Nilai Tinggi, Ilmu yang Tinggi, atau Sekolah Tinggi. Manakah yang Menentukan Kesuksesan?
Pendidikan, Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Dan pengertian Pendidikan menurut Driyarkara pendidikan salah satu bentuk usaha seseorang yang dari tidak tahu menjadi tahu. Dari yang muda ke taraf yang lebih insani. Kini dunia pendidikan adalah dunia yang tidak bisa kita tinggal kan saat ini bahkan kini pendidikan merupakan acuan pertama bagi para pemuda Indonesia yang menjadi ujung tombaj negara kita ini.
Bahkan tak jarang kini capaian ataupun jenjang pendidikan dijadikan sebagai tolak ukur kesuksesan seseorang, ketika dibandingkan seorang pemuda yang berkuliah dengan seorang yang hanya berpendidikan tamat SMA orang pasti akan menilai bahwa seorang yang kuliah inilah yang akan memperoleh masa depan yang lebih cerah dengan kesuksesan di depan mata dab seorang yang hanya lulusan SMA ini dinilai akan memiliki hidup susah. Begitu juga dengn seorang siswa/mahasiswa yang memperoleh nilai tinggi sudah pasti dinilai pintar oleh orang-orang di sekitarnya dan orang yang bernilai rendag akan dinilai bodoh dengan begitu orang yang pintar tadi yang akan menjadi sang juara di kelas dengan otomatis oranv akan menganggap bahwa dia akan memiliki masa depan yang cerah.
Apakah memang semua itu yang menentukan kesuksesan seseorang? Menurut saya, ak ada satupun yang dapat menentukan kesuksesa seseoranv selamakita hanya manusia biasa. Bagaimana dengan nilai tinggi? Sekarang inj nilai tidak lagi mencerminkan kemampuan seseorang, ada orang yang mempunyai nilai tinggi tapi tidak dari otak atau pengetahuannya sendiri dapat kita lihat dari perkembangan zamab sekarang ini salah satunya google yang menjadi senjata seorang pelajar dalam menghadapi ujian disekolah. Tidak ada lagibyang tidak tersedia pada google saat ini, hampir setiap pertanyaan pelajar memiliki jawaban. Dengan itu orang yang tidak belajar oun bukan tak mungkin lagi mendapatkan hasil ujian yang tinggi dan memperoleh nilai yang tinggi di akhir penilaian. Tapi, semua nilai tinggi ini pun tidak akan ada artinya ketika kita tidak dapat mengaplikasikannya dalam dunia kerja. Bagaiman kita dapat memecahkan masalah jika kita tidak mempunyai pengetahuan untuk memperoleh jalan keluarnya?. Ketika kita memperoleh nilai tinggi dengan cara instan tanpa pengetahuan sedikitpun itu tidak akan ada gunanya dengan kata lain kesuksesan tidak dapat kita dapatkan jika hanya bernilai tinggi saja jadi berhenti menipu dirimu sendiri.
Lantas bagaimana dengan ilmu yang tinggi? Ilmu yang tinggi merupakan salah satu langkah seseorang menuju kata sempurna untuk memperoleh kesuksesan. Namun, semuanitu tidak akan ada gunanya ketika kita tidak punya cukup uang untuk melanjut kuliah, inilah salah satu kendala untuk orang yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Hampir semua sukses dari seorang yang berilmu tinggi dirampas oleh orang yang kayanakan materi yang mampu untuk berkukiah. Saat ini, hampir semua dunia pekerjaan hanya menerima lulusan kuliah saja sehingga orang yang tak mampu kuliah namun memiliki ilmu tinggi yang cukup untuk melakukan pekerjaan tak memperoleh kesempatan untuk melamar pekerjaan dan memperoleh kesempatan untuk mendapat kesuksesan. Dengan itu orang yang hanya berilmu tinggi tidak bisa memperoleh kesuksesan itu. kesuksesan dalam belajar memang ia terima hingga jenjang SMA namun terkalahkan saat akan melamar pekerjaan karena tidak dapat melanjutkan perkuliahan.
Bagaimana dengan sekolah tinggi? Nah,yang ini. Banyak pikiran masyarakat yang beranggapan bahwa yang memiliki sekolah tinggi akan memperoleh kesuksesan. Namun, dibalik yang namanya lulusan sekolah tinggi seperti lulusan Sarjana, Master bahkan Doctor kita harus melihat latar belakangnya. Apakah dia lulusan dari universitas yang bagus? Atau bagaimana?, bagaimana dengan nilai nya atau capaian belajarnyadan bagaimana juga dengan pengalamannya? Sehngga dari beberapa pertanyaan itu dapat kita simpulkan bahwa seorang yang memiliki sekolah yang tinggi belum tentu memperoleh yanv namanya kesuksesan itu. Dengan itu, pemdapat masyarakat yang beranggapan bahwa sekolah tinggi lah yang akan memperoleh kesuksesan tidak daoat kita nyatakan benar.
Dan dari semua itu yakni ketiga tadi dapat dikalahkan dengan adanya orang dalam. Di zaman sekarang ini, keadilan sangat miris di dunia pekerjaan saat ini bahkan orang yang sama sekali tidak memiliki salah satu dari ketiga nya itu tadi dapat memperoleh kesuksesan itu. Dengan itu selain mengasah ilmu kita harus berani memperluas relasi kita. Ketika kita memiliki relasi, pengetahuan yang semula kita tidak tau, akan dapat kita ketahui dengan bantuan relasi kita yang lebih paham. Pengetahuan kita tambah dari pengetahuan relasi kita. Dengan relasi kita dapat memiliki pengalaman yang lebih banyak lagi. Bahkan dari relasi itulah kita dapat menemukan apa yang dinamakan orang dalam. Dengan itu berhenti mendengar apa kata orang lain berhenti membohongi diri sendiri dan berani mengubah nasib sendiri.