskin.

Yuuu, deh, buka mata lebar-lebar bahwa masih banyak kemiskinan di Indonesia merajalela, rendahnya pendidikan di Indonesia yang belum merata, korupsi sana-sini, narkoba berhamburan, dan lain sebagainya.

Mau sampai kapan tutup mata seolah kita sudah 'merdeka'? Mau sampai kapan kita diam saja menderita sedangkan pada Kaum Elite berpesta pora.

Lantas, sekali lagi kita tanyakan pada diri sendiri. Sudahkah kita memaknai kemerdekaan itu sebenar-benarnya? Sudahkah kita benar-benar mewujudkan kemerdekaan itu? Sudahkah kita merasa Indonesia 'merdeka'?

- Surakarta, 31 Agustus 2022.
- Araa.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Racia_Ily

This statement referred from