Akankah Peran Guru Tergantikan oleh Teknologi?

profile picture Ahmad Juliar Fahri

Pandemi COVID-19 yang sempat melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, seakan memberikan hikmah dibalik musibah yang melanda, yaitu memberikan dampak positif dalam perkembangan teknologi informasi. Masyarakat kini semakin adaptif terhadap teknologi yang saat ini sudah memasuki berbagai sektor kehidupan, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan. Bahkan saat ini sudah semakin banyak profesi atau pekerjaan yang mulai tergantikan oleh teknologi, seperti kasir, supir bis, hingga peran tenaga ahli dalam sektor produksi mulai banyak digantikan oleh teknologi. Menurut laporan dari Future of Jobs yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), diperkirakan pada tahun 2025, 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh pembagian kerja antara manusia dan mesin. Maka tidak heran jika saat ini kita sering melihat perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawan dan lebih memilih menggunakan mesin produksi karena dapat mengurangi biaya produksi.

Namun, dari berbagai profesi yang diramalkan akan tergantikan oleh teknologi, apakah profesi guru pun akan tergantikan seiring dengan kemajuan teknologi? Menurut sudut pandang penulis tentu saja tidak. Profesi guru tidak akan pernah digantikan oleh teknologi, mengapa? Karena seorang guru itu mendidik bukan hanya mengajar.

Pandemi sangat berdampak bagi perkembangan pendidikan, pandemi memaksa guru dan siswa untuk mulai adaptif dengan berbagai teknologi guna keberlangsungan proses pembelajaran. Berbagai media pun digunakan seperti Zoom Meeting, G-Meet, Classroom, dsbnya. Namun tetap saja, proses pembelajaran yang dilakukan via daring belum se-optimal layaknya pembelajaran luring. Hal ini menjadi bukti bahwa peran teknologi hanya sebatas media pembelajaran, bukan peran utama dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan pendidikan bukan hanya sebatas memberikan pengetahuan kepada siswa, bukan hanya mengajarkan hal-hal yang sebatas materi, namun pendidikan merupakan suatu proses kompleks untuk memanusiakan manusia. 

Seorang guru memiliki peran mendidik, bukan hanya sekedar mengajar. Mengajar hanya memiliki bobot penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tertentu, sedangkan mendidik ialah pembentukan sikap dan juga penanaman akhlak. Pendidikan mengajarkan pengetahuan untuk menjalani hidup sehari-hari, maka guru memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian siswa. Sebuah mesin tidak akan bisa menggantikan peran guru dalam mendidik, hal ini dikarenakan secerdas-cerdasnya mesin dengan teknologi paling mutakhir tidak akan bisa mengajarkan empati, simpati, dan perasaan emosi lainnya. Saat ini kita mengenal Artificial intelligence, Virtual Reality, Metaverse, dan berbagai teknologi lainnya yang kian mulai berkembang dan memiliki dampak pada dunia pendidikan. Namun tetap saja, sebuah mesin tidak bisa mengajari seorang anak dalam membentuk mental dan kepribadiannya, karena apa yang dimiliki oleh sebuah teknologi atau mesin hanyalah program yang berdasarkan pada sebuah kode pemrograman, artinya mesin tidak memiliki perasaan emosi yang berkembang berdasarkan pengalaman. Padahal pengalaman merupakan suatu proses pendewasaan yang membuat kita belajar bagaimana untuk menjadi lebih baik, sehingga seorang anak akan memiliki rasa empati, simpati, dan perasaan emosi lainnya. Maka sudah selayakanya pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia, harus dididik oleh manusia.

Peran Teknologi Dalam Pendidikan

Lalu apakah teknologi masih memiliki peluang untuk berdampak pada sektor pendidikan? Tentu saja masih. Walaupun teknologi tidak dapat menggantikan peran guru, namun teknologi dapat meningkatkan produktifitas dan kreatifitas guru dalam mengajar. Guru dapat memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang sebagai media pembelajaran, seperti misalnya dahulu kita sering menggunakan kertas karton agar presentasi semakin menarik, saat ini kita dapat menggunakan power point. Lebih jauh lagi kini Virtual Reality semakin dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran, maka bukan tidak mungkin suatu saat seorang siswa dapat melakukan praktik bedah hewan atau melihat struktur lapisan bumi secara langsung melalui teknologi Virtual Reality.

Selain itu, kemajuan teknologi informasi membuat proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapanpun. Lembaga pendidikan saat ini mulai banyak yang membuka kelas-kelas dan pelatihan yang dilakukan secara daring, selain itu banyak dari lembaga pendidikan yang membuat konten video pembelajaran yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Kemajuan teknologi haruslah dapat dimanfaatkan dengan baik oleh berbagai pihak pada sektor pendidikan. Karena siswa yang kita didik tidak akan hidup dimasa yang sama dengan kita, para siswa kelak akan berhadapan dengan era nya masing-masing. Oleh sebab itu, sudah menjadi tugas seorang guru untuk mendidik dan mengajari siswanya untuk siap menghadapi masa yang akan datang.

Pada kenyataannya, perubahan memang selalu bagaikan dua buah sisi pada koin, membawa dampak positif dan negatif. Teknologi yang saat ini sedang berkembang memang tidak dapat menggantikan peran guru, namun guru yang tidak menguasai teknologi maka akan tergantikan. Mengapa? Karena saat ini kita hidup di era digital, sebuah era yang dimana informasi dapat diterima dan disebarluaskan dengan adanya teknologi informasi, maka sudah sepatutnya seorang guru harus bisa menguasai teknologi informasi yang ada. Seorang guru tidak boleh merasa nyaman dengan dalih bahwa profesi guru tidak dapat digantikan oleh teknologi, namun seorang guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan mengajarkan anak muridnya untuk siap menghadapi era digital. 

Referensi

Liputan 6. (2021). Alasan Teknologi Tidak Bisa Gantikan Peran Guru dalam Mendidik Siswa. [Online]. Diakses dari https://www.liputan6.com/regional/read/4686740/alasan-teknologi-tidak-bisa-gantikan-peran-guru-dalam-mendidik-siswa.

Primadhyta, Safyra. (2022). Daftar Pekerjaan Manusia yang Rentan Tergilas Teknologi, [Online]. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220125154834-92-751034/daftar-pekerjaan-manusia-yang-rentan-tergilas-teknologi.

Sufi. (2019). Kasi Penmad: Secanggih Apapun Teknologi Takkan Bisa Gantikan Peran Guru. [Online]. Diakses dari https://kalsel.kemenag.go.id/berita/531476/Kasi-Penmad-Secanggih-Apapun-Teknologi-Takkan-Bisa-Gantikan-Peran-Guru.

Threestayanti, Liana. (2021). Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Sektor Pendidikan. [Online]. Diakses dari https://infokomputer.grid.id/read/122757073/contoh-penerapan-artificial-intelligence-di-sektor-pendidikan?page=all.

2 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
2
0

This statement referred from