JIKA BUNUH DIRI JADI SOLUSI

profile picture muniatiachmad

 

Sepanjang sejarah kehidupannya, manusia tidak pernah lepas dari berbagai persoalan yang melingkarinya, sekecil apapun itu, masalah selalu datang dan pergi seperti dua sisi uang logam yang hampir tak bersekat.Kemampuan menghadapinya juga beragam karena manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki keunikan dan keistimewaan tertentu.Sebagai makhluk Tuhan, karakteristik eksistensi manusia harus dicari dalam relasi dengan Sang pencipta dan makhluk Tuhan lainnya.

Hakekat manusia sebagai makhluk paling indah dan tinggi derajatnya mendorong manusia untuk terus maju dan berkembang tanpa henti,dari zaman ke zaman. Dalam sejarahnya kemajuan dan perkembangan manusia ternyata tidak selalu mulus mendatangkan kebahagiaan. Hidup dan persoalannya  akan menjadi hal yang selalu menyibukkan seseorang bahkan sering menjadikannya putus asa dan kehilangan arti hidup.

Dalam kehidupan yang serba terbuka dan modern ini, persoalan hidup menjadi semakin kompleks dan heterogen, baik yang berasal dari dalam diri orang tersebut maupun yang datang dari luar. Kesiapan dan ketangguhan fisik, moral,intelektual dan emosi sangat diperlukan agar nantinya seseorang dapat hidup bahagia dunia akhirat, sedangkan kelemahan dan kerapuhan pada segi- segi tersebut akan membawa manusia kedalam jurang  kenistaan,kesengsaraan dan kecemasan .

Sebagaimana kita tau bahwa  manusia mempunya potensi untuk berbuat baik maupun berbuat buruk. Dengan dua potensi itu maka dalam menghadapi problematika hidupnya, kadang manusia akan jadi lebih mudah mengatasi masalah dalam kehidupannya, namun adakalanya juga tidak mampu mengatasi represi atau tekanan masalah dalam hidup. Permasalahan kehidupan atau yang biasa kita kenal dengan stresor psikososial dapat menyebabkan perubahan besar dikehidupan itu sendiri. Setiap dari kita harus mampu menanggulangi stresor tersebut agar kehidupan menjadi lebih bermakna serta memiliki arti,  sehingga hilangnya nilai-nilai eksistensi diri sebagai makhluk Tuhan yang penuh tanggung jawab tidak akan terjadi.

Kita tidak boleh menutup mata banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan seseorang dengan berbagai alasan dan penyebab yang kesemuanya itu sangan tidak relevan dengan akal sehat kita sebagai makhluk yang berfikir dan bertuhan. Seseorang akan membunuh dirinya sendiri hanya karena putus cinta, terkhianati oleh cinta, gagal dalam ujian, tidak punya uang untuk makan dan meneruskan hidup, bangkrut dalam usaha serta banyak lagi kasus lain yang diakhiri dengan bunuh diri. Persoalan seolah akan selesai hanya dengan bunuh diri. Tentu ini sangat memprihatinkan. Bunuh diri seakan jadi trend dikalangan masyarakat khususnya remaja saat ini. Bunuh diri dijadikan jalan pintas untuk ke tidak mampuan mereka dalam mengatasi masalahnya. Namun Persoalannya tidak pada statistik kenaikan atau penurunan angka bunuh diri saja, tapi lebih pada masalah kejiwaan dan kesehatan mental seseorang dalam menghadapi masalah yang muncul dalam hidup manusia.

Disinilah sangat diperlukannya  kemampuan membangkitkan nilai- nilai kebaikan, kebenaran dan tanggung jawab dalam diri seseorang melalui nilai spiritual. Mengembalikan pemahaman yang salah tentang memaknai arti hidup. Kemajuan dianggap sebuah kebebasan tanpa batas dan sangat lumrah karena selaras dengan kemajuan zaman. Untuk sebagian orang memaknai kebebasan sebagai kemerdekaan berfikir, bertindak, dan berekspresi, tanpa mau memperdulikan kenyataan bahwa manusia terikat pada nilai diri dan nilai sosial yang terikat pada aturan serta norma dimana manusia itu tinggal.

Oleh karenanya penting bagi setiap elemen dalam masyarakat untuk bekerjasama dalam mengantisipasi dan mengubah anggapan bahwa         " Bunuh diri " adalah solusi terbaik dalam menyelesaikan persoalan hidup. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1.Membekali diri dan generasi
muda dengan nilai spiritual.
2.Menanamkan nilai moral dan
etika sebagai acuan berprilaku.
3.Menyediakan layanan
bimbingan dan konseling bagi
setiap orang yang memerlukan.
4.Menghidupkan kembali
kehangatan keluarga.
5.Memberdayakan setiap orang
dan generasi muda untuk
kreatif dan berkegiatan positif.
6.Memberikan kajian- kajian
keagamaan sebagai landasan
hidup.

Jika semua elemen berjalan sesuai fungsinya, maka dapat merubah paradikma bunuh diri sebagai solusi menyelesaikan peliknya persoalan hidup yang sudah terlanjur banyak dilakukan oleh sebagian orang, menjadi pribadi yang solutif dalam menyelesaikan masalah dan tetap pada koridor nilai- nilai spiritual demi mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By muniatiachmad

This statement referred from