PROGRAM PERTAMINA : MASYARAKAT YANG KURANG PAHAM ATAU MYPERTAMINA YANG MENYUSAHKAN RAKYAT?
Kini seluruh kalangan masyarakat harus menggunakan aplikasi ataupun website MyPertamina untuk dapat mengakses kebutuhan subsidi BBM. Banyak kontraversional dari pernyataan tersebut yang dikemukakan secara langsung oleh masyarakat. Tujuan awal dari program Pertamina yang mengharuskan adanya penggunaan aplikasi ataupun website MyPertamina adalah agar pembelian BBM subsidi tepat sasaran dan benar. Seperti yang kita ketahui, BBM Subsidi adalah BBM yang dibayarkan pemerintah menggunakan APBM sehingga masyarakat dapat membeli dengan harga yang lebih murah, dan hal ini harusnya di targetkan kepada masyarakat kalangan bawah. BBM Subsidi ini mempunyai kuota terbatas, oleh sebab itu yang harus mendapatkannya adalah oarang orang yang tepat.
Selama ini BBM Subsidi telah diterima oleh masyarakat kalangan menengah keatas, sehingga target BBM subsidi adalah masyarakat yang tidak berhak dan tidak tepat. Oleh karena itu, tujuan dari adanya penggunaan aplikasi atau website MyPertamina ini adalah baik adanya. Tapi sayangnya, baik dari pihak pertamina dan masyarakat masih belum sama sama memahami program ini. Tujuan dari program Pertamina ini sangat baik dan diharapakan dapat memberikan BBM subsidi secara merata dan tepat. Namun cara yang dilaksanakan bersifat modren atau bersifat maju. Hal ini dapat berdampak bagi masyarakat sasaran BBM Subsidi tersebut.
Penggunaan aplikasi ataupun website MyPertamina ini pastinya memerlukan handphone, akan tetapi tidak semua masyarakat kalangan bawah yang merupakan sasaran BBM subsidi ini memilikinya. Tidak hanya handphone namun jaringan internet serta pemahaman masyarakat akan penggunaan aplikasi MyPertamina juga belum siap. Memang benar bahwasanya tata cara yang lengkap dan cepat sudah dijelaskan oleh pihak pertamina, namun tetap saja masih banyak masyarakat yang tidak menerima cara baru ini. Masyarakat lebih memilih untuk menggunakan cara yang biasa yang sering mereka lakukan. Dimana cara ini cara yang bisa memberikan kesempatan pada masyarakat lainnya baik yang kalangan menengah atas untuk mendapatkan BBM Subsidi juga.
Tidak hanya itu saja, masyarakat juga harus memberikan syarat dokumen seperti KTP, STNK, dan Foto Kendaraan. Hal ini berfungsi untuk melihat data dari pembeli agar tercatat sehingga tidak terjadi pembelian berlipat. Kembali lagi, tujuan dari program ini juga sebenarnya baik adanya, tetapi masyarakat masih menganggap hal ini adalah hal yang membuat proses semakin susah. Yang tadinya hanya datang ke SPBU tanpa ada ini itu, sekarang malah harus melengkapi segala macam persyaratan yang ada. Proses transisi yang dialami masyarakat ini mungkin masih terlalu tiba tiba sehingga masyarakat tidak dapat menerimanya begitu saja.
Penerapan cara Pertamina yang seperti ini masih dinilai belum efektif walauapun data yang ditunjukkan sudah 85% SPBU yang siap melaksanakan program tersebut. Kenyamanan konsumen adalah yang paling penting, oleh sebab itu program ini tidak akan berlangsung lama. Penggunaan ponsel dikawasan SPBU juga sangatlah berbahaya, sehingga nilai dari keselamatan program ini masih perlu ditinjau lebih lanjut. Tidak hanya itu, isu isu yang beredar mengenai program ini semakin membuat masyarakat parau. Kenapa program hanya ada untuk BBM Subsidi? Apakah negara menyiapkan diri untuk meningkatkan harga BBM dan memberikan subsidi kepada masyarakat kelas bawah yang dinilai belum siap? Apakah mypertamina siap menjamin keamanan data data pribadi masyarakat?
Program baru dari Pertamina ini semakin menimbulkan masalah baru. Sebaiknya penyelesaian dari tujuan yang sebenaranya harus dibuat dan didiskusikan lagi agar lebih mudah dan aman. Setidaknya masyarakat merasa aman dan tidak terbebani dengan tata cara program. Walaupun sekarang sudah dunia canggih, serba cepat dan irit menggunakan media elektronik, tetapi harus tau juga siapa yang menjadi target penyelesaian masalah. Jika targetnya adalah masyarakat kelas bawah sebaiknya jangan menggunakan hal hal yang berbau handphone dan internet. Semuanya ada aturan perkembangannya, tidak semua kalangan mau mengikuti jaman yang sudah canggih seperti sekarang.
MyPertamnia merespons jika masyarakat kesulitan, SPBU sudah dilengkapi dengan karyawan yang siap membantu. Tingkat dari kelancaraan program ini masih belum dapat dijelaskan secara pasti mengingat, pelayanan rumah sakit yang mengalami perubahan untuk mendaftar menggunakan mesin masih saja susah dan belum diterima oleh masyarakat sepenuhnya. Apalagi di SBPU pastinya akan padat dan ramai. Terlebih lagi yang meminta bantuan untuk BBM Subsidi jugalah pastinya banyak. Tidak hanya itu saja, masalah lain seperti pemalsuan identitas akan semakin marak karena ingin mendapatkan BBM Subsidi, padahal itu bukanlah HAK miliknya.
MyPertamina sebenarnya bisa menciptakan program yang lebih efisien dan mudah. Program yang lebih mencapai target dengan cara yang sesuai target pula. Tidak hanya pihak pertemina saja namun masyarakat juga hendaknya mengetahui tujuan baik dari program ini. Sebab komentar komentar yang diucapkan oleh masyarakat di media sosial untuk menghina program ini sangatlah banyak, baik itu dari sisi kuantitas dan kualitas. Menyinggung nama aplikasinya seperti “Mungkin dimasa depan akan ada aplikasi mytoilet”, Hal ini sebaiknya dihindari. Karena kita adalah generasi penerus bangsa, kita juga harus mengetahui dan memahami materi ini dengan baik agar tidak terjadi lagi dimasa depan. Namun, kita harus menyadari pentingnya perubahan itu menuju Indonesia yang lebih baik lagi.