Anak: "Ayah, Ibu Aku Ingin Menjadi Cermin yang Indah"

profile picture Alifah Zahra

Baik buruk nya hal yang datang dari Orang Tua pasti akan terlukis dalam akal dan pikiran sang anak, sederhana nya anak-anak akan selalu bercermin pada orang tuanya.

Sudah banyak sekali kasus tentang penyiksaan, penganiayaan, bahkan pembunuhan dan masih banyak lagi. Yang saat ini, tindakan itu semua sudah sangat biasa jika dilakukan oleh seorang anak-anak, alasan yang membuat mereka melakukan itu semua pun sederhana. 

Hanya sebatas tersinggung dengan tindakan, sakit hati atas ucapan, maupun dendam akibat rasa iri. Sangat sederhana sekali, ya karena memang namanya juga masih anak-anak, sepintar-pintar nya seorang anak tetap kekuatan emosi bukanlah tandingan mereka.

Mungkin mereka yang melakukan aksi-aksi tersebut tidak selamanya terlahir dari kedua orang tua yang berlatar belakang buruk. Akan tetapi, jika anak sudah memiliki keberanian untuk melakukan tindakan yang kurang baik kepada orang lain, sepertinya ada sedikit kesalahan dengan pola asuh yang orang tua berikan.

Dalam Al-Quran ada beberapa kisah para Nabi yang berperan sebagai orang tua dalam hal mendidik anak. Hal ini pun bisa menjadi pembelajaran bagi kita para umat-Nya, dan penulis akan mengangkat 5 kisah diantaranya.

1. Nabi Ibrahim AS, menjadikan do'a sebagai media perhatian kepada sang anak

“Anak-anak yang tangguh berasal dari orang tua yang hebat. Mengharapkan anak sekualitas Ismail maka belajarlah menjadi Ayah sehebat Ibrahim dan Ibu sekualitas Hajar.” – Ust Bendri Jaisyurrahman

Istilah diatas tentu sangat benar sekali, dilihat dari kisah Nabi Ibrahim AS beserta sang Istri Siti Hajar yang membangun pola asuh yang sangat baik kepada sang anak, Nabi Ismail AS.

Nabi Ibrahim sendiri menjadikan do'a sebagai media terbaik untuk menunjukan bentuk perhatiannya kepada anak-anaknya.

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS. Ibrahim 14:40)

Selain itu pula, Nabi Ibrahim dan keluarga terkenal akan kisah nya dengan sang anak Ismail AS. Yang menciptakan sejarah tentang Hari Raya Qurban, dalam kisah ini bukan hanya sekedar mengisahkan tentang pentingnya berqurban. Tapi juga tentang ketaatan yang beliau dan Nabi Ismail lakukan dalam menjalankan perintah yang Allah berikan.

2. Membangun komunikasi yang baik dan sehat ala Nabi Yaqub AS

Nabi Yusuf AS merupakan salah satu dari asbat*, keduanya memiliki hubungan yang sangat baik. Terutama dalam hal komunikasi.

Nabi Yaqub AS selalu menjadi pendengar yang baik untuk anak-anaknya

"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. Yusuf.12:4)

"Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia'". (QS. Yusuf 12:5)

Dari ayat diatas dapat dicermati, bahwasanya Nabi Yunus AS menceritakan tentang mimpi yang ia alami kepada sang ayah. Mengetahui adanya perbedaan sikap yang kakak-kakaknya berikan kepada Nabi Yunus, Nabi Yaqub AS pun memberikan nasihat kepada Nabi Yunus untuk tidak menceritakan kisah mimpi nya kepada orang lain. Karena mengingat bahwa manusia sangat rentan dengan bisikan setan yang licik.

3. Nabi Muhammad SAW, Mengutarakan Kasih dan Sayang melalui Tindakan


Menjadi utusan Allah SWT yang begitu dimuliakan, Nabi Muhammad SAW menjadi teladan dalam hal menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang disekitarnya.

Nabi Muhammad SAW, begitu mencintai anak-anaknya. Salah satunya adalah Fatimah, sang putri yang begitu sangat beliau sayangi.

"Saya tidak melihat orang yang lebih mirip Rasulullah SAW dalam berbicaranya selain Fatimah. Ketika dia datang kepadanya, dia berdiri untuknya, menyambutnya, menciumnya, dan menyuruhnya duduk di tempatnya. Ketika Nabi datang kepadanya, dia berdiri untuknya, meraih tangannya, menyambutnya, menciumnya, dan menyuruhnya duduk di tempatnya. Dia datang kepadanya selama penyakit terakhirnya dan dia menyapanya dan menciumnya." (Al-Adab Al-Mufrad, Hadist 971).

Menunjukan kasih dan sayang kepada putrinya dimana pun dan kapan pun, membuat Fatimah menirukan segala tindakan baik dari sang ayah.

4. Q.S Al-Luqman

Maraknya kekerasan terhadap anak, banyak anak yang terlantar, bahkan banyak orang tua yang mengabaikan hak-hak anaknya akan tetapi selalu menuntut apa yang menjadi kewajiban anak terhadap orang tua.

Hal ini yang menjadikan anak memiliki perilaku yang tidak sebaiknya mereka miliki diusianya, akan tetapi islam memiliki kunci nya.

Allah SWT menghadirkan kisah Luqman Al-Hakim dalam Al-Qur'an sebagai pedoman bagi para orang tua untuk dapat memberikan pola asuh yang terbaik kepada anak-anaknya

Seperti dalam Q.S Al-Luqman : 13-19, yang mengandung makna pendidikan yang baik untuk diajarkan kepada anak sejak usia dini, diantaranya:


- Pendidikan Tauhid
- Pendidikan Akhlak (Budi Pekerti)
- Pendidikan Mental (Nafsiyah)
- Pendidikan Amar Ma'ruf Nahi Munkar 
- serta, Pendidikan Ubudiyyah 

5. Nabi Nuh AS, sabar adalah kunci surga bagi Orang Tua

Dikenal memiliki keteguhan dan ketabahan hati nya yang begitu luar biasa, atas anak dan istrinya yang benar-benar berada dijalan yang begitu berbeda dengan beliau.

Dari kisah Nabi Nuh AS, orang tua dapat memetik hikmah yaitu tentang bersabar. Hakikat nya memang dalam mengahadapi anak, orang tua harus berlandaskan rasa sabar yang tiada batasnya. Karena Allah pun menjanjikan begitu indah balasan bagi para orang tua yang mau bersabar dalam menghadapi anak-anak mereka.

Hal ini juga dapat menjadikan pola asuh yang baik bagi sang anak, mengingat anak akan selalu menjadikan orang tua sebagai cermin dalam kehidupan nya.

Demikian artikel yang dapat penulis sampaikan, semoga teman-teman semua kelak dapat menjadi orang tua yang memberikan kepada anak pola asuh yang terbaik, seperti kisah-kisah inspiratif diatas. Agar kelak anak-anak kita pun dapat menjadi cermin yang bersinar terang dengan indah.


Sumber:
https://m-kumparan-com.

1 Agree 1 opinion
0 Disagree 0 opinions
1
0
profile picture

Written By Alifah Zahra

This statement referred from