Indonesia Diduga Termasuk Salah Satu Negara Lokasi Lab Biologis Pengembangan COVID-19
Kontorversi Virus Covid-19 sebagai virus yang sengaja dibuat semakin merebak. Beberapa orang mulai mempercayai, virus ini digunakan oleh kelompok terntentu sebagai senjata biologis ataupun untuk kepentingan moneter semata (jual vaksin).
Konspirasi ini terus berlanjut dengan adanya pernyataan bahwa Negara asal terjadinya penyakit corona ini bukan dari China, melainkan dari Amerika Serikat. Mengingat mereka adalah “musuh” semakin memperkuat virus ini dinyatakan sebagai senjata biologis.
Dihebohkan lagi, media Rusia yang mengatakan adanya lab Biologis milik Amerika Serikat di Indonesia. Tentunya ini membuat heboh, apalagi sudah ada masyarakat Indonesia yang mulai yakin Virus Covid-19 sengaja dibuat oleh manusia. Tentunya berita ini menggemparkan Indonesia, orang-orang mulai mencari dimana letak lab biologis itu.
Diketahui belakangan ini ada yang menyebutkan lab tersebut adalah NAMRU-2 yang terletak di Jakarta. Pihak lain yang membantah menyebutkan, bahwa lab tersebut memang benar bertajuk pada bioresearch, namun untuk meneliti penyakit menular, bukan membuat virus seperti berita yang beredar di media.
Namun pembelaan itu diragukan karena adanya pengakuan dari mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah Supari yang mengatakan tidak ada performa yang signifikan dari lab tersebut. Dikutip dari CNN Indoensia, Siti Fadillah Supari menyebutkan lab itu sangat tertutup dan diketahui para peneliti disana adalah sebagian besar adalah marinir Amerika Serikat, yang semuanya puna kekebalah diplomatik.
Perkataan Siti Fadilla tentunya dapat menggiring opini bahwa memang benar ada lab biologis di Indonesia yang dicurigai sebagian besar masyarakat untuk membuat senjata biologis, salah satunya virus Covid-19 ini. Ditambah lagi, minimnya WNI yang turut andil di dalam lab tersebut.
Namun disisi lain, Departemen Luar Negeri America Serikat telah mengeluarkan pernyataan, bahwa tuduhan Rusia itu tidak benar dan tidak berdasar.
Dalam laporan resmi Global Engagement Center (GEC) dengan judul Kampanye Disinformasi Senjata Kimia Kremlin, tuduhan ini merupakan sebuah taktik disinformasi dari Rusia yang konon sudah sering dilakukan. GEC malah menyebutkan, justru Rusia lah yang memiliki senjata kimia dan biologis yang masih aktif, dan telah melanggar peraturan.
Hingga saat ini pun belum ada pernyataan resmi dari keduataan besar Indonesia dan pihak terkait mengenai pernyataan Rusia terhadap lab biologis di Indonesia. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih dibuat bimbang, apakah hal ini benar atau hanya dilibatkan dalam taktik Rusia semata.
Melihat respon yang beredar, baik dari hasil wawancara dan kolom komentar berbagai portal media, tampaknya masyarakat Indonesia berpihak kepada pernyataan Rusia dan percaya bahwa Amerika lah biang pembuat virus COVID-19 ini.
Untuk tujuannya sendiri pun masih simpang siur. Ada beberapa kelompok yang percaya pembuatan virus ini untuk menguasai dunia, melumpuhkan Negara yang dianggap “musuh”, sebagai senjata biologis dan banyak alasan lainnya.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, lab biologis yang diduga ada di Indonesia ini apakah benar sebagai salah satu tempat Amerika membuat virus COVID-19 dan sengaja ingin melumpuhkan Negara, salah satunya Indonesia? Apakah karena kebijakan diplomatik, Indonesia sendiri tidak bisa untuk mengevaluasi NAMRU? Atau justru ada kepentingan lain dibaliknya?
Kita semua tidak ada yang tahu, terlebih sebagai masyarakat biasa yang tidak punya “kekuasaan” apa-apa. Hal ini pun belum tentu benar, karena belum ada bukti spefisik yang mendukung pernyaan Rusia.
Kalian sendiri, bagaimana? Apakah kalian percaya pernyataan Rusia tersebut atau justru sebaliknya? Jika kalian setuju klik agree dan berikan alasan yang memperkuat pernyataan kalian tersebut. Dan jika kalian tidak setuju klik diagree, dan berikan opini kalian kira-kira kenapa Rusia bisa membuat pernyataan palsu seperti itu.