Pengaruh Body Shaming Terhadap Kepercayaan Diri Seseorang

profile picture Shandy Natalia

“Badan kamu gede banget, kaya gajah!”, “kulit kamu hitam”, “badan kamu pendek”,dan lainnya. Kita mungkin sering mendengar perkataan tersebut dan itu termasuk dalam bentuk body shaming. Body shaming adalah perilaku mengkritik atau mengomentari fisik atau tubuh sendiri maupun orang lain dengan cara yang negatif,misalnya mengejek tubuh dengan kata gendut,kurus,pendek,pesek,hitam,jerawatan,dan lain-lain. Body shaming bisa memunculkan perilaku tidak sehat bagi korbannya,karena seseorang yang terlalu sering dicela cenderung memiliki keinginan untuk mengubah bentuk tubuhnya dengan segala macam cara,misalkan diet yang ketat,minum obat pelangsing,operasi plastik,dan hal-hal lain yang dapat menjadi kebiasaan buruk bagi dirinya sendiri. Tindakan body shaming dapat membuat seseorang menjadi tidak percaya diri dengan tubuhnya sendiri dan tidak ingin bergaul dengan orang lain, sehingga akan menjadi orang yang menutup diri dan tidak bisa bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Bahkan, peningkatan perasaan tidak percaya diri,merasa kesepian,dan mengasihani diri sendiri akan dapat berujung stres,depresi,hingga bunuh diri.

Mengutip Hello Giggles, survei menyebutkan bahwa sebanyak 93% wanita dan 83% pria mengungkapkan rasa tidak percaya dirinya akibat body shaming yang dilontarkan oleh orang-orang disekitarnya. Sebagai contoh, pada saat acara penyambutan atlet-atlet Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diduga terjadi body shaming kepada salah satu atlet yang hadir di acara tersebut. Dugaan tersebut bermula saat muncul celetukan “yang paling kurus” kepada Nurul Akmal,salah satu atlet angkat besi Indonesia yang sedang melakukan sesi foto dengan awak media. Kejadian tersebut kemudian banyak diperbincangkan di media sosial. Banyak orang yang belum memahami dampak yang ditimbulkan dari perilaku body shaming dan masih menganggap hal tersebut sebagai sebuah candaan atau lelucon. Padahal, dampak perilaku ini bisa sangat berbahaya baik secara fisik maupun mental orang yang menerimanya. Pada kenyataannya, orang yang melakukan body shaming ini terkadang tidak menunjukkan rasa bersalah bahkan jika orang yang ia kritik menunjukkan reaksi keberatan, mereka hanya menganggap terlalu dibawa perasaan.

Saat ini orang-orang membuat standar dan stigma kecantikan yang sering dijadikan sebagai tolak ukur seseorang, seperti warna kulit harus putih,kulit wajah harus bersih dan cerah,tubuh harus langsing,rambut lurus,dan lain-lain. Ditengah maraknya media sosial yang terus menampilkan kesempurnaan, membuat para perempuan menjadi semakin tidak percaya diri dan minder. Umumnya kita membandingkan cantik tidaknya diri kita dengan teman-teman di media sosial. Jika kita tidak memiliki penampilan ideal seperti mereka, muncullah kecemasan dan ketidaknyamanan pada diri sendiri. Kita mungkin mempertanyakan mengapa kita tidak secantik selebriti,model,atau teman-teman kita di media sosial? Mengapa hidung,rambut,kaki,dan penampilan fisik kita tidak sesempurna orang lain? Bahkan, banyak pengguna media sosial yang melontarkan komentar-komentar yang dianggap sebagai body shaming tanpa mempertimbangkan risiko atas apa yang disebutnya.

Daripada berfokus pada kekurangan,lebih baik fokuslah pada kelebihan yang ada sehingga dapat dikembangkan. Ada beberapa hal yang dapat diterapkan untuk menanamkan kepercayaan diri yang baik, yaitu tidak membandingkan diri dengan orang lain,kenakan pakaian dengan nyaman,perbaiki postur tubuh,kemauan untuk menambah wawasan dalam pergaulan,membentuk tubuh bugar dan ideal,dan selalu bersyukur serta berpikir positif. 

Beranilah untuk terbuka dan berani berbicara terhadap ketidaknyamanan yang kita hadapi,karena banyak perempuan di luar sana yang juga merasakan hal yang sama seperti kita terutama tidak percaya diri terhadap fisik atau tubuh sendiri. Jangan terpaku akan stigma yang ada di masyarakat tentang standar kecantikan yang ada, sebaiknya jadilah versi terbaik dari diri kita sendiri. Kita tidak perlu merasa rendah diri jika tidak sesuai dengan standar kecantikan dari kebanyakan orang saat ini karena kita tidak bisa menjadi orang lain begitupun sebaliknya. Hal yang perlu dan penting untuk kita sadari adalah tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia memiliki ciri khas,keunikan,kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, berhati-hatilah dalam berucap maupun berkomentar terhadap orang lain. Yuk, mari kita stop melakukan body shaming terhadap siapapun dan jangan lupa untuk terus mencintai diri sendiri.

3 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
3
0
profile picture

Written By Shandy Natalia

This statement referred from