THE MEDIUM IS THE MESSAGE : NYATA TAPI TAK SADAR

profile picture mocholil_

“Many people would be disposed to say that it was not the machine, but what one  did with the machine, that was its meaning or message.”

(Marshall Mcluhan)

Quotes diatas muncul dari sebuah teori yang Ia uraikan dalam bukunya “Understanding  Media: The extensions of man” terbit pada tahun 1964 (New York & London).  Medium is the message, apa yang kamu tangkap pertama kali ketika mendengar  kalimat tersebut? Aneh? Membingungkan? Atau bagaimana? Ya, kalau saya pribadi, awal mendengar  kalimat ini berpikir begini, apa sih aneh banget masak media itu pesan? Kalau kalian  bagaimana?  

Media adalah pesan. Mungkin, saya setuju dengan pendapat Marshall Mcluhan setelah saya buka buku beliau. Sebenarnya simple saja mengapa beliau berpendapat  begitu, yang saya tangkap setelah sedikit membaca buku beliau bahwa benar, media  adalah pesan itu sendiri. Pesan bukan hanya pada kontennya saja, melainkan juga  pada perubahan yang dihasilkan oleh media tersebut. 

Di sini saya mendapatkan hal menarik mengenai media adalah pesan. Coba kita putar-putar kalimatnya media adalah pesannya atau pesan adalah medianya, dalam kalimat  tersebut kalian setuju yang mana? Kalau kalian setuju dengan Marshall McLuhan  berarti kalian memilih media adalah pesannya, jika tidak maka pilihlah kalimat yang  kedua. Sekarang setelah kita putar-putar kalimat tersebut kita bahas kalimat yang  pertama kita cari maksudnya. Media adalah pesannya, ini merupakan ungkapan dari  Marshall Mcluhan dan saya meng-iya kan nya. Jika kita pahami lebih dalam mengenai  perkataan beliau dan pengertian yang Ia jelaskan dalam bukunya, tidak dipungkiri  tanpa sadar kita bergerak dalam massa yang sama dengan teori tersebut.  

Di atas terdapat sebuah quotes yang beliau ungkapkan dan sekarang quotes itu  menjadi hal yang wajar pada zaman kita. Betul apa salah? Seketika itu munculah yang  namanya FOMO (Fear of Missing Out) sindrom yang sekarang marak pada manusia  kita. Manusia makhluk yang memiliki banyak pemikiran, munculnya listrik merupakan awal  dari segalanya. Sehingga, munculah banyak hal yang tercipta seperti lampu, internet  dan lain sebagainya. Selain dari teknologi yang bekembang, ada juga pergeseran  budaya yang merupakan salah satu dari media itu pesannya. Mengapa saya  mengatakan begitu, jika kita telaah secara mendetail dan kita rasakan sejak kita kecil  hingga sekarang semuanya terus berubah, baik itu budaya maupun hal lainnya. 

Berbicara mengenai budaya terdapat banyak yang telah hilang, seperti permainan  tradisional dan pertunjukan-pertunjukan kesenian yang dulu sering dilaksanakan dan  sekarang lebih mengarah kepada konser musik modern dangdut koplo, pop, rock dan  lain sebagainya. Media itu pesannya, semuanya ada disini tanpa kita sadar sudah  setiap hari kita lakukan dan kita pelajari.  

Tidak usah kitah ambil pusing, coba kita ambil contoh dari kehidupan manusia saat  ini. Dulu untuk mencari barang atau keperluan kita harus ketempatnya langsung akan  tetapi sekarang semuanya menjadi mudah dengan gadget yang berada di genggaman  kita, hanya dengan sekali klik kita sudah bisa mendapatkan barangnya. Kecanggihan  teknologi dan inovasi dapat di sebut sebagai The Medium Is The Message hal ini  merupakan bentuk media sebagai pesannya. Melalui internet atau dengan teknologi  pola hidup manusia di bumi ini berubah menjadi 1800 menjadi lebih simple dan mereka  dapat mempergunakan waktunya untuk melakukan hal lainnya. 

Gimana masih bingun nih? Gini aja deh pernah makan ice cream kan? Saya anggap  semuanya pernah memakanya. Jadi sebenarnya ada apa dengan ice cream? Ice cream, jika kita lihat pasti ice cream tersebut memiliki nama label atau merek benar  tidak? Ice cream yang merek inilah, merek satunya lagi lah dan lainnya. Dapat  dikatakan sebenarnya ice cream ini meruapakan hal yang kita kaji saat ini. Betul tidak? Masih ragu mengenai media adalah pesannya? Sebenarnya segala sesuatu yang ada  di dunia ini dapat kita sebut The Medium Is The Message, karena segalanya berbau  dengan pesan tanpa kita sadar dan dirimu sendiri termasuk dalam itu. Kembali ke ice cream menurut kalian ice cream enak atau tidak? Ice cream merek apa yang paling  enak? Ice cream rasa apa yang kalian suka? Semua itu jawabannya adalah Medium Is  The Message. Mengapa begitu tanpa kita sadari dan tanpa ditanya kita sudah tahu  apa itu, iya itu ice cream, saya suka yang berlabel dari perusahaan A, saya suka yang rasa ini. Semua itu tertanam dalam otak kita bahwa ice cream itu enak dan menjadi  salah satu informasi yang selalu tertanam dalam ingatan kita. 

Gimana sudah paham kan? Jadi dapat saya tarik kesimpulan bahwa kehidupan kita sendiri  adalah Medium Is The Message. Hal-hal sepela yang kita lakukan pun merupakan  bagiannya dan tanpa sadar kita sudah melakukan dan mempelajari teori dari Marshall  Mcluhan ini. Dari awal sampai akhir pembahasan ini sebenarnya tanpa sadar juga kita  di haruskan menjadi manusia yang peka dengan keadaan, seperti dengan keadaan  dari nilai-nilai budaya yang terus menerus tergerus oleh zaman. Maka dari itu kita harus angkat lagi perihal ini supaya tidak punah, bahkan suatu ketika dapat menjadi  peninggalan untuk generasi-generasi selanjutnya. Takutnya tanpa kepekaan kita pada  hal-hal sepale disekitar kita, kita akan menjadi manusia anti sociality dan bahagia  dengan dunia kita sendiri.

Jika tulisan ini merupakan medium is the message, mungkin tulisan ini merupak salah satu yang akan merubah pehaman kehidupan kalian. Banyak hal yang telah diungkap oleh seorang Marshall Mcluhan seorang ilmuwan komunikasi dan kritikus asal Edmonton. Dari karyanyalah kita dapat memahami media adalah pesan itu sendiri, yang tanpa sadar kita selalu bersama dengan sebuah pesan.

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By mocholil_

This statement referred from