Tentang Privilege dan Jalan Hidup : "Ah, Pantes Sukses, Punya Privilege, toh."

profile picture Regina N.

Katanya, kesuksesan seseorang menjadi hal misteri dan banyak yang perlu dipertimbangkan, tetapi mengapa di realitanya tidak sedikit orang yang mudah sekali menggapai apa yang mereka inginkan? Mereka yang sudah dianugerahi sebuah privilege katanya akan lebih mudah sukses dibandingkan orang-orang biasa yang harus struggle dalam banyak hal.

Privilege atau sebuah keistimewaan dan keberuntungan yang mungkin menjadi banyak perdebatan di setiap kalangan. Ketika melihat orang-orang sukses sedikit saja di media sosial, banyak dari kita yang mengkritik dan menilai bahwa mereka bisa dengan mudah berada di atas karena keberuntungan itu, alias privilege. Sebenarnya, apakah benar semua orang sukses didukung oleh keberadaan privilege itu sendiri?

Privilege Bisa dalam Banyak Hal

First impression terhadap kata privilege nyatanya tidak akan jauh-jauh dari yang namanya masalah kekayaan. Mereka sukses karena kaya, berasal dari keluarga konglomerat, crazy rich, dan sebagainya. Padahal, kenyataannya privilege bisa dalam bentuk hal lain, seperti relasi, beauty privilege, usia, pendidikan, bahkan gender. Kita ambil contoh mudahnya, yaitu orang-orang yang terlahir dengan paras rupawan. Di realitanya, tidak sedikit orang dengan paras elok itu diperlakukan lebih baik dibandingkan dengan fisik yang biasa-biasa saja, dan ini pun banyak terjadi di dunia pekerjaan. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah kesuksesan itu tidak hanya butuh kecakapan dalam hal fisik, tetapi juga skill yang mumpuni. 

Loh, tapi banyak tuh yang pinter, lulusan univ terbaik, IPK 3 ke atas atau bahkan 4, tapi masih aja pengangguran!

Oke, kita bahas ke poin selanjutnya, yaitu makna tersendiri dari kata privilege. Privilege sebenarnya adalah sebuah hak setiap orang yang sudah ada sejak mereka lahir. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hak istimewa ini bisa berbeda-beda tiap orangnya. Nah, meskipun katanya setiap orang sudah punya jalan sukses dan hak istimewanya masing-masing, mengapa masih banyak orang yang stuck di satu fase padahal sudah bekerja keras dan berbanding terbalik dengan mereka yang langsung bisa berada di atas tanpa harus hidup susah?

Seberapa Penting Privilege?

Ketidakmerataan ekonomi di setiap daerah menjadi permasalahan utamanya. Sekarang ini, banyak dari anak-anak muda yang kesulitan melanjutkan pendidikan mereka karena dihambat oleh berbagai hal, salah satunya adalah finansial. Mereka tidak mempunyai cukup biaya dan akhirnya berhenti sekolah. Ini tentu sangat wajar apabila mereka merasa tidak adil ketika melihat anak-anak seusia mereka yang bisa dengan mudah bersekolah di tempat bagus. Bohong apabila ekonomi bukan sebagai penghambat untuk mengemban pendidikan. Mereka yang terlahir kaya istilahnya mempunyai “jalur instan” tersendiri yang mungkin tidak dimiliki oleh anak-anak lain.

Saya pun termasuk orang yang biasa-biasa saja. Jujur, faktor ekonomi menjadi hal yang paling memberatkan apabila sudah menyangkut pendidikan dan masa depan. Saya sering merasa iri dengan anak di luaran sana yang sudah menerima fasilitas mendukung untuk merancang masa depan. Akan tetapi, menurut saya ini semua kembali lagi kepada jalan hidup setiap orang. Apakah dengan perbedaan kondisi ini dengan orang lain, saya harus menyalahkan mereka yang dianugerahi sebuah privilege?

