FAKTOR PENGHAMBAT MINAT BELAJAR SISWA AKIBAT PANDEMI COVID-19

profile picture Yanti2807

Tidak terasa pandemi covid-19 berlangsung kurang lebih dua tahun yang menyebabkan terjadinya banyak perubahan di berbagai sektor. Krisis ekonomi melanda seluruh dunia hingga nilai tukar rupiah pada dollar melemah dan seluruh barang pokok mulai naik. Pada awal pandemi, kasus covid-19 meningkat pesat setiap harinya yang menyebabkan Pemerintah mengambil keputusan untuk menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berkala Besar) agar penularan tidak terus terjadi. Semua aktivitas masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan pendidikan menjadi lebih terbatas. Pembatasan yang dilakukan di lembaga pendidikan baik formal dan non formal mengakibatkan para siswa dan guru tidak dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka atau bisa disebut siswa harus belajar mandiri dirumah. Para siswa hanya dapat mengakses materi secara online dan belajar lewat platform yang sudah tersedia. Tidak hanya siswa, gurupun juga mengalami kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh dan secara langsung kendala tersebut menyebabkan minat belajar siswa menurun. Di tengah wabah tidak jarang anak akan merasa tertekan karena harus beradaptasi dari pembelajaran offline menjadi online. Bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil mengalami kendala pada jaringan internet, sehingga membuat mereka harus mencari tempat belajar yang bisa terhubung dengan koneksi internet. Mereka rela berjalan jauh, naik turun gunung demi mendapatkan koneksi internet. Dan tidak sedikit dari mereka yang putus sekolah karena orang tua mereka yang kehilangan pekerjaan atau tidak punya biaya. 
Adapun faktor penghambat minat belajar siswa akibat pandemi covid lainnya antara lain:


1. Media Belajar
Media belajar yang kurang menarik dan terkesan monoton akan memberikan dampak terhadap siswa menjadi jenuh dan malas untuk belajar. Hal ini menjadi tantangan bagi para pengajar agar dapat termotivasi untuk membuat media belajar yang kreatif, menarik, tidak membosankan salah satunya dengan cara menambah animasi, warna atau merangkai kalimat yang mudah dimengerti siswa. Dengan ini siswa akan menjadi aktif dalam mengakses materi pembelajaran.


2. Peran Orangtua
Ketika melakuan pembelajaran dirumah orangtua diharapkan memberi dukungan kepada anak-anak mereka agar tidak putus asa dengan kondisi ini. Orang tua harus mengawasi dan mengarahkan anak-anak mereka untuk memanfaatkan hanphonenya untuk hal-hal yang positif seperti melihat video pembelajaran di Youtube. Selain itu, orang tua juga dapat mendaftarkan bimbel online untuk anak mereka agar  mereka mempunyai referensi belajar tambahan. Saat ini, banyak  bimbel online yang mulai memasang harga yang sangat terjangkau. Jadi, para orang tua tidak perlu tidakut kemahalan.


3. Keterbatasan Sumber Buku
Keterbatasan sumber buku juga dapat menyebabkan anak kesulitan dalam memahami materi pembelajaran. Hal ini yang seharusnya menjadi perhatian bagi pihak sekolah untuk memberikan atau meminjamkan buku-buku yang cukup secara gratis agar para siswa dan orang tuanya tidak merasa terbebani. Hal tersebut bertujuan sebagai media belajar anak. Jika tidak, maka para siswa akan merasa dirugikan karena membayar pendidikan namun tidak mendapatkan fasilitas yang baik. 


4. Keterbatasan Fasilitas 
Bagi siswa yang belum memiliki gadget atau laptop pasti akan mengalami kesulitan karena benda tersebut saat ini menjadi alat atau media paling penting dalam pembelajaran. Hampir semua informasi dan materi pelajaran disampaikan melalui whatsapp. Jadi, jika siswa belum memiliki gadget akan tertinggal informasi.  Adapun siswa tingkat TK dan SD atau orangtua mereka yang belum mengerti cara penggunaan gadget pasti akan semakin kebingungan.


5. Kurangnya interaksi
Jika siswa dan guru kurang dalam berinteraksi dan guru hanya memberikan arahan dengan melihat video atau hanya mengirimkan materi saja tanpa ada penjelasan yang rinci, maka hal ini akan menjadi beban bagi siswa. Mereka akan kebingungan dan akibatnya tidak sedikit dari mereka menjadi malas dan tidak bersemangat lagi. Oleh karena itu, para guru diharapkan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila kurang mengerti dan selalu memberi motivasi agar para siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Para guru juga dapat memberikan tugas kelompok, agar para siswa akrab dengan temannya. Selain itu,  jika ada siswa yang malu atau tidakut ketika bertanya dengan guru mungkin bisa bertanya kepada temannya.


6. Tugas terlalu banyak
Siswa yang belum mengerti tata cara dalam mengerjakan tugas akan menjadi semakin malas jika tugas yang diberikan melampaui batas kemampuan mereka dan waktu pengumpulan yang sangat singkat. Alangkah baiknya, seorang guru mengetahui terlebih dahulu apakah peserta didiknya sudah mampu memahami materi. Selain itu, guru harus memastikan tugas yang diberikan masih wajar sehingga tidak akan menjadi beban bagi siswa. 
Dari beberapa faktor penyebab menurunnya minat belajar siswa hampir seluruhnya dapat diatasi dengan cara yang berbeda pula agar para siswa tetap produktif dan bersemangat walaupun di era pandemi ini. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam proses belajar anak.

1 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
1
0
profile picture

Written By Yanti2807

This statement referred from