Mampukah Presiden Jokowi Menghentikan Perang Rusia-Ukraina dan Imbasnya?
Seperti yang kita ketahui, bahwa perang Rusia-Ukraina ini terjadi sejak 24 Februari 2022 hingga sekarang. Perang ini diawali oleh invasi Rusia pada Ukraina seperti peluncuran bom-bom di sejumlah kota-kota di Ukraina, hal ini terjadi karena Ukraina yang akan bergabung dengan NATO, padahal kita semua tahu bukan, bahwa Ukraina adalah bekas negara Uni Soviet?
Perang Rusia-Ukraina ini memiliki imbas negatif yang tidak hanya terjadi di dalam negara tersebut, melainkan imbas negatifnya juga bisa terjadi secara global? Tentu saja berimbas pada negara-negara lain secara global. Seperti yang kita ketahui, harga minyak dunia semakin naik, krisis pangan, krisis ekonomi, dan lain sebagainya. Imbas yang paling buruk adalah terjadinya perang dingin atau perang dunia ketiga yang mungkin terjadi jika konflik ini tidak segera diselesaikan.
Karena imbas konflik di atas, tak sedikit pula para petinggi-petinggi dunia dari negara maju seperti Amerika Serikat, dan negara barat lainnya mencoba untuk mendamaikan dan menghentikan konflik tersebut, tapi berhasilkah? Tentu saja belum berhasil, karena jika berhasil maka perang ini tidak akan terjadi hingga sekarang. Lalu bagaimana jika negara berkembang seperti Indonesia yang mencoba mendamaikan dan menghentikan konflik tersebut? Seperti yang dilansir dari tribunnews.com bahwa Presiden RI yaitu Presiden Jokowi diagendakan untuk berkunjung ke Ukraina untuk menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev, Ibu Kota Ukraina dan ke Rusia untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Ibu Kota Rusia pada tanggal 29-30 Juni 2022 yang tidak lain untuk membahas tentang imbas dari perang Rusia-Ukraina serta mencoba untuk mendamaikan dan bernegosiasi demi kesejahteraan terhadap dunia global.
Seperti yang tertera di atas, bahwa negara maju seperti Amerika Serikat dan negara barat lainnya saja tidak mampu untuk mendamaikan dan menghentikan konflik Rusia-Ukraina, apalagi negara berkembang seperti Indonesia ya kan? Entahlah, mungkin secara logika dilihat dari status negara maju dan berkembang mungkin Indonesia tidak terlalu berpengaruh, tetapi mari coba kita lihat dari segi hal kerjasama bilateral, mungkin Indonesia mampu untuk mendamaikan serta bernegosiasi demi kelanjutan kehidupan global. Lalu bagaimana jika misi yang dibawa oleh Presiden Jokowi itu tidak berhasil? Entah bagaimana, tetapi jelas kita ketahui bahwa konflik itu akan sangat berimbas negatif pada dunia global, kenapa bisa begitu? Seperti yang kita ketahui, bahwa Rusia adalah negara adidaya yang sangat ambisius, hal ini dapat dilihat dari lamanya perang Rusia-Ukraina ini, demi tercapainya tujuan Rusia bisa berbuat apapun, hal itu juga dapat dilihat pada masa lalu, yaitu ambisiusnya Rusia saat peristiwa Holodomor yaitu peristiwa pembunuhan dan kelaparan massal di Ukraina pada tahun 1932-1933, kejahatan ini dipimpin oleh Joseph Stalin, diktator asal Uni Soviet. Lalu bagaimana jika misi yang dibawa oleh Presiden Jokowi berhasil? Tentu saja Presiden Jokowi sangatlah berpeluang bernegosiasi bahkan menghentikan konflik Rusia-Ukraina yang telah ada sejak lama itu, hal ini juga pasti tidak lepas dari status Presiden Jokowi sebagai ketua Presidensi G20. Lalu apa hubungannya dengan peluang menyelesaikan konflik tersebut? Ya bisa kita lihat sih, dari tujuan Presidensi G20 ini, yaitu mendiskusikan dan mengambil kebijakan untuk mengatasi beberapa masalah global seperti, populasi bumi, perdagangan global, dan PDB dunia. Maka dari itu, tentu Presiden Jokowi sebagai ketua Presidensi G20 memiliki peluang untuk menghentikan perang Rusia-Ukraina ini.
Berhasil atau tidaknya tentu saja itu belum pasti dan masih menjadi kontroversi di media-media pemberitaan baik dalam negeri maupun luar negeri. Dilansir dari tribunnews.com “Perang harus dihentikan dan rantai pasokan makanan global perlu diaktifkan kembali,” ujar Jokowi. Jadi gimana nih, berhasil atau tidak ya misi Pak Presiden Jokowi? Dilihat dari kata-kata Pak Jokowi, bisa diketahui sih bahwa bagaimana tekad Pak Jokowi dalam membawa misi ini, tidak lain juga karena demi mencari solusi untuk menjaga keseimbangan global, dan mendorong G7 untuk mencari perdamaian di Ukraina. Bisa dikatakan juga mungkin misi ini akan berhasil tetapi dampaknya tidak terlalu besar, sedangkan banyak pengamat luar negeri yang berasumsi, salah satunya yaitu “Indonesia tidak dalam kapasitas untuk menengahi konflik dan menawarkan solusi jangka panjang dan strategis untuk mengakhiri perang,” kata Dr Ahmad Rizky Mardhatillah Umar peneliti hubungan internasional Indonesia di University of Queensland, Australia kepada Arab News.
Maka dari itu, berhasil atau tidak misi ini, tentu saja keduanya akan memberikan imbas bagi kehidupan global. Jadi mari kita dukung misi Pak Presiden Jokowi ke Rusia-Ukraina ini demi tercapainya kesejahteraan dan keberlanjutan kehidupan global. Karena pasti dari kita semua tidak ingin imbas negatif terjadi pada kehidupan kita saat ini. Yuk kita dukung demi kehidupan global yang adil, damai, dan sejahtera!