Saat Memberi Jadi Ajang Menjual Kesedihan Orang Lain
Sudah sepatutnya kita saling membantu dan memberi kepada orang yang membutuhkan. Semua agama pun mengajak para umatnya untuk membantu orang yang membutuhkan. Ada peribahasa kalau tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Lewat peribahasa itu sudah barang tentu kita tahu kalau tangan yang digunakan untuk memberi lebih mulia dari tangan yang menerima. Kita tak pernah kekurangan orang baik dalam memberi dan berbagi. Kita bisa melihat contoh dari para public figure yang memberi kepada sesama melalui konten yang mereka unggah di kanal youtube mereka. Mereka kerap memberi orang yang sedang berjualan di pinggir jalan, menyambangi rumah penerima santunan, bahkan sampai ada yang menyamar untuk mengetahui kalau orang yang mereka beri adalah orang yang benar – benar membutuhkan. Penyamaran pun dibuat sedemikian rupa dengan make up dan kostum sehingga mereka tak dikenali oleh si penerima bantuan. Namun, konten berbagi tak lepas dari hujatan warganet karena dianggap mengeksploitasi kemiskinan. Tapi ada juga yang mendukung kegiatan yang dilakukan mereka oleh para pendukungnya. Para fans mengatakan kalau kegiatan idolanya adalah inspirasi untuk melakukan kebaikan terhadap sesama.
Konten berbagi ini tak pernah kekurangan penonton. Apalagi kalau konten itu dibumbui dengan kesedihan yang dialami oleh si penerima bantuan. Lantas, kenapa konten yang berbalut dengan kesedihan memiliki daya tarik yang tinggi ? Dilansir dari halodoc.com, menonton film sedih dapat berdampak baik dengan kesehatan mental. Manfaat menonton film sedih atau konten sedih disinyalir dapat membuat penonton merasa lebih baik bahagia, memberi semangat untuk bangkit, membantu meluapkan perasaan terpendam, meningkatkan toleransi rasa sakit, dan membuat perasaan lebih lega. Tak jarang kita bisa terenyuh bahkan sampai menangis karena menonton konten sedih. Hal ini dikarenakan hormon adrenalkortikotropik di dalam tubuh kita meningkat sehingga kita dapat menangis. Hormon adrenalkortikotropik juga membantu meningkatkan hormon kortisol yang berkaitan dengan perasaan stres atau sedih. Selain itu, hormon endorfin membuat kita merasa lega setelah menangis.
Sekarang kita lihat plus dan minus dari konten berbagi. Saat konten berbagi itu ditayangkan di kanal youtube atau pun di tv, pasti banyak orang yang akan menonton. Apalagi yang melakukan kegiatan derma ini adalah seorang yang terkenal. Penonton yang tergerak hatinya akan melakukan hal yang sama seperti idolanya. Mereka menjadi tergerak untuk memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan seperti yang dicontohkan oleh para fublic figure itu. Banyak orang yang terbantu dengan adanya kegiatan berbagi seperti ini. Contoh public figure yang kerap mendokumentasikan kegiatan berbaginya di kanal youtube-nya adalah Baim Wong. Ia kerap menyasar pedagang sebagai target penerima bantuannya. Ia sering memborong jualan pedagang bahkan dalam beberapa kontennya, ia ikut berjualan bersama si penerima bantuan. Baim Wong juga sering menyamar dengan sedemikian rupa agar tak diketahui oleh penerima bantuan dan orang – orang di sekitar. Namun, konten berbagi dengan berbagai penyamaran yang dilakukan tak jarang dengan cara mem-prank si calon penerima bantuan sehingga konten berbagi berbalut dalam drama. Melakukan prank pada calon penerima bantuan pun banyak dilakukan oleh orang public figure yang lain. Tentu saja saya tidak setuju dengan prank yang dilakukan oleh public figure saat akan memberikan bantuan. Saya juga menyoroti program tv dalam konteks berbagi selalu menceritakan kisah hidup penerima bantuan yang dibuat se-menyedihkan mungkin. Begitu juga dengan ajang pencarian bakat yang saya rasa bukan untuk melihat bakat kontestan melainkan menguliti kemiskinan yang dialami kontestan. Pembawa acara ajang pencarian bakat itu menangis saat kontestan menceritakan kisah hidupnya. Para juri pun hanyut dalam kesedihan. Ada pula acara tv yang memberi sejumlah uang agar dihabiskan dalam waktu 30 menit. Penerima bantuan tanpa berpikir panjang langsung membeli apapun yang ia butuhkan dalam waktu yang singkat itu. Penerima bantuan terus diingatkan oleh seorang wanita yang membawa timer agar cepat menyelesaikan belanjanya. Kegiatan memberi seperti ini justru tidak efektif karena bagaimana bisa dalam jangka waktu yang singkat bisa membeli semua kebutuhannya. Alhasil, penerima bantuan banyak yang membeli barang yang tak sesuai dengan kebutuhan. Setidaknya konten berbagi yang dibumbui sedemikian rupa mendulang keuntungan bagi content creator atau stasiun tv yang menayangkan kegiatan berbagi mereka. Namun, hal ini tak bisa diterima ketika konten berbagi menjadi ajang jual kesedihan dan kemiskinan orang lain.
Tak bisa kita pungkiri, melakukan kegiatan berbagi demikian apalagi dengan dana sendiri itu membutuhkan dana yang tak sedikit. Salah satunya seperti yang dikatakan oleh Baim Wong dalam kanal youtube-nya Helmy Yahya. Ia pernah didatangi oleh ibu – ibu korban kebakaran. Ia pun datang ke rumah ibu – ibu itu. Saat ia tahu kalau ia butuh dana ratusan juta untuk membantu ibu – ibu itu, Baim pun gamang. Bagaimana pun, uang ratusan juta tidaklah sedikit. Sama halnya dengan stasiun tv, pasti membutuhkan dana besar untuk berbagi. Namun, bisakah berbagi tanpa harus menjual kesedihan dan kemiskinan si penerima bantuan ? Kita bisa memberi bantuan tanpa harus menelanjangi kemiskinan penerima bantuan. Kita harus tahu batas. Apalagi kalau kegiatan berbagi kita ditayangkan dan ditonton banyak orang. Kita harus menghargai privasi hidup orang lain. Buat orang yang menerima bantuan dari kita merasa dihargai. Tak perlu ada drama tangisan yang dibuat – buat. Tak perlu ada prank yang membuat penerima bantuan dikuras emosinya. Cukup santuni dengan cara yang baik. Terlepas dari pro dan kontra dari adanya konten berbagi, kita bisa mengambil pelajaran dari mereka untuk berlaku derma kepada sesama.
Daftar Sumber :
- https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-manfaat-film-sedih-bagi-kesehatan-mental (Diakses pada 30 Desember 2021 pukul 23.12).
- https://www.fimela.com/beauty/read/3734342/ini-yang-terjadi-dalam-tubuh-kita-saat-kita-menangis-dan-tertawa (Diakses pada 31 Desember 2021 pukul 01.30).
- https://hot.grid.id/read/182976262/dituduh-menjual-kemiskinan-demi-konten-baim-wong-ngamuk-hingga-bongkar-fakta-mengejutkan-yang-tak-pernah-terekam-kamera-jadi-kita-itu-nggak-enak?page=all (Diakes pada 31 Desember 2021 pukul 03.15).