Mungkin sebagian dari kita akan merasa puas atau bangga jika kita merasa diri kita “sibuk”. Namun, apakah sibuk ini selalu yang terbaik? Apakah sibuk pertanda kamu sudah melaksanakan dan menyelesaikan hal dalam hidupmu dengan baik? Lalu apa bedanya sibuk dengan produktif?
Pandemi Covid-19 yang telah dan masih terjadi di sebagian besar belahan bumi menyebabkan adanya pola perubahan aktivitas sehari-hari. Banyak aktivitas yang terpaksa dilakukan dari rumah masing-masing. Mulai dari belajar, sekolah, bekerja, meeting, dan masih banyak lagi. Mungkin berkat kondisi ini, terkadang semuanya terasa lebih mudah karena kita tidak perlu beranjak dari rumah, bahkan dari tempat tidur. Namun, mungkin banyak dari kita merasa menjadi lebih sulit untuk memisahkan mana waktu untuk melakukan pekerjaan rumah, untuk belajar, untuk sekolah, untuk bekerja, untuk “me time”, bahkan seringkali waktu untuk istirahat juga terpaksa digunakan.
Don’t be busy, just be productive
Mungkin beberapa dari kalian pernah membaca kutipan di atas di media sosial. Jangan menjadi orang yang sibuk, jadilah orang yang produktif. Kira-kira begitu arti dari kutipan tersebut. Sebenarnya menjadi sibuk tentunya bukan merupakan hal yang salah. Begitu pula menjadi orang yang produktif – juga tidak ada yang melarang. Orang yang sibuk belum tentu produktif. Namun orang yang produktif pasti memiliki suatu kesibukan. Ternyata masih ada sebagian dari kita yang sulit membedakan antara cara kerja “sibuk” dan “produktif. Namun jangan khawatir. Berikut ini adalah perbedaan antara “sibuk” dan “produktif”.
- “Jalanin aja dulu, deh” Vs. “Kedepannya apa yang harus aku lakukan dan bagaimana melakukannya, ya?”
Menurut kamu, mana ungkapan yang mewakili orang yang sibuk dan orang yang produktif? Jika jawabanmu ungkapan pertama mewakili orang sibuk dan yang kedua mewakili orang yang produktif maka jawabanmu benar! Kebanyakan orang sibuk akan memiliki banyak sekali hal yang harus dikerjakan karena awalnya mereka tidak memikirkan dan memilih mana sebenarnya kegiatan yang benar-benar harus diprioritaskan. Sedangkan bagi orang yang produktif, merupakan hal yang penting untuk menyusun skala prioritas.
- “Yes. Yes. Yes” Vs. “Maaf, kayaknya no dulu, deh”
Seringkali orang yang sibuk akan mudah mengatakan “ya” terhadap hal-hal yang ditawarkan kepadanya. Sebenarnya jika “ya” ini dikatakan saat tidak sedang melakukan pekerjaan lainnya maka tidak akan menjadi suatu masalah. Namun yang terkadang menjadi persoalan adalah saat seseorang sudah sedang melakukan sesuatu tapi ia masih mengatakan “ya” untuk hal lainnya sehingga fokusnya akan terpecah karena terganggu oleh hal lain yang bukan menjadi prioritasnya saat itu. Sedangkan orang yang produktif tidak akan mudah mengatakan “ya” atau terganggu dengan hal lain saat sedang mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab atau prioritasnya. Dengan begini, lingkungan sekitarnya tidak akan menjadi hambatan untuk dirinya saat menyelesaikan sesuatu. Hasil akhirnya adalah waktu yang digunakan menjadi lebih efisien dan pekerjaan yang dihasilkan juga menjadi lebih baik karena orang yang produktif akan fokus dengan hal yang sedang dikerjakan.
- “Kerja, kerja, kerja. Tanggung nih, dikit lagi” Vs. “Wah, udah waktunya istirahat”
Jika kamu sering menghabiskan waktumu SEHARIAN dengan bekerja bahkan hingga lupa waktu istirahat bahkan lupa makan, maka kamu dapat tergolongkan sebagai orang sibuk. Dalam to do list mereka, akan banyak hal-hal, dari yang memang penting sampai hal kecil, akan dituliskan. Sedangkan untuk orang yang produktif, waktu istirahat merupakan suatu hal yang penting sehingga ia akan berusaha me-manage waktu dengan se-efisien mungkin dengan skala prioritas yang baik. Orang yang produktif tau kapan waktu untuk istirahat. Sebenarnya untuk satu atau dua kali, pola orang sibuk masih baik saja untuk diterapkan. Namun dalam jangka panjang, pola bekerja orang sibuk akan mudah sekali membuat lelah dan jenuh (istilah sekarang adalah burnout) akan pekerjaannya.
- “Ya saya mengerjakan ini karena semata-mata tanggung jawab saya” Vs. “Saya mengerjakan ini karena memang sesuai dengan tujuan saya”
Sebagian besar pekerjaan yang dikerjakan oleh orang sibuk adalah semata-mata karena mereka sudah terlanjut untuk mengambil tanggung jawab tersebut. Sehingga banyak dari pekerjaannya yang memang diselesaikan hanya karena tanggung jawab –tanpa esensi yang berarti bahkan. Sedangkan bagi orang yang produktif, mereka akan mengerjakan pekerjaan yang memang sejalan dengan tujuannya. Jadi sebagian besar hal yang mereka kerjakan memiliki tujuan tertentu –bukan karena tanggung jawab semata, ada esensi di dalamnya. Namun bukan berarti kita menyalahkan pola kerja “orang yang sibuk” karena mereka bekerja untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Bukan. Namun, bukankah hidup kita akan lebih tertata dan terarah dan kita akan lebih mudah dan cepat mendekati tujuan kita jika kita mengikuti pola kerja “orang yang produktif” seperti yang sudah dijelaskan di atas?
- “Ini semua tanggung jawab saya” Vs. “Sepertinya bagian ini baiknya dikerjakan oleh saya, sedangkan bagian itu oleh teman saya yang lebih ahli”
Karena orang yang produktif akan mencari cara seefisien mungkin untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, maka ia akan cenderung untuk memilih bekerja sama dengan orang yang tepat dan ahli di bagian tertentu. Karena memang kita dihadapkan kenyataan bahwa manusia tidak mungkin ahli dalam segala hal sehingga akan lebih baik jika bagian tertentu didelegasikan kepada yang benar-benar paham akan hal tersebut dalam rangka mengefisienkan waktu serta tenaga. Sedangkan orang yang sibuk akan cenderung mengambil semua tanggung jawab tersebut dan mengerjakannya sendiri. Eitsss.. tapi ingat, pola ini diterapkan untuk kondisi yang memang diperbolehkan/diharuskan adanya pembagian tugas. Kalau kamu memang mendapat tugas yang harus diselesaikan oleh dirimu sendiri, tentu kamu harus menyelesaikannya tanpa campur tangan orang lain. Semangat!
Nah, itu lah beberapa perbedaan antara “orang sibuk” dan “orang produktif” yang dapat disampaikan kali ini. Tidak ada yang paling salah ataupun paling benar diantara keduanya. Semua kembali ke pilihan masing-masing. Karena yang tau apa yang terbaik bagi diri kalian tentunya diri kalian masing-masing pula. Jangan sampai hidupmu dikendalikan oleh orang lain selain dirimu, ya!
Terima kasih sudah mau membaca artikel ini hingga akhir. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kamu dan orang-orang terdekatmu dalam menjalani aktivitas di kemudian hari, ya! Kalau kamu suka dengan tulisan ini dan menurutmu ini bermanfaat bagi dirimu dan orang disekitarmu jangan lupa dibagikan, ya! Hihi!
Salam hangat, penulis.
Eitss… Jadi selama ini kamu masuk tim mana nih? #timsibuk atau #timproduktif? Komen di bawah, ya! 😉