Baru nulis di Wattpad, punya sedikit viewers, tapi langsung terbit? Bolehkah demikian? Begini penjelasannya!
Wattpad adalah layanan situs web dan aplikasi telepon pintar asal Toronto, Kanada, yang memungkinkan penggunanya untuk membaca ataupun mengirimkan karya dalam bentuk artikel, cerita pendek, novel, puisi, atau sejenisnya. Wattpad diluncurkan pada tahun 2006 oleh Allen Lau dan Ivan Yuen. (Wikipedia)
Aplikasi yang biasanya disebut "Dunia Oren" oleh milenial kini, dari tahun ke tahun semakin banyak penikmatnya. Banyak orang yang mengirimkan karya-karya terbaik mereka ke Wattpad. Termasuk anak muda Indonesia sendiri yang begitu menggandrungi aplikasi satu ini dalam menunjukkan kemampuan mereka di bidang kepenulisan.
Selain bisa mendapatkan viewers dan followers yang banyak, peluang terbit di penerbit buku ternama juga sangat besar. Hal inilah yang membuat banyak orang berkarya di Wattpad, berharap mendapatkan peluang dan untung yang sangat besar.
Tapi sayang, banyak milenial sekarang yang berkarya tanpa berbekal ilmu terlebih dahulu. Hal inilah yang menjadi pro kontra. Berkarya memang tidak dilarang, namun ada baiknya mempelajari sedikit bidang yang akan ditekuni nantinya. Dan hal ini pula yang dilupakan oleh milenial yang ingin berkarya di Wattpad.
Salah satu yang akan dibahas adalah Etika kepenulisan. Dalam menulis sebuah cerita pendek, novel, atau puisi, justru kita harus memahami yang namanya tanda baca, tata bahasa, dan cara kepenulisan. Ini diperlukan agar tulisan yang kita publikasikan di mana pun, memiliki estetikanya sendiri. Jangan sampai nilai estetika dalam tulisan hilang.
Yang menjadi inti masalah dalam artikel ini adalah, karya yang memiliki viewers sedikit, tanda baca yang salah, tata bahasa masih berantakan, dan cara kepenulisan yang belum benar, malah diterbitkan ke penerbit yang bahkan tidak memiliki nilai jual. Tentu saja ini memberatkan bagi pecinta novel di mana pun mereka berada. Estetika kepenulisan dianggap sangat penting.
Ini mengakibatkan karya tadi tidak diminati oleh masyarakat. Masyarakat, terkhususnya para pecinta novel, justru akan mencari novel dengan etika kepenulisan yang sudah baik dan benar. Hal seperti ini banyak saya jumpai di sosial media. Di mana ada seorang penulis Wattpad yang belum memperbaiki etika kepenulisannya, malah menerbitkan karyanya ke penerbit yang belum memiliki nilai jual. Sehingga akhirnya penulis ini mengeluh di sosial media lantaran novelnya tidak laku.
Justru sebaliknya, jika ada sebuah karya yang etika kepenulisannya sudah baik dan benar, namun hanya memiliki sedikit viewers, maka ada peluang untuk terbit di penerbit yang memiliki nilai jual atau penerbit ternama. Mereka akan menawarkan jasa mereka dalam menerbitkan novel, cerita pendek, atau pun puisi. Tentu saja penawaran ini sangat menguntungkan. Terlebih karya kita akan dipromosikan selama masa kontrak.
Justru sebaliknya, sebanyak apapun viewers suatu karya, tapi etika kepenulisan masih belum benar, maka penerbit ternama justru tidak akan melirik. Melainkan penerbit biasa-biasa saja yang akan menawarkan jasa mereka. Dan kemudian kita akan rugi banyak.
Sebenarnya ada banyak novel yang etika kepenulisannya masih belum benar, namun sudah terbit karena terbantu oleh jumlah viewers. Dan ini sering terjadi beberapa waktu belakangan. Genre yang diminati pun tidak beragam. Alur cerita yang mudah ditebak dan terkesan pasaran. Yang penting karya tersebut dibaca tanpa memikirkan konsekuensinya.
Bahkan banyak anak sastra yang angkat bicara tentang tren karya di Wattpad yang mengusung tema sama ragam. Seperti geng motor, kapten basket jatuh cinta dengan gadis cupu, atau gadis cupu yang merupakan seorang mafia. Menurut mereka cerita yang alurnya dilebih-lebihkan, dapat memberikan dampak buruk bagi anak remaja yang belum paham baik dan buruknya cerita tersebut. Apalagi jika ada yang sampai menirunya di dunia nyata. Tapi apa boleh buat, justru cerita seperti ini diminati anak milenial sekarang.
Tapi ketahuilah, menurut saya, karya yang seperti itu tidak akan bertahan lama. Trend karya yang seperti itu akan bertahan dalam jangka waktu pendek, namun ketika ada trend baru, trend sebelumnya akan tergeser dengan sendirinya. Orang-orang, terutama pecinta novel sejati, lebih suka karya yang tidak terlalu terkenal dan diminati banyak orang, namun memiliki etika kepenulisan yang baik. Terlebih karya tersebut mengusung tema yang tidak pasaran.
Maka dari itu, penulis harus mempelajari sedikit ilmu kepenulisan terlebih dahulu sebelum akhirnya membuat karya dan dipublikasikan di Wattpad. Genre-genre menarik dapat memperbesar peluang dari pada tetap memilih genre cerita novel yang itu-itu saja. Jangan takut atau cemas jika jumlah viewers kalian lebih sedikit dari orang lain. Tapi takutlah jika karya kalian belum bagus. Banyak penerbit ternama seperti Gramedia yang menerbitkan novel dari para penulis-penulis kecil dan tidak memiliki viewers yang banyak. Mereka tidak memandang jumlah viewers mu, namun estetika kepenulisan mu dalam berkarya.
Jadi intinya, boleh menerbitkan novel meski viewers sedikit, namun harus tetap berpegang pada etika kepenulisan. Dari pada menerbitkan novel secara tergesa-gesa, tapi tidak memberikan keuntungan sama sekali.
Jangan takut untuk berkarya! Karena sesungguhnya karya yang indah, lahir dari seniman yang berkelas.