Tim yang Manakah Kamu: Antara Perpustakaan atau E-Book?.
Buku memberikan peran penting dalam kehidupaan manusia, konsep dasar peradabaan berawal dari meletakan dasar-dasar belajar melalui informasi yang dikemas dari buku.
Perkembangan teknologi abad 21 membawa kemajuan yang sangat signifikan terhadat bidang kehidupaan manusia, salah satunya dunia literasi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sudah banyak situs atau website yang menyediakan berbagai macam buku yang berbentuk digital atau yang sering disebut dengan E-book. Di satu sisi juga keberadaan bentuk fisik buku yang terpajang rapih di perpusatakan terkadang menjadi kurang menarik bagi semua orang, akan tetapi buku fisik masih memiliki penggemarnya tesendiri. Seolah-olah buku fisik akan termakan oleh zaman.
Dengan demikan kita melihat fenomena Buku Fisik dan Buku cetak yang bukan hanya memberikan dampak pada perubahan tampilan tetapi juga cara membaca, tentunya hal ini memberikan sebuah pertanyaan yang mendasar “Bagaimana keberadaan keduanya dalam dunia literasi yang sedang mengalami masa perkembangan teknologi yang pesat ini”?.
Mana yang lebih baik buku fisik atau e-book?
Secara umum e-book lebih ekonomis dan simple ketimbang buku cetak, tetapi jika kita membeli buku fisik akan mendapatkan hal yang nilai yang sepadan diantara lainnya sebagai berikut. Pertama, kita dapat mencium aroma kertas yang harum. Kedua, kita dapat sensai memegang sampul, dan yang ketiga kita dapat membuat beberapa catatan kecil di pinggir buku atau di halaman terakhir. Sensasi seperti ini tentu tidak akan didapatkan di e-book, sebab e-book di desain untuk lebih mudah di bawah kemana-mana.
Bagi pecinta buku atau dunia literasi, tentu akan memilih buku fisik. Gambaran sensasi diatas hanya gambaran umum. Buku fisik akan membawa para pembaca untuk lebih fokus membaca isi. Hal ini dapat dirasakan bagi penggemar buku fisik itu sendiri, karena pembaca buku fisik akan bersentuh dengan rekrontruksi emosi dimana setiap jari yang membuka tumpukkan halaman akan ada sensorik indra menyentuh dan merasakan dari pengalaman membaca buku.
Selain kita juga merasakan rekrontuksi emosi, kita menjadi tidak terdistrak oleh hal apapun. Sebab, jika kita membaca buku fisik, didepan kita yang ada hanya sebuah buku fisik.
Sedangkan ketika membaca e-book ada kemungkinana kita bisa tergangu oleh pesan, telepon, atau bahkan promo di online-shop. Tentu tidak menutup kemungkinan membaca e-book untuk tetap fokus. Meskipun demikan e-book tidak mampu terlibat lebih dalam pembentukan rekrontruksi emosi untuk pembaca, sebab e-book hanya memberikan sebuah pengalaman visual.
Selain itu pengalaman membaca buku fisik juga dapat dilakukan bersama-sama dengan orang lain, baik itu keluarga atau teman. Dari pengalaman membaca secara tidak langsung memberikan hubungan non-verbal dan dapat memberikan terkesan bagi pelakunya. Sehingga dengan terciptanya hubungan non-verbal dapat memberikan jaringan sebuah ingatan kolektif diantara kedua pembaca.
Tidak dapat ditolak juga keberadaan e-book. Sebab e-book telah menjadi trend bagi pelajar dan mahasiswa. Para kaula muda milenial membaca mangga dan novel-novel secara online dengan akses yang mudah terjangkau dan praktis, serta harga lebih murah.
Namun secara kesehataan terlihat rentan sebab, dengan membaca e-book, kita akan melihat layar hp atau monitor laptop dapat membuat mata menjadi cepat lelah, ngantuk, dan kurang konsentrasi. Walaupun hal ini diatas dengan mengurangi brightness, akan tetapi tinggi rendahnya brightness tetap mempengaruhi daya mata pembaca sehingga dapat memyebabkan kelelahan pada mata, maka dari itu sesekali istirahkan mata anda jika membaca e-book.
Secara trend buku fisik tidak kalah dengan e-book. Buku cetak akan selalu ada tempat pagi penggemarnya yang lama ataupun baru. Sebab, secara instagramable buku fisik saat difoto dengan pengemarnya. Akan menjadi hal keren dan estetis, dimana pengemar buku cetak akan terlihat intelektualis.
Selain instagrambale, buku fisik dapat menjadi sebuah benda yang diwariskan atau sebagai hadia. Sehingga dapat menjadi sebagai jembatan penghubung dianatara penggemar satu dengan yang lainnya. tentu saja hal ini memberikan manfaat tentang ilmu pengetahuan. Sedangkan, e-book bukan tidak bisa diwariskan atau sebagai hadiah, tentu menjadi hal yang sulit saja. Sebab ada kemungkinan jika menjadi benda yang diwariskan, akan ada dimana benda yang diwariskan hanya sebatas lewat dan tidak menjadi penghubung keduanya.
Dengan demikian keduanya memberikan pengaruh kepada manusia dalam memberikan informasi yang otentik. Sehingga manusia mendapatkan pengetahuan umum yang menjadi dasar untuk menciptakan suatu peradaban kebudayaan disuatu negara.
Buku fisik akan selalu ada pengemarnya sebab, kebanyakaan orang masih menggunakan metode lama dan sebagian besar juga sudah beralih ke e-book. Apapun bentuknya semua orang mempunyai masing-masing fahsionnya dalam membaca sebuah buku, dan yang terpenting bagaimana kita mendapatkan informasi yang otentik dari keduanya guna meletakan konsep-konsep belajar.