Pernah Mendengar Istilah Mahasiswa Jompo? Benarkah Pandemi COVID-19 Yang Melahirkan Istilah Tersebut?
Kalian pengguna media sosial? Pernah mendengar istilah mahasiswa jompo? Apa sih penyebab istilah tersebut muncul? Benarkah penyebabnya karena Pandemi COVID-19? Yuk simak lebih lanjut!
Belakangan istilah Mahasiswa Jompo ramai diperbincangkan di media sosial. Mahasiswa Jompo merujuk kepada para mahasiswa yang mudah kelelahan dan rentan terserang sakit yang umumnya hanya dirasakan oleh para jompo.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, jompo adalah orang yang tua sekali dan sudah lemah fisiknya
Jadi, jompo adalah orang yang sudah lanjut usia dan rentan terkena serangan pegal linu, sakit pinggang, nyeri sendi, nyeri otot, badan lemas, dan sebagainya setelah melakukan serangkaian aktivitas.
Tetapi saat ini istilah jompo tidak hanya diilustrasikan dengan orang lanjut usia saja, para mahasiswa pun sekarang memakai istilah ini yang dikenal dengan sebutan “Mahasiswa Jompo”. Istilah Mahasiswa Jompo muncul karena para mahasiswa merasa mempunyai masalah yang sama atas kondisi tubuhnya. Mahasiswa yang seharusnya mempunyai tubuh sehat, kokoh, dan mempunyai banyak tenaga untuk melakukan banyak aktivitas, justru mengibaratkan dirinya sebagai jompo yang mudah lelah, letih, pegal-pegal, bahkan tak jarang juga banyak mahasiswa sering mengeluhkan sakit pinggang, nyeri otot, bahkan sampai merasakan kram di beberapa bagian tubuhnya seperti yang sering diderita oleh orang lanjut usia.
Jadi, apa penyebab munculnya istilah ini?
Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 mengharuskan masyarakat untuk membatasi segala aktivitas, juga memberikan dampak yang sangat besar hampir di semua bidang, pendidikan salah satunya. Adanya pandemi COVID-19, proses pembelajaran berubah dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring.
Pembelajaran daring atau jarak jauh ini dimulai pada 16 Maret 2020 yang dapat dilakukan di rumah. Karena pembelajaran dilakukan secara daring, sebagian besar mahasiswa sering menghabiskan waktunya melalui media online, baik untuk memenuhi kebutuhan media sosial dan hiburan mereka atau sebagai tempat untuk melakukan kegiatan belajar dan menangani berbagai tugas.
Pembelajaran secara daring ini membuat para pelajar khususnya mahasiswa stres karena sebagian besar dosen yang seharusnya memberikan materi pembelajaran secara langsung melimpahkannya ke dalam bentuk tugas sehari-hari yang semakin menumpuk setiap harinya.
Padatnya aktivitas daring yang dilakukan memungkinkan para mahasiswa untuk menghadap layar monitor laptop/komputer dan handphone dimana mahasiswa harus duduk selama berjam-jam sepanjang hari tanpa istirahat atau sesekali melakukan peregangan. Hal ini biasanya menyebabkan penyakit seperti nyeri punggung, nyeri sendi, kesemutan, pusing, merasa berat atau lemah.
Seperti yang kita tahu,terlalu lama duduk tidak baik untuk untuk kesehatan. Dilansir dari situs alodokter.com berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang mungkin dialami akibat terlalu banyak duduk:
1. Nyeri Otot dan Atrofi Otot
Duduk terlalu lama bisa membuat otot punggung, bahu, dan pinggul bekerja lebih banyak sehingga menjadi kaku, pegal, dan nyeri. Nyeri akan bertambah parah dan lebih cepat datang jika terlalu sering duduk dengan postur yang tidak benar. Di lain sisi, kaki dan bokong yang jadi jarang digerakkan bisa mengalami atrofi otot, sehingga otot-otot tersebut menjadi lemah. Risikonya akan rentan mengalami cedera.
2. Sakit Pinggang
Selain pada otot, duduk terlalu lama juga dapat memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang, terutama di bagian pinggang. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya hernia nukleus pulposus yang dapat menyebabkan nyeri kronis.
3. Perut Buncit
Duduk terlalu lama dapat menyebabkan berkurangnya produksi lipoprotein lipase yang berfungsi untuk mengolah lemak dan gula tubuh. Jadi, duduk terlalu lama bisa menyebabkan lemak dalam tubuh menumpuk. Juga lebih berisiko terkena sindrom metabolik yang ditandai dengan kenaikan berat badan dan perut buncit.
4. Deep Vein Thrombosis (DVT)
Terlalu lama duduk juga bisa menyebabkan deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam, yaitu penggumpalan darah pada pembuluh darah vena bagian dalam, umumnya pada area tungkai. Kondisi ini dapat menyebabkan bengkak dan nyeri pada kaki. Jika dibiarkan DVT bisa berdampak serius, karena gumpalan darah bisa terlepas, mengalir ke paru-paru, kemudian menyebabkan emboli paru.
5. Osteoporosis
Bergerak tidak hanya bermanfaat untuk menguatkan otot, tapi juga untuk memadatkan tulang. Itulah mengapa orang lanjut usia yang sudah tidak aktif lebih berisiko terkena osteoporosis. Jika sejak muda tidak aktif bergerak dan lebih banyak duduk atau bersantai, berisiko mengalami osteoporosis lebih cepat.
6. Diabetes dan Penyakit Kardiovaskular
Duduk terlalu lama juga dapat menurunkan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin, sehingga penyerapaan gula darah ke dalam sel proses pembentukan gula menjadi energi menjadi terganggu. Kondisi ini membuatmu berisiko mengalami diabetes tipe 2 serta penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk stroke.
7. Kanker
Meski alasannya belum dapat dipastikan, riset menemukan adanya keterkaitan antara sering duduk terlalu lama dengan meningkatnya resiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker kandung kemih atau kanker usus.
Oleh karena itu, para mahasiswa jompo ini mengoleksi berbagai macam starter pack yang unik. Adapun isi starter pack tersebut terdiri dari beragam jenis minyak angin, balsem, koyok, obat-obatan pereda nyeri sendi dan tulang, inhaler, minyak gosok, obat masuk angin, dan masih banyak lagi. Perlengkapan tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan 24/7 mereka yang dibutuhkan dimanapun dan kapanpun.
Untuk mencegahnya, alangkah baiknya menyempatkan sedikit waktu untuk istirahat, berdiri, meregangkan tubuh, dan berjalan-jalan supaya darah dapat dipompa dan disirkulasikan serta tidak terjadi gejala-gejala seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Kesimpulannya, penyebab utama munculnya istilah Mahasiswa Jompo dikarenakan dunia saat ini dilanda Pandemi COVID-19 yang mengharuskan mahasiswa melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring dan mengakibatkan beban tugas yang semakin menumpuk sehingga mengharuskan mahasiswa duduk dalam waktu yang lama untuk mengerjakan semua tugasnya. Duduk terlalu lama mengakibatkan para mahasiswa menderita sakit yang umumnya diderita oleh orang jompo.
Semoga bermanfaat~
Tulis pendapat kalian juga ya ^^