Saya mencoba untuk berpikir realistis bahwa privilege ini menjadi faktor kesuksesan seseorang, ya, salah satu faktor, bukan satu-satunya faktor. Kita ambil contoh lagi public figure Maudy Ayunda. Beliau disekolahkan di international school dan bisa lulus cumlaude dari universitas di luar negeri ternama. Itu semua pastinya membutuhkan banyak sekali biaya. Bohong jika uang bukan menjadi pendukung dalam menjalani pendidikan, apalagi di era digital sekarang ini yang semuanya tidak ada kata gratis. Namun, saya tahu bahwa untuk menjadi sukses, Maudy juga pastinya sudah menyiapkan hal selain finansial. Beliau tahu bahwa uang saja tidak cukup untuk memajukan bangsa. Negara maju sangat membutuhkan SDM berkualitas dengan skill yang relevan.

Jerome Pollin bahkan juga bisa menjadi sesukses sekarang karena beliau tahu mana the biggest opportunity yang harus dia ambil. Kapan dan bagaimana strategi yang tepat untuk membuat dirinya lebih berkualitas dan menjadi manusia berpotensi besar untuk sukses dengan bekal kecerdasan, rencana matang, dan privilege yang dimiliki. Di kasus Jerome sendiri, kita semua tahu bahwa ia juga mendapat beasiswa, sehingga bisa berkuliah di Jepang. Ini tentunya sudah diusahakan dengan sebaik mungkin olehnya supaya bisa sampai berada di puncak kesuksesan seperti sekarang.

Jadi, bagaimana cara untuk bisa survive bagi orang-orang biasa di tengah realita ini?

Keterkaitan Satu Privilege dengan Privilege Lainnya

Saya percaya bahwa kekayaan bukanlah satu-satunya yang bisa menentukan kesuksesan seseorang. Saya sendiri berasal dari keluarga dengan finansial pas-pasan yang setiap harinya selalu bertanya-tanya apakah dengan uang yang banyak bisa menjamin masa depan yang cerah untuk saya nantinya. Mungkin pada awalnya memang terasa sangat mudah untuk memiliki kedudukan dan jabatan tinggi karena memiliki uang yang cukup, tetapi bagaimana untuk ke depannya? Tentu kita tidak bisa mengandalkan satu faktor itu saja. 

Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan, seperti halnya relasi dan koneksi. Saya rasa akan percuma saja terlahir dengan keadaaan finansial yang bagus apabila kita sendiri tidak memiliki relasi yang luas. Koneksi dan teman yang banyak sepertinya menjadi salah satu privilege yang cukup berpengaruh. Dengan banyak relasi ini, kita bisa saling bertukar pikiran dan tentunya akan lebih mudah untuk mendapat pekerjaan ke depannya. 

Mempunyai skill saja rasanya juga tidak cukup untuk bertahan hidup di dunia serba modern ini karena pada kenyataannya, banyak orang pengangguran dengan gelar sarjana atau bahkan doktor. Jika kita melihat dari realitanya, tentu mengandalkan kecerdasan dan skill saja tidak cukup. Untuk orang-orang biasa seperti saya, mengejar beasiswa dalam negeri maupun luar negeri adalah sebuah keharusan untuk tetap bertahan hidup. Meski orang-orang bilang bilang ada banyak beasiswa pendidikan dengan persyaratan mudah yang disediakan pemerintah, nyatanya orang-orang biasa terkadang akan kalah dengan yang mempunyai privilege lebih. 

Namun, saya percaya bahwa keteguhan dan kerja keras suatu saat akan mendapat balasannya. Saya pun percaya bahwa orang-orang sukses di luar sana pasti pernah mengalami kegagalan, tentu dengan jalan dan proses yang berbeda-beda. Untuk menjadi sukses, kita harus rela mengorbankan banyak hal dan mempertimbangkan berbagai risiko. Semuanya akan kembali lagi kepada seberapa besar yang sudah kita usahakan dan korbankan. 

Privilege menjadi hal penting dalam menentukan nasib seseorang, but how we're going to do with that privilege is our choice, totally. How we can lead the privilege properly to pave the way to success, that's the true key to surviving in life.

2 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
2
0
profile picture

Written By Regina N.

This statement referred from