Jumlah Sampah Melejit, Indonesia Menjerit

profile picture Marisa Lutfiana Azmi

Sampah merupakan limbah yang berasal dari produk atau barang yang sudah tidak terpakai lagi oleh manusia. Selain aroma yang dikeluarkan tidak sedap, sampah dapat mendatangkan bencana jika dibuang sembarangan. permasalahan sampah di Indonesia sendiri hingga saat ini masih menjadi hal yang serius. Dimana Indonesia menjadi negara ke dua penyumbang plastik terbanyak sejagat raya setelah negara Tiongkok. Informasi tersebut resmi di umumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) tentunya hal ini tidak patut untuk dibanggakan. Tidak akan ada akibat jika tanpa sebab, maka dari itu apa yang membuat sampah di Indonesia begitu menumpuk? Sampah terus menerus bertambah jumlahnya, lantas bagaimana dengan sepuluh atau dua puluh tahun kedepan? Sulit untuk diungkapkan, mungkin saja Indonesia akan menjadi lautan sampah.
Kesadaran akan kebersihan, di mata masyarakat terlihat jelas sangat kurang. Mengapa penulis menyampaikan demikian? Karena banyak titik terutama dipinggir jalan, tumpukan sampah membukit dan membentang luas sepanjang jalan. Walaupun tertulis dengan sangat jelas "Dilarang buang sampah disini", namun apa yang terjadi? Masyarakat tetap membuang sampah, bahkan tepat dibawah papan tulisan peringatan tersebut.  Seakan-akan tidak menghiraukan peringatan yang tertulis. Sampah atau limbah yang di buang pun beragam isinya, dan disatukan dalam satu kantung plastik besar, sehingga sulit untuk dibakar atau dipilah pilih untuk di daur ulang. Ketika hujan deras, sampah akan tersapu oleh air hujan dan angin ke area lalu lintas. Sehingga membuat pengendara terganggu dan memakan cukup banyak korban terutama pengendara sepeda motor karena jalan yang dibuat licin oleh sampah.
Rasa peduli akan lingkungan sekitar pun sepertinya tidak dimiliki oleh banyak orang. Contohnya, ketika melihat sampah tergeletak didepan mata, sebagian besar reaksi orang-orang akan lebih memilih untuk tidak memungut sampah tersebut atau berpura-pura tidak melihatnya. Seolah-olah hal tersebut bukanlah urusannya. Bahkan banyak penduduk yang membuang sampah ke selokan atau sungai, dengan alasan yang beragam. Perbuatan tersebut sangatlah tidak benar dan dapat mencemari air, berkurangnya volume sungai yang dapat mendatangkan banjir dan masih banyak lagi dampak buruk dari sampah yang dibuang ke sungai atau selokan. 
Dengan berbagai permasalahan tersebut, bukan kah mengelola sampah secara mandiri dapat meminimalisir penumpukan sampah? Selain mendaur ulang sampah, bukannya berfikir kreatif dan berinovasi terkait sampah untuk dijadikan sebuah mahakarya yang bernilai dan mendapatkan uang suatu hal yang menguntungkan? Misalnya saja sampah plastik bungkus kopi, susu, dan minuman es, sampah ini bisa disulap menjadi tas atau dompet cantik sebagai ide bisnis dengan modal kecil. Sampah yang disulap menjadi ecobrick pun akan menjadi bernilai ketika disusun dengan membentuk beragam kreatifitas dan dipajang di satu tempat, sudah pasti akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Dibuat karya seni pun tidak kalah bagusnya, misalnya dari sampah dedaunan atau tutup botol dan atau sampah lainnya, bisa dijadikan lukisan dan membentuk suatu karya yang memiliki nilai kesenian dan estetika sebagai bentuk pameran. 
Kita perlu adanya kerjasama untuk mengurangi tumpukan sampah yang terdapat di Indonesia. Kesadaran dan peduli akan lingkungan, itu merupakan hal yang seharusnya ditumbuhkan dalam hati kita. Bagaimana pun, kalau bukan kita sebagai masyarakat Indonesia, lantas siapa lagi yang akan mengubah Indonesia bebas dari sampah? Mulailah dengan mengurangi penggunaan plastik. Bawalah tas belanja sendiri ketika pergi ke pasar swalayan/tradisional, ke toko, ke supermarket, kemana pun itu gunakanlah tas belanja sendiri. Menggunakan tempat makan atau Tupperware sendiri saat membeli makanan atau minuman di luar. Buanglah sampah pada tempatnya, bukan membuang sampah dengan sbarangan. 
Di setiap desa, akan lebih baik jika membangun tempat untuk pembuangan dan pengelolaan sampah.  Lalu setiap kelapa desa, bekerjasamalah dengan masyarakat setempat untuk membantu mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai dan meraup keuntungan. Tentunya saat membuang sampah, kelompokkan antara sampah organik dan non organik, agar mempermudah pengelolaan. 
Mengadakan sosialisasi dengan mengangkat tema "Bebas dari sampah" di setiap lembaga pendidikan dan di desa, sedikit demi sedikit akan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Menyediakan tong sampah di sepanjang rute tiap lima meter di tempat wisata pun merupakan upaya agar wisatawan tidak membuang sampah dengan sembarangan dengan alasan jumlah tong sampah yang sedikit. Memperbanyak tenaga kebersihan agar tempat wisata atau tempat umum selalu bersih dan nyaman. Membuat peraturan dengan tegas untuk mengurangi pelaku pembuang sampah sembarangan. Menindak lanjuti  terhadap oknum-oknum yang tertangkap basah membuang sampah sembarangan ke sungai ataupun selokan. Buat agar pelaku merasa jera dan memberi peringatan terhadap masyarakat lainnya. Peran antara pemerintah dengan masyarakat sangatlah dibutuhkan untuk saat ini dan seterusnya. Indonesia bersih, Indonesia sehat, dan Indonesia maju, akan terwujud sepenuhnya ketika kita bersatu melawan sampah. 

30 Agree 7 opinions
0 Disagree 0 opinions
30
0
profile picture

Written By Marisa Lutfiana Azmi

This statement referred from