Eril, thankyou for the beautiful eye-opening lesson... Rest in love!

profile picture tsabitanada

Namanya Emmeril Kahn Mumtadz a.k.a Eril.

Seorang laki-laki muda, mahasiswa Teknik Mesin ITB, yang seharusnya 25 Juni 2022 mendatang akan berulang tahun ke-23. Mungkin kalau tidak ada kejadian ini, kisah tentang akhir perjalanannya di dunia, aku tidak akan mengenal sosoknya sama sekali.

Seorang putra sulung dari Gubernur Jawa Barat, pejabat publik terkemuka tanah air yang dikenal humoris dan dekat dengan khalayak masyarakat, Bapak Ridwan Kamil.

Pertama kali mendengar kabar ini melalui twitter pada 28 Mei 2022, entah kenapa aku merasa ikut kehilangan, sedih, dan perasaanku saat itu langsung down. Padahal mengenal almarhum pun tidak. Pun sebagai pengikut setia bapaknya, yang akrab disebut Pak RK, juga bukan. Aneh. I'm a total stranger here. Ku pikir mungkin karena posisiku saat itu juga sedang di Karimunjawa, setelah asyik bermain air seharian, malamnya membaca berita tentang hilangnya seseorang saat sedang berenang di sungai. Ku pikir juga mungkin karena hilangnya Eril di suatu negara impian yang selama ini sangat ku identikkan dengan secuil gambaran surga kelak karena keindahan alamnya yang begitu memanjakan mata, Swiss.

Perasaan sedih dan pilu karena kejadian yang terlihat tragis di awal perlahan berubah menjadi perasaan iri dan kagum pada Eril secara bersamaan. Betapa Allah memilihkan takdir yang begitu indah untuk menjemput Eril kembali ke sisi-Nya, berpulang di salah satu sungai terindah di dunia, Sungai Aare, dengan keadaan yang insyaAllah termasuk dalam kategori mati syahid karena tenggelam... Betapa Allah menunjukkan amal-amal kebaikan Eril yang selama ini tidak pernah Ia pamerkan semasa hidupnya... Betapa Allah dengan kuasa-Nya memuliakan dan mencintai Eril sampai sebegitu banyaknya orang yang ikut bersedih dan mendoakannya. 

Ku pikir bukan semata karena Eril adalah seorang anak pejabat. Coba deh pikirkan, apakah mungkin Bapak Ridwan Kamil bisa menggerakkan sebegitu banyak massa untuk turut mendoakan, menyolatkan, bahkan mengantarkan Eril ke peristirahatan terakhirnya? Ku rasa tidak. Eril is exceptionally special, an amazing son, brother, and friend. He's such a beautiful soul, truly loved by Allah SWT. No wonder strangers love him too.

Semakin tertampar dan tersadarkanlah diri ini, akan fakta bahwa kehidupan di dunia ini benar-benar seperti sekejap mata, hanya persinggahan sementara. Bahwa segala hal yang ada dan terjadi pada kita di kehidupan alam dunia ini, semuanya akan berakhir dan setiap dari kita bisa berpulang kapan saja. 

Bagaimana Eril yang masih sangat muda dan mungkin kalau dilihat dari kacamata dunia kepergiannya sangat disayangkan karena masa depannya yang terlihat masih begitu panjang dan menjanjikan, bahkan pergi ke Swiss pun diniatkan untuk mencari sekolah dan melanjutkan pendidikan S2, bisa mendahului kita semua untuk berpulang ke sisi Allah SWT, Sang Raja dan Pemilik dari segala hal yang ada di alam semesta. Namun, kalau kita ingat kembali bahwa keindahan dan kenikmatan di dunia ini hanyalah semu, siapa yang tidak iri dengan cara berpulangnya Eril kepada Allah yang masyaAllah begitu indah dan membuka mata banyak orang tentang tujuan hidup sesungguhnya… termasuk aku.

Lantas, bekal apa saja yang sudah kita siapkan untuk dibawa ke perjalanan selanjutnya setelah kematian nanti? Hey aku, kamu, kita semua hanya transit disini loh… sudahkah diam-diam menabung amal kebaikan dengan banyak berbagi kepada sesama seperti Eril? Sudah yakinkah tabungan amal kebaikan yang apapun itu sedang diusahakan untuk bekal perjalanan, akan cukup membantu dan menyertai kita di kehidupan sesungguhnya yang kekal abadi di akhirat nanti? Hopefully… InsyaAllah… jannatul firdaus untuk Eril, kamu, dan aku. Aamiin.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By tsabitanada

This statement referred from