Kepedulian Terhadap Lingkungan Tidak Boleh Di Abaikan
Semakin dewasa ini, pencemaran lingkungan semakin tidak terkendali. Terjadinya peningkatan akan pencemaran lingkungan menimbulkan berbagai masalah yang merusak kemaslahatan bangsa. Tidak heran lagi, jika lingkungan yang kita tinggali sudah tidak segar dan terawat seperti sedia kala. Negara kita yang penuh dengan kekayaan yang melimpah menjadi semakin tidak terkondisikan dengan adanya pencemaran lingkungan baik di udara, daratan maupun lautan.
Salah satu problematika lingkungan disebabkan oleh sampah. Meningkatnya kebutuhan masyarakat juga menjadi pemicu terjadinya pencemaran lingkungan dan sudah menjadi hal yang lumrah. Kementrian Linkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada tahun 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 jt ton, artinya ada sekitar 185,753 ton perharinya yang dihasilkan oleh 270 jt penduduk. Dan ini akan bertambah setiap tahunnya jika kita masih tidak peduli dengan lingkungan.
Sampah plastik merupakan jenis sampah yang paling banyak cemari lingkungan. Jenis sampah ini dapat berupa kemasan makanan, styrofoam, puntung rokok, botol plastik, sedotan plastik, dan kantong belanja. Bahkan, benarkah kurang lebih dari 80 % sampah dilaut adalah sampah plastik? Perlu kita ketahui bahwa jumlah sampah yang ada dilaut seluruh negara di dunia diperkirakan 9 juta ton setiap tahunnya dan 80 % merupakan sampah berbahan plastik. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sampah plastik memerlukan waktu yang lama untuk dapat terurai. Bahkan prediksi tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik dilautan ketimbang jumlah ikan. Hal ini dikarenakan senyawa kimia sebagai bahan utama plastik sehingga membuatnya tahan lama dari berbagai kondisi alam. Tentu hal ini dapat berdampak buruk jika dibiarkan terus menerus, oleh karena itu mengurangi penggunaan bahan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan bisa meminimalisir pencemaran dan penumpukan banyaknya sampah dilaut.
Tidak hanya itu, World Research Institue (WRI) mencatat, indonesia masuk dalam sepuluh negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia. Dmpak terbesarnya menyebabkan flora dan fauna terancam punah. Bahkan, manusia pun mengalami berbagai gangguan kesehatan, yang terus meningkatkan angka kematian. Dalam hal ini kita harus mengambil peran penting untuk mencegah terjadinya efek rumah kaca atau pemanasan global. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemulihan lingkungan.
Pemulihan Lingkungan merupakan salah satu upaya melindungi bumi dari kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas manusia maupun kondisi alam yang mulai melemah. Pemulihan lingkungan membawa pengaruh yang besar bagi bangsa dan negara dalam meningkatkan kualitas alam dan kehidupan manusia kedepan dan berkelanjutan. Suatu keharusan bagi kita untuk menjaga lingkungan dan melestarikannya, agar membawa benih-benih kesehjateraan bangsa. Lingkungan sebagai rumah dalam segala bidang kehidupan, harus menjadi tempat ternyaman bagi dunia. Pola yang dikembangkan dalam proses pemulihan lingkungan yang berkelanjutan harus bisa menginspirasi berbagai aktivitas kehidupan dalam menjaga dan melestarikannya. Bahkan, Pemulihan lingkungan saat ini tidak lepas dari peran anak muda untuk terus bertindak dan menjadi penggerak, serta menjadi suatu transformasi perubahan yang lebih baik bagi indonesia. Baik pengembangan yang berlangsung secara perlahan, maupun jaringan globalisasi dengan mengadopsi dunia teknologi sebagai pendukung pemulihan lingkungan di era yang mendunia.
Salah satu misi yang harus kita pegang sebagai anak muda yang peduli terhadap lingkungan ialah love environtment like you like you love yourself yaitu mengajak pemuda pemudi Indoesia untuk mencintai lingkungan seperti mencintai diri sendiri. Dimana peran pemuda dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, dan ikut berkontribusi serta bersosialisasi terhadap masyarakat dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.
Tiga aksi yang harus kita tanamkan dalam pelestarian lingkungan, yang dikenal dengan aksi 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle. Reuse merupakan pembiasaan mengurangi aktivitas yang menghasilkan sampah, reduce merupakan pembiasaan mengganti produk sekali pakai, dengan produk yang dipakai berulang ulang , yang pastinya ramah lingkungan, dan aksi terakhir yaitu recycle atau melakukan pemanfaatan kembali sampah dengan melakukan daur ulang sampah menjadi barang berguna.
Yuk, mari kita dengan langkah kecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Mari kita menghabiskan waktu dengan manfaat dari hidup dan dekat dengan alam.