Pseudoscience, science yang berlandaskan klaim yang masih eksis
Manusia mampu bertahan hidup selama berabad-abad lamanya di bumi berkat pengetahuan yang mereka dapatkan untuk memecahkan berbagai masalah yang ada. Berbeda dengan hewan, mereka bertahan hidup dengan akal mereka melahirkan berbagai ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang menggunakan metode ilmiah serta dapat dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji disebut dengan sains. Sementara ilmu pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan atau hanya berlandaskan klaim disebut dengan pseudosience. Di zaman sekarang ini penting bagi masyarakat khususnya masyarakat Indonesia untuk dapat membedakan dan mengetahui pseudosience, supaya tidak menjadi korban dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Pseudoscience berasal dari kata pseudo (dibaca sudo) yang berarti semu atau palsu dan science (dibaca sains) yang berarti ilmu pengetahuan. Secara terminologi, pseudoscience adalah ilmu semu atau sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang dianggap sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti ataupun tidak sesuai dengan metode ilmiah.
Berbeda dengan sains yang terbuka dengan adanya kesalahan teori atau tantangan dan bersifat dinamis, orang yang mempercayai psudoscience cenderung untuk tidak membuka adanya kesalahan dalam teori-teori mereka, bukti yang diambil dengan tidak adil dan takut dengan adanya tantangan dari pihak yang berseberangan, mengakibatkan teori-teori ajaran ini cenderung statis atau bahkan tidak berubah sejak awal diciptakannya.
Beberapa bidang ilmu pengetahuan memiliki studi yang valid atau teruji secara ilmiah, tetapi ada beberapa bagian di dalamnya termasuk pseudoscience. Disini kami menyiapkan daftar dari contoh-contoh psudoscience serta kebohongan lainnya berdasarkan urutan dari yang sangat tidak layak dipercaya hingga yang mendekati sains yang ilmiah:
1. Hollow Earth (bumi berongga); sekte yang percaya bahwa bumi itu memiliki dunia interior yang dapat dimasuki melalui rongga bumi yang ada di kutub utara dan selatan. Awalnya ini adalah hipotesis ilmiah tetapi kini lebih populer sebagai psudoscience. Teori ini bagus untuk ide para penulis cerita fiksi.
2. Flat Earth (bumi datar); sekte yang percaya bahwa bumi itu datar berbentuk lingkaran yang dikelilingi oleh kutub selatan dan kutub utara sebagai porosnya.
3. Young Earth (bumi muda); mempercayai bumi diciptakan oleh Tuhan Samawi dalam waktu relatif pendek, yaitu antara 5.700 – 10.000 tahun yang lalu.
4. Astrologi; mempercayai gugusan bintang di langit dapat meramal pekerjaan hingga jodoh dimasa depan, setiap orang adalah unik dan kita semua tidak dapat diklasifikasikan hanya dengan 12 klasifikasi yang didasarkan oleh pergerakan benda-benda langit.
5. Parapsikologi, meyakini manusia memiliki semacam kekuatan super tertentu seperti telekinesis, yaitu kemampuan untuk mengendalikan benda dengan sebuah kekuatan dari otak, perlu diketahui ada 4 gaya penopang alam semesta; yaitu gaya gravitasi, elektro-magnetik, gaya lemah (interaksi inti lemah), dan gaya kuat (interaksi inti kuat), tidak ada yang namanya gaya kekuatan otak/fikiran. Bahkan jika anda mengaku mampu menunjukkan kekuatan-kekuatan seperti telekinesis maka selamat anda berkesempatan menjadi milyarder, silahkan buktikan dibawah kriteria pengujian ilmiah yang disepakati maka anda akan diberi 1 juta USD dari One Million Dollar Paranormal Challenge, perlu diketahui sejak tahun 1964 belum ada yang berhasil.
6. New Age (Zaman Baru); percaya pada reinkarnasi, kehadiran energi spiritual pada objek seperti gunung, pohon dll. Salah satu dari sedikit hal yang disetujui oleh semua sarjana tentang New Age adalah bahwa hal itu sulit untuk didefinisikan. Seringkali definisi yang diberikan justru mencerminkan latar belang sarjana yang memberikan definisi tersebut.
7. Quantum Healing; sebuah bentuk pengobatan alternatif, istilah ini pertamakali diperkenalkan oleh Deepak Chopra dalam bukunya berjudul Quantum Healing (tidak ada hubungannya dengan mekanika quantum), diskusinya pada buku tersebut ditandai sebagai technobabble. Meyakini bahwa fenomena quantum dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan.
8. Alien di Bumi; keberadaan alien kemungkinan besar ada diluar sana mengingat besarnya alam semesta ini, tetapi untuk dibumi sendiri belum ada bukti ilmiah bahwa alien sedang atau pernah tinggal di bumi. Semua penampakan UFO yang didapatkan sejauh ini hanya sebatas hoax(editan), awan atau glitch kamera.
9. Anti-Vax; kelompok manusia yang mengklaim bahwa vaksin menyebabkan autisme, klaim yang tidak berdasar selain dari teori konspirasi yang digunakan sebagai alasan agar tidak divaksin. Sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara autisme dengan vaksin.
10. Homeopati; psudoscience atau pengobatan alternatif ini menggunakan air sebagai bahan pengobatannya, memiliki landasan yang berbunyi “Air dapat menyembuhkanmu karena dulunya ia pernah memiliki penawar didalamnya”, pada tahun 2015 dilakukan analisa pada 1800 studi dari Homeopati dan hasilnya Homeopati tidak efektif dan tidak lebih baik dari placebo.
11. Detox; satu lagi psudoscience pengobatan alternatif untuk menghilangkan racun yang ada di tubuh. Tubuh kita sudah dilengkapi sistem detoxifikasi melalui organ ginjal, paru-paru, hati, kulit, dan saluran pencernaan. Meskipun memiliki manfaat bagi jiwa tetapi pengobatan Detox ini belum terbukti secara ilmiah.
12. Hipnosis (praktek pengembalian ingatan/memory recovery); hipnosis memang terbukti bekerja dan berguna contohnya di bidang kedokteran dan kesehatan, yang tidak terbukti bekerja dengan baik adalah teknik memanggil ingatan yang lama, dalam atau ingatan yang sudah dilupakan ketika sedang tidur. Yang sebenarnya terjadi ialah pasien membuat ingatan palsu berdasarkan pertanyaan penghipnosis.
13. Akupuntur; lebih dari 3000 tes klinis membuktikan kebanyakan berisi placebo, tetapi akupuntur memiliki beberapa kelebihan yaitu relaksasi otot dan meredakan gangguan kegelisahan.
14. Meditasi; memang terbukti memiliki banyak manfaat seperti mencegah gangguan tidur, meningkatkan memori, mengurangi stres, mengontrol kecemasan dan lain-lain. Tetapi terkadang meditasi berisi psudoscience seperti chakra, mata ketiga dan kepercayaan New Age lainnya.
Itulah beberapa pseudoscience yang telah kami berikan daftar dari yang sangat tidak ilmiah hingga mendekati ilmiah, di Indonesia sendiri pseudoscience seperti pengobatan alternatif masih subur dipercaya masyarakat, seperti dukun, suatu benda ajaib yang diyakini dapat menyembuhkan suatu penyakit, dan kerokan menggunakan koin juga termasuk pseudoscience.
Di zaman yang dimana informasi bisa didapatkan dengan sangat mudah maka kita sebagai konsumen sebaiknya memilah terlebih dahulu informasi yang didapatkan, jangan sampai kita menjadi korban scam pseudoscience.