Orang Tua Penghalang Cita-Cita Anak?
Pasti kalian semua memiliki cita-cita, kan. Tetapi, pasti sebagian diantara kalian tidak bisa menggapai cita-cita karena tidak direstui oleh orang tua. Iyap, sebagian orang tua menjadi penghalang bagi cita-cita sang anak. Misalnya, anak ingin ke universitas Gadjah Mada, tapi tidak direstui orang tua karena universitas tersebut cukup jauh. Atau saat anak ingin ke jurusan sastra Indonesia, tetapi tetal tidak direstui orang tua karena mereka mengatakan, "buat apa, sih. Ke situ entar mau jadi apa?", “kok kamu ke jurusan itu, sih. Entar susah cari kerja loh", Dsb.
Tidak hanya itu, sang anak juga dipaksa untuk menuruti keinginan orang tuanya, tanpa melakukan diskusi terlebih dahulu kepada sang anak. Fenomena ini banyak ditemui di Indonesia. Dan diantara teman-teman kalian pasti mengalami hal ini, atau bahkan kalian sendiri yang mengalaminya.
Hal ini dapat mempengaruhi kondisi psikologis sang anak. Sebagai orang tua seharusnya membiarkan anaknnya tumbuh bebas dan menggapai mimpinya. Tetapi, sayang sekali banyak orang tua yang tidak mengetahui hal ini.
Masih banyak orang tua di Indonesia yang tidak mengerti apa yang diinginkan dari sang anak. Karena itulah, pentingnya ilmu parenting dalam mengasuh anak karena tidak mudah dalam mengasuh anak. Semua orang bisa jatuh cinta dan menikah. Tapi tidak semua orang bisa menjadi orang tua, karena banyak orang tua yang gagal mengasuh anaknya.
Ada banyak penyebab mengapa orang tua mengekang cita-cita anak-anaknya. Pertama, keadaan ekonomi, banyak orang tua yang memiliki kekurangan dalam ekonomi, ini yang terkadang membuat sang anak tidak bisa mewujudkan cita-citanya. Kedua, kurangnya pengetahuan, banyak orang tua yang kurang atau bahkan tidak memiliki pengetahuan dalam mengurus anak.
Ketiga, setreotip orang tua terhadap lingkungan. Banyak orang tua yang memiliki streotip, bahwa sang anak harus menjadi ini atau menjadi itu, berdasarkan streotip masyarakat. Contohnya, ketika ada anak laki-laki yang ingin menjadi seorang anak desainer, dia pun mulai belajar bagaimana cara menjahit, merajut dsb. Tetapi, ibunya justru melarang hal itu dan membuang hasil rajutannya, karena menganggap bahwa itu ada adalah tugas perempuan. Dan mengatakan bahwa dia seharusnya bermain bola atau layangan bersama anak laki-laki yang lain.
Nah, itulah penyebab mengapa banyak orang tua yang mengahalangi mimpi anak-anaknya. Sebenarnya masih banyak lagi penyebabnya, tapi tidak usah diuraikan semuanya.
Terus, bagaimana dong buat mengatasi ini? Untuk kalian yang sedang mengalami hal ini, ada beberapa saran untuk kalian.
- Tanamkanlah hal-hal positif kepada dirimu. Yakinkan kepada dirimu bahwa kamu sanggup untuk mewujudkan apa yang kamu mau, meskipun tidak mendapatkan dukungan. Memang sulit, ketika orang-orang terdekatmu tidak mendukungmu dalam menggapai mimpi. Tetapi, kalian harus yakin terhadap pilihan kalian.
- Berdoalah kepada Tuhan atas mimpi-mimpi yang ingin kamu raih. Kamu juga harus rajin dalam beribadah. Niscaya permintaanmu terhadap Tuhan akan dikabulkan.
- Cobalah berkomunikasi dengan orang tua, sampaikanlah dan yakinkanlah pada orang tuamu bahwa kamu bisa menggapainya tanpa perlu merepotkan mereka dan yang terpenting mintalah dukungan kepada mereka terutama berilah pemahaman kepada ibumu (biasanya ibu-ibu yang selalu khawatir tentang uang) bahwa sukses itu bukan milik orang-orang kaya saja, kamu bisa meyakinkan orang tuamu dengan mencari beasiswa.
- Buktikan kepada orang tua kalian bahwa kalian punya potensi di bidang kalian pilih. Misal, kalian sangat suka dengan menggambar dan memiliki cita-cita. Tetapi, orang tua tidak merestuinya. Buktikan kepada mereka dengan mengikuti beberapa kompetisi menggambar, buktikan kepada mereka hingga mereka bahwa kalian serius dengan apa yang kalian jalani.
- Jika kalian sudah cukup umur menikahlah. Hidup mandiri. Meski cuman mengontrak atau kost bersama istri yang penting tidak menganggu mereka dengan begitu kalian bisa berkembang dengan istri tercinta. Tetapi, apabila kalian masih belum bisa menikah, maka cobalah untuk merantau sendirian. Dengan begitu, kalian bisa berkembang tanpa halangan orang tua.
Hal ini memang tidak mudah. Karena itulah, berusahalah semampu kalian untuk mewujudkan mimpi kalian dan berserah diri kalian kepada Tuhan. Sebab Tuhan tidak mungkin memberi sesuatu yang buruk untuk kalian.
Dan untuk orang tua cobala untuk introspeksi diri. Apakah yang telah kalian lakukan. Apakah kalian telah mengenal anak kalian? Kalau iya, kenapa sebagian dari kalian justru menghalangi mimpi bahkan memaksa sang anak untuk menjadi apa yang kalian inginkan, tanpa mengetahui apakah sang anak menyukainya.
Sebagai orang tua seharusnya membebaskan anak-anaknya bermimpi sesuai keinginan mereka bukan sesuai keinginan orang tua. Karena itulah, untuk orang tua dan yang akan menjadi orang tua, seharusnya kalian menjadi orang tua yang cerdas. Yang bisa memahami apa yang diinginkan sang anak, dan menjadi pembimbing bagi sang anak, agar mereka bisa mewujudkan mimpi mereka